MSF 11

669 47 0
                                    

'Lo adalah orang yang selalu ada buat gue. Lo yang selalu temeni gue, Lo yang jaga gue, Lo yang tau semua hal tentang gue. Lo emang teman terbaik yang gue punya. Lo berharga bagi gue'

-Milanika Hanaya Djandra-
*
*
*

Koreksi typo!!!
Jika suka jangan lupa vote

Happy Reading
*****
Hari berikutnya sama saja. Arga masih berusaha mendekati Milan. Arga ingin menjadi teman Milan. Tetapi tetap saja Milan cuek. Milan sama sekali tak menanggapi Arga.

"Mil." Panggilan Arga yang ke sekian kalinya tetap tidak Milan hiraukan.

"Minta nomor WhatsApp lo dong." Pinta Arga.

"Gak!"

"Akhirnya ngomong juga."

Milan diam. Arga tersenyum menatap Milan. Kali ini Arga hanya memperhatikan Milan tanpa berbicara apapun.

Milan yang ditatap Arga risih. Ia sangat tidak suka ada yang menatapnya seperti itu.

Ting!

Bunyi notifikasi dari ponsel Milan. Milan membaca pesan masuk yang ternyata dari Naufal.

Nopallll
Online
2 unread massage

• Nanti gue latihan basket dulu
• Lo mau pulang apa nunggu?

Nunggu√√

•Jamkos?

Iya√√

•Mau kekantin?

Mau√√

•Gue tunggu di depan kelas

Oke√√

Tak ada lagi pesan dari Naufal. Chat Milan hanya di baca saja.

"Minta nomor WA lu dong." Ucap Arga lagi sembari menyerahkan ponselnya pada Milan.

Milan menatap Arga yang tersenyum padanya. Satu alisnya terangkat. Sudut bibir nya juga ikut terangkat membentuk senyum miring.
"Lo pasti tau kalo gue gak bakal kasih nomor gue kan?"

Setelahnya Milan berdiri dari kursinya.
"Gue duluan Day." Ucap Milan pada Daya.

"Mau kemana?" Tanya Daya

Milan tersenyum. " Kekantin sama Nopal. Mau ikut?" Tanya Milan

"Engga deh. Aku mau lanjut baca novel aja." Milan hanya mengangguk setelahnya ia berjalan keluar kelas meninggalkan Daya dan Arga yang masih tersenyum menatap kepergian Milan.

Setelah Milan tidak terlihat Arga menatap Daya masih dengan senyum diwajahnya.

Daya yang ditatap seperti itu risih. Ia memilih menundukkan kepalanya.

"Day," panggil Arga.

"Eh..Iya?"

"Bagi nomor WhatsApp-nya Milan dong."

"Emm..  Maaf Ga. Kamu tau sendiri Milan gak ngizinin."

"Ayolah Day. Masa Lo gak mau bantuin gue sih."

Daya menggeleng. "Maaf ga." Hanya itu yang diucapkan Daya. Setelahnya Daya tak lagi  menanggapi ucapan yang terlontar dari bibir Arga.
.
.
.
Pulang sekolah

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang