MSF 20

704 47 0
                                    

'Hal yang gue takuti akhirnya terjadi. Lo dengan dunia Lo sendiri dan gue yang hanya bisa memperhatikan dunia lo dari jarak jauh'

—Naufal Sanjaya—
*
*
*

Koreksi typo!!!
Silahkan vote jika suka

Happy Reading

****
Malam ini Milan gelisah. Sejak pertengkarannya dengan Naufal siang tadi Naufal belum juga menghubunginya. Sebenarnya bisa saja ia menghubungi Naufal terlebih dahulu tapi ego-nya mengalahkan niatnya. Ia terlalu gengsi untuk meminta maaf. Lagi pula menurutnya ia tidak sepenuhnya salah disini. Ia berpikir Naufal terlalu berlebihan untuk masalah ini.

Milan mengintip balkon Naufal. Pintu balkon Naufal terkunci bahkan gordennya juga tertutup. Hal itu membuat Milan semakin merasa tidak tenang dan gelisah. Ia bingung bagaimana ia harus menyikapi ini nantinya. Ia juga memikirkan bagaimana hubungannya dengan Naufal ke depannya.

Ini adalah pertama kalinya mereka bertengkar hebat. Biasanya mereka hanya bertengkar kecil dan tidak sampai 5 menit mereka akan saling memaafkan. Tapi kali ini berbeda. Bahkan hingga malam Naufal dan Milan belum juga berbaikan.

Notif di ponsel Milan berbunyi. Milan segera melihat notif tersebut. Ia berharap itu adalah Naufal yang menghubunginya. Tapi sayang saat melihat notif tersebut ternyata pesan dari Arga yang kini resmi menjadi pacarnya.

Arga
Online

•lagi apa mil?

Entah kenapa kali ini Milan malas menjawab pesan Arga, padahal semalam ia sangat senang setiap kali Arga membalas dirinya cepat.

Gak ngapa-ngapain√√

Tak menunggu waktu lama, Arga membalas pesan Milan.

•Udah makan?

Iya√√

•Besok mau berangkat bareng gak?

Milan menimbang tawaran Arga. Apa besok Naufal akan tetap menjemput nya? Atau malah dia tidak mau berangkat bersama Milan karena masih marah?

Iya boleh√√

Akhirnya Milan memutuskan untuk berangkat bersama Arga. Ia takut Naufal masih marah padanya. Ia akan memberikan Naufal waktu untuk menenangkan dirinya.

Disisi lain, Naufal sedang merenungkan tindakannya tadi siang. Ia merasa bersalah telah membentak Milan sebegitu keras. Ia tau Milan paling tidak suka dibentak. Tapi mau bagaimana lagi. Tadi siang ia kelepasan. Ia terlalu emosi. Ia marah mendengar Milan yang jadian dengan Arga tanpa sepengetahuan nya.

Berulang kali Naufal mengecek ponselnya. Ia menunggu notif dari Milan. Tak jauh beda dari Milan ia juga gengsi untuk mengirim pesan terlebih dahulu pada Milan. Meskipun ia cowok tapi egonya juga tinggi. Ia menunggu permintaan maaf dari Milan. Ia juga berharap Milan mau memutuskan hubungannya dengan Arga.

Bukan tanpa alasan Naufal melarang Milan untuk berpacaran. Ia hanya mengantisipasi agar Milan tidak sakit hati nantinya. Ia tau tipe cowok seperti Arga itu bagaimana.

Naufal membuka sedikit sudut tirai nya. Lampu di dalam kamar Milan masih menyala itu artinya Milan masih terjaga. Ingin sekali ia keluar balkon dan menghubungi Milan. Tapi tak ia lakukan ,karena Ia pikir Milan butuh waktu untuk memikirkan permintaannya tadi. Semoga besok ia dan Milan sudah bisa berbaikan.

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang