MSF 15

658 50 0
                                    

'Jika boleh jujur, gue pengen Lo terbuka sama gue. Gue pengen Lo cerita semua masalah Lo sama gue. Tapi gue tau. Lo juga punya privasi. Dan gue hargai itu.'

-Milanika Hanaya Djandra-
.
.
.

Koreksi typo!!!!
Jika suka silahkan vote

Happy Reading
*****

Hari ini Milan kembali berangkat lebih awal. Naufal yang mengajak Milan untuk berangkat lebih pagi lagi karena dirinya ada kerja kelompok di perpustakaan.

Naufal menawarkan kepada Milan untuk ikut ke perpustakaan menemaninya kerja kelompok dari pada harus di kelas sendirian tapi Milan menolaknya. Milan lebih memilih ke kelasnya.

"Yakin gak mau ikut aja?" Tanya Naufal untuk kesekian kalinya.

Milan menggeleng. "Ke kelas aja." Ucap Milan.

"Dikelas lo sendiri pasti. Ini masih pagi banget loh Mil. Masih jam setengah enam tuh." Ucap Naufal sembari mengarahkan jam tangannya kepada Milan.

"Gue mau tidur lagi aja di kelas." Ucap Milan lagi.

"Serius?"

"Iya Nopalllll. Ih."

"Nanti kalo ada apa-apa gimana?" Tanya Naufal khawatir.

"Apaan sih. Ga bakal ada apa-apa. Lagian nanti juga pasti si Feby bakal Dateng. Dia dateng paling pagi biasanya. Lagian gue hari ini juga piket." Ucap Milan meyakinkan.

"Oh iya gue hampir lupa lo piket hari Kamis."

Milan mengangguk sembari menggembungkan pipinya. Naufal yang melihat itu gemas sendiri. Ia mencubit kedua pipi Milan membuat Milan mengaduh.

"Au. Ish Nopal." Milan memukul tangan Naufal yang mecubit pipinya.

"Gemes mil." Naufal terkekeh saat melihat Milan memajukan bibirnya.

"Ih udah lepasin. Sakit." Ucap Milan kembali memukul tangan Naufal.

Naufal kembali terkekeh. Kini cubitan dari Naufal berganti elusan.

Milan dan Naufal sampai di depan kelas Milan. Mereka masuk ke dalam kelas Milan menuju bangku Milan.
"Udah sana pergi." Usir Milan

"Lo beneran gak mau ikut aja. Sepi loh mil."

"Pergi gak!" Usir Milan galak.

Naufal terkekeh. Ia mengacak rambut Milan. "Iya iya. Nanti kalo ada apa-apa langsung telpon gue."

"Hmm." Ucap Milan sembari membenarkan rambutnya.

Setelah kepergian Naufal, Milan segera berjalan ke belakang kelas untuk mengambil sapu. Ia kemudian menyapu sebagian kelas. Sisanya nanti akan di lanjutkan teman-temannya.

Setelah menyapu, Milan kembali ke bangkunya. Ia mengambil ponselnya dan mulai mengotak-atik ponselnya.

"Hai Milan." Ucap seseorang yang baru datang.

Milan mendongak menatap orang tersebut.
"Berangkat pagi lagi?" Tanya orang itu yang tak lain adalah Arga.

"Hmm."

"Gue boleh duduk sini?" Tanya Arga menunjukkan kursi Daya.

"Biasanya juga gak izin." Balas Milan.

Arga terkekeh sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia kemudian duduk di samping Milan.

Meskipun ada Arga disampingnya, Milan tetap sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Arga sibuk memperhatikan Milan.

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang