MSF 13

640 48 0
                                        

'Apapun masalahnya, gue yakin Lo bisa hadapi itu. Be strong'

—Milanika Hanaya Djandra—
*
*
*

Koreksi typo!!
Jika suka jangan lupa vote

Happy Reading
*****

Milan menatap curiga pada Daya. Baru hendak bertanya kepada Daya, suara seseorang mengurungkan niatnya.

"Hai. Gue boleh gabung kan?"
.
.
.

Naufal, Milan dan Daya kompak mengalihkan pandangan ke arah suara tersebut.

Milan memutar bola matanya jengah melihat seseorang yang berada ditengah-tengah mereka kini. Sedangkan Naufal menatap tak suka pada sosok yang akhir-akhir ini mengganggu Milan. Ia menatap tajam Arga yang dengan seenaknya duduk disampingnya. Daya? Ia tak menghiraukan kehadiran Arga. Ia kini justru kembali melamun. Entah apa yang dipikirkannya.

"Ngapain Lo disini? Cari tempat lain sana." Ucap Milan ketus.

"Meja kantin Full. Disini doang yang tersisa." Ucap Arga tersenyum pada Milan.

Milan mengendus sebal. Ia kembali melanjutkan makannya tanpa menghiraukan kehadiran Arga lagi.

"Nomor gue di blok ya?" Tanya Arga pada Milan. Masih dalam keadaan tersenyum. Arga layaknya orang bodoh yang berbicara sendiri.

Milan tak menjawab. Ia tetap sibuk memakan makanannya.

Naufal menatap curiga pada Arga yang tersenyum menatap Milan. Tatapan tajamnya tetap ia layangkan pada Arga meskipun Arga sama sekali tak menghiraukan nya.

Naufal berdiri. Ia menarik tangan Milan meninggalkan kantin. Milan yang terkejut tindakan Naufal yang tiba-tiba hanya bisa pasrah. Ia mengikuti langkah Naufal.

Arga tersenyum miring melihat itu. Ia menatap punggung Naufal dan Milan yang semakin menjauh.

Baru setelah Naufal dan Milan tak terlihat, Arga mengalihkan pandangannya pada Daya. Keningnya berkerut saat melihat Daya yang diam saja. Sepertinya Daya juga tak menyadari bahwa Milan dan Naufal telah pergi.

"Jangan kebanyakan melamun Day." Ucap Arga tersenyum pada Daya.

Daya kembali tersentak. Kali ini karena suara Arga. Ia menatap bangku sebelah. Kosong.

"Loh Milan mana?" Tanya Daya.

"Lo kebanyakan melamun sampai gak sadar mereka tadi pergi." Jawab Arga.

"Pergi? Kemana?" Tanya Daya lagi.

Arga hanya mengangkat kedua bahunya sembari tersenyum. Ia kemudian berdiri. "Gue duluan ya Day." Ucap Arga meninggalkan Daya yang duduk sendiri di kantin.

Daya segera membereskan bekalnya. Ia kemudian berdiri dan meninggalkan kantin menuju kelas.
.
.
.

Kini pelajaran sedang berlangsung. Semua siswa mendengarkan guru yang sedang mengajar.

"Sampai sini ada yang mau ditanyakan?" Tanya Bu Dara selaku guru Bahasa Indonesia.

"Tidak Bu." Jawab semua kompak.

"Baiklah kalau begitu, saya akhiri dulu untuk hari ini. Untuk Minggu depan saya akan mengadakan ulangan jadi harap kalian mempersiapkan diri masing-masing. Masih ada 15 menit sebelum bel pulang, jadi kalian bisa memanfaatkan waktu itu untuk belajar." Ucap Bu Dara panjang lebar.

"Baik bu."

Setelahnya Bu Dara pamit keluar dari kelas.

Setelah kepergian Bu Dara suasana kelas yang tadinya hening mulai ramai.

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang