'Lo harus cerita semuanya ke gue. Apapun tanpa terkecuali'
-Naufal Sanjaya-
*
*
*Koreksi typo!!!
Jika suka silahkan voteHappy Reading
*****
Milan dan Aya asik mengolah bahan makanan. Hari ini Aya mengajak Milan untuk memasak. Sudah lama mereka tidak memasak bersama. Milan sendiripun juga sudah lama tidak memasak.Milan memang jago masak. Hanya saja, akhir-akhir ini ia malas untuk memasak. Ia lebih banyak mengajak Naufal makan diluar atau Ia biasanya lebih suka masakan mamanya.
"Bun. Ini wortelnya mau dipotong besar apa kecil?" Tanya Milan
"Kamu potong seperti biasa aja." Jawab Aya
"Siap Bun."
Milan memang sedari kecil sudah memanggil orang tua Naufal dengan sebutan Bunda dan Ayah. Naufal pun seharusnya memanggil orang tua Milan dengan sebutan mama dan papa, hanya saja Naufal menolak. Ia lebih nyaman memanggil Tante dan Om.
"Wortelnya udah selesai Mil?" Tanya Aya
"Ini Bun. Tinggal dikit lagi."
"Habis ini kamu masukin aja wortelnya kedalam panci ya. Bunda mau ke kamar mandi bentar."
"Oke Bun." Setelah mendapat jawaban Milan, Aya pergi ke kamar mandi. Sedangkan Milan kembali melanjutkan kegiatannya memotong wortel.
Setelah habis memotong, Milan segera memasukkan potongan wortel tadi ke dalam panci yang sudah berisi air mendidih. Ia juga memasukkan beberapa sayur lainnya ke dalam panci yang sama. Kemudian ia memasukkan bumbu yang sudah Aya haluskan tadi. Setelahnya ia mengaduknya.
"Masak apa?"
Milan berjengkit. Ia menatap Naufal yang berada tepat dibelakangnya.
"Astaga Nopal. Lo bisa gak sih kalo dateng gak usah ngagetin." Ucap Milan kesal.Naufal terkekeh. "Ya maaf. Abisnya serius amat masaknya. Masak apa sih?" Tanya Naufal.
"Hmm. Sayur SOP sama goreng ayam."
"Oh."
Milan berbalik. Ia mendorong Naufal keluar dari dapur. "Lo tunggu disana aja deh, daripada ganggu disini." Ucap Milan.
"Hmm. Hp lo mana?" Tanya Naufal.
Milan merogoh saku celananya. Ia kemudian memberikan ponselnya kepada Naufal. Kemudian ia mengusir Naufal dan menyuruh Naufal agar tidak mengganggu acara memasaknya.
Naufal menerima ponsel Milan, ia kemudian berjalan menuju ruang keluarga. Ia menjatuhkan dirinya pada sofa yang terdapat diruangan itu.
Bagi Milan dan Naufal ponsel mereka bukan lagi privasi. Mereka tidak pernah menyembunyikan apapun di dalam ponsel mereka. Mereka akan terbuka satu sama lain. Isi galeri mereka berdua pun sama. Mereka mengisinya dengan foto-foto mereka berdua. Sedangkan foto keluarga mereka simpan pada laptop masing-masing.
Entahlah kesepakatan dari mana itu. Hanya saja itu sudah berlaku sejak dulu bagi Milan dan Naufal.
Seperti biasa, Naufal selalu membuka aplikasi chat lebih dulu. Baru saja aplikasinya terbuka ada notif dari nomor tidak dikenal masuk. Bukan hanya 1 pesan melainkan 8 pesan skaligus.
+62 8575 5958 327
Online
8 unread messagesYesterday
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Friend (END)
RandomBagi seorang Milan, Naufal adalah teman yang sangat possesive padanya. Semua tentang Milan diatur oleh Naufal. Tidak ada satupun cowo yang berani mendekati Milan jika sedang bersama Naufal. Meski begitu Milan sangat sayang pada Naufal yang notabenen...