MSF 22

1K 50 0
                                    

'Nyatanya semua hanya settingan. Kamu yang ku kira tulus ternyata busuk'

—Milanika Hanaya Djandra—
*
*
*

Koreksi typo!!!
Silahkan vote jika suka

Happy Reading

****

Milan kini tengah berada di boncengan Naufal. Tadi mereka sepakat untuk menghabiskan waktu bersama dengan berjalan-jalan sebelum pulang.

Arga? Tadi sebelum pulang Arga telah bilang pada Milan bahwa dirinya ada urusan. Oleh karena itu, Milan tak perlu lagi untuk mengabari Arga. Toh dia juga keluar bersama Naufal.

"Mil. Ke taman atau ke cafe?" Tanya Naufal.

"Emm. Ketaman aja kali ya." Balas Milan.

"Ketaman?"

"Iya."

"Oke. Pegangan."

Milan memeluk Naufal dari belakang. Ia menyandarkan kepalanya di punggung Naufal.

Naufal melajukan motornya ke taman.

Sesampainya ditaman, Naufal mematikan mesin motornya. Ia kemudian menyuruh Milan untuk turun dan menunggunya sebentar sementara dia memarkirkan motornya.

Selateh memarkirkan motornya, Naufal menghampiri Milan. "Ayo."

Milan mengangguk. Keduanya kemudian berjalan-jalan santai sembari menikmati quality time mereka berdua. Sesekali mereka mengabadikan momen mereka dengan mengambil sejumlah foto dan merekam Vidio.

"Mil. Ada cilok. Mau beli gak?" Tawar Naufal.

"Mauuu. Ayo. Udah lama gak makan cilok."

Milan dan Naufal mendekati penjual cilok.
"Pak ciloknya 10 ribu ya."

"Iya dek."

"Isinya campur dek?" tanya penjual cilok tersebut.

"Iya pak. Dicampur aja."

"Baik dek."

Setelah membeli cilok, Naufal dan Milan mencari tempat duduk untuk memakan cilok mereka. Sebelum itu mereka membeli minuman terlebih dahulu.

"Duduk sana aja yuk." ucap Milan.

Tanpa membalas ucapan Milan, Naufal mengikuti langkah Milan untuk duduk di salah satu bangku taman.

"Nih. Aaaa." Ucap Naufal memberikan tusukan cilok kepada Milan.

Milan menerima suapan dari Naufal. "Kok ga pedes sih." ucap Milan.

"Minggu ini Lo udah makan pedes berapa kali. Jadi kali ini gak boleh pedes."

"Yah. Kata siapa. Gue belom makan pedes Minggu ini Nopal."

"Senin bakso pedes, selasa nasi goreng pedes, Rabu—"

"Rabu gue gak makan pedas ya!" Milan memotong ucapan Naufal.

Naufal terkekeh. "Sama aja 2 hari kemarin Lo udah makan pedas."

Milan cemberut. "Lo merhatiin gue ya?" tuding Milan.

"Iya lah. Lo pikir gue bakal lepas tanggung jawab gitu aja apa." Ucap Naufal.

"Uluh uluh. Makasih. Jadi makin sayang. Gemes deh." Milan mencubit kedua pipi Naufal gemas.

Detik berikutnya keduanya sama-sama tertawa.
.
.

"Mampir beli es krim dulu ya." Ucap Milan.

My Sweet Friend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang