MSF 18

565 39 0
                                    

'Gue gak tau harus bersikap bagaimana. Yang pasti kali ini gue seneng banget. Tentunya itu semua karena lo.'

Argandala Pradipta Wijaya—
*
*
*

Koreksi typo!!!
Silahkan vote jika suka

Happy Reading

*****
Milan keluar dari kamar mandi dengan Daya telah berganti seragam. Mereka mendapati Naufal yang masih berjaga di depan kamar mandi.

"Nopal." Panggil Milan.

"Udah?" Tanya Naufal.

"Iya." Ucap Milan.

"Yaudah. Sekarang kalian masuk. Bentar lagi juga udah bel."

Milan dan Daya mengangguk. Mereka kemudian berjalan ke arah kelas mereka di ikuti Naufal dibelakangnya.
.
.
.

Pulang sekolah

Milan menghampiri Naufal yang telah menunggunya di depan kelas. Disampingnya juga ada Daya.

"Nemenin Daya dulu ya. Cari angkot." Ucap Milan pada Naufal.

"Eng.. gausah Mil. Aku bisa sendiri kok." ucap Daya.

"Enggak Day. Kita nemenin Lo. Gue yakin si Ratu pasti ganggu Lo lagi nanti. Gapapakan Nopal?"

Naufal hanya mengangguk. Ia juga turut prihatin dengan masalah yang dihadapi Daya. Ia tak bisa membayangkan jika Milan yang ada di posisi Daya.

"Yaudah ayo." Milan berjalan dengan menggandeng Daya. Naufal? Ia berjalan di belakang Milan dan Daya, layaknya bodyguard.

Mereka bertiga keluar gerbang dan berhenti di halte untuk menunggu angkot yang akan Daya tumpangi.

"Mil. Gue ambil motor dulu aja ya. Sekalian nanti kalo Daya udah nemu angkotnya kita bisa langsung pulang juga."

Milan mengangguk menyetujui ucapan Naufal. Naufal yang melihat itupun pergi ke dalam sekolah menuju parkiran untuk mengambil motornya.

Selepas kepergian Naufal, Milan kembali memastikan keadaan Day. "Lo bener gapapa kan Day?" Tanya Milan.

"Iya Mil. Aku gak papa kok. Tadi cuma kaget aja." Ucap Daya tersenyum pada Milan.

"Syukur deh. Nanti kalo dia gangguin lo lagi lo bilang aja sama gue, biar gue hajar sekalian. Btw tadi gue udah keren kan?" Ucap Milan sambil menaik turunkan alisnya.

Daya tertawa. "Iya keren kok. Hahaha." Milan ikut tertawa. Jika dipikir-pikir tindakan yang dilakukannya tadi memang cukup keren.

Tak lama kemudian, angkot yang sedari tadi mereka tunggu sudah datang. Begitupun dengan Naufal yang sudah berada diatas motornya.

"Aku duluan ya Mil." Ucap Daya.

"Iya. Hati-hati ya."

Daya mengangguk. Ia kemudian segera menaiki angkot untuk pulang.

Sedangkan Milan setelah memastikan angkot Daya telah berangkat, segera menghampiri Naufal. Ia kemudian naik ke atas motor Naufal.

Naufal menjalankan motornya meninggalkan area sekolah.

"Beli es krim dulu kan?" Ucap Milan di tengah jalan.

"Gue pikir udah lupa." Ucap Naufal.

"Ih. Mana bisa. Lagian Lo udah janji kan."

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang