'Jangan turuti ego dalam dirimu karna itu bisa jadi hal yang menyesatkan bagi dirimu'
—Nopal&Milo—
*
*
*Koreksi typo!!!
Silahkan vote jika sukaHappy Reading
*****
Beberapa bulan kemudian
Hubungan Milan dan Arga masih bertahan sampai sekarang. Milan dan Arga di juluki couple goals Di sekolahnya. Bagaimana tidak hampir setiap hari pasangan tersebut menunjukkan kemesraan nya di depan publik.
Sedangkan hubungan Milan dengan Naufal semakin hari semakin jauh. Mereka layaknya orang yang baru kenal. Menyapa hanya jika berpapasan saja. Itupun hanya dengan senyuman.
Naufal pun sekarang sudah bisa merelakan kandasnya hubungan pertemanan antara dirinya dengan Milan. Berbulan-bulan sejak Milan dan Arga Resmi jadian, ia melakukan semuanya sendiri. Tak ada Milan yang menemaninya. Tak ada Milan dihidupnya.
Jika boleh jujur, Naufal rindu kepada Milan, ia rindu semua tentang Milan. Mulai dari belajar bersama dengan Milan, nada manja Milan, rengekan Milan sampai kebiasaan-kebiasaan Milan. Ia rindu pada Milo-nya.
Bohong jika mengira Naufal telah melespaskan Milan sepenuhnya. Nyatanya ia masih sering memperhatikan Milan. Ia diam-diam sering menjaga Milan dari jauh. Baginya tanggung jawab yang di berikan orang tua Milan masih menjadi tanggung jawabnya.
Mengenai orang tua Milan, mereka memang sudah tau masalah yang terjadi. Papa Milan pada awalnya marah pada Milan yang berpacaran tanpa sepengetahuan nya. Ia juga sama seperti Naufal. Papa Milan menyuruh Milan untuk memutuskan hubungannya dengan Arga dengan alasan Arga bukanlah cowok yang tepat untuk Milan. Tapi Milan tetaplah Milan, ia bersikeras mengatakan bahwa Arga adalah cowok baik-baik, Arga selalu membuatnya tersenyum.
Papa Milan akhirnya terpaksa membiarkan hubungan Milan dan Arga. Karena pernah suatu hari dimana saat Papa Milan menyuruh Milan untuk segera memutuskan Arga, besoknya Milan langsung demam tinggi. Hal itu sukses membuat kedua orang tuanya khawatir begitu pula Naufal yang juga khawatir dengan keadaan Milan yang tiba-tiba drop. Naufal berniat mengunjungi Milan, malah di usir oleh Milan. Karena menurut Milan, itu semua karena Naufal yang mengadu kepada papanya. Padahal yang sebenarnya, Papa Milan telah mengetahui sendiri tanpa Naufal yang harus mengadu.
Milan memang begitu. Apapun keinginannya harus dituruti, jika tidak ia pasti akan drop. Sejak hari itu, kedua orang tua Milan hanya bisa menuruti keinginan Milan. Mereka tidak ingin anaknya jatuh sakit lagi. Sedangkan untuk hubungan Milan dengan Naufal, papa Milan lepas tangan. Ia pikir Naufal dan Milan sudah cukup dewasa untuk bisa memperbaiki hubungan mereka. Papa Milan mengira paling tidak seminggu mereka pasti berbaikan. Tapi nyatanya bukan membaik, hubungan Milan dan Naufal malah semakin jauh.
.
.
."Hari ini hari apa sih Mil?" Tanya Arga yang kini duduk berhadapan dengan Milan disalah satu meja kantin.
"Hari kamis? Kamu lupa apa gimana?"
"Salah"
"Hah?"
"Hari ini bukan hari Kamis."
Milan mengernyit. "Kalo bukan kamis, apa dong?" Tanya Milan.
"Hari ini kamu cantik."
Pipi Milan bersemu. Ah sungguh. Pacarnya yang satu ini memang pandai jika disuruh menggombal.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Friend (END)
RandomBagi seorang Milan, Naufal adalah teman yang sangat possesive padanya. Semua tentang Milan diatur oleh Naufal. Tidak ada satupun cowo yang berani mendekati Milan jika sedang bersama Naufal. Meski begitu Milan sangat sayang pada Naufal yang notabenen...