43. Kelas Elite

882 183 3
                                    

Mangaka isekai pt. 43

Enjoy Story
______________________

oO°Oo

"Halo adik kelas 1-D!"

Hari ini adalah masa orientasi, kakak-kakak dewan organisasi mengadakan kelas perkenalan secara langsung di dalam kelas agar murid kelas satu tidak merasa terasingkan dari sekolah. Oke itu hanya pendapatku.

Tidak ada senioritas di akademi ini, mungkin ada beberapa dari kelompok Sakuragi.

"Salam kenal ya, aku Sherry Nana Vermouth dari kelas 3-Elite dari Kerajaan Utara, pembimbing masa orientasi kalian." sapa seorang gadis berambut hitam ponytail pendek dan berseragam rapi dengan perban lengan khas pengurus organisasi berwarna merah di lengan kanannya.

Di akademi ini, kami akan menuntut ilmu 6 tahun seperti sekolah dasar, jadi kami menuntut ilmu sampai usia 18 tahun. Jika kami ingin sekolah hanya 3 tahun saja diperbolehkan, maka ijazah yang diberikan akan setingkat dengan D3. Untuk benar-benar mencapai gelar sarjana, kami harus sekolah 6 tahun.

"Selama satu minggu ke depan mohon kerja samanya ya, Aku juga dulu berada di kelas D seperti kalian. Jangan bersedih karena kalian ditempatkan di kelas peringkat bawah, buktikan kalian mampu berkembang dengan cepat dan mengubah diri masuk ke dalam kelas Elite," jelas Sherry yang menatap tersenyum seluruh penjuru kelas D yang berwajah rata-rata sedih dengan kelas pencapaian mereka.

Sedih?

Tidak tuh, aku senang. Senang sambil bersedih dengan kasta ilmu maksudnya. ;(

"Apa itu kelas Elite senior?" tanya salah satu murid laki-laki berambut hitam dari bangku depan terdengar bersemangat. Dia adalah salah siswa yang selalu bersemangat dan aktif, namanya Sugawara-san.

Dia adalah siswa yang paling banyak berdistribusi di kelas kami, sehingga semua anak kelas pasti tidak terkejut dengan keberaniannya bertanya.

Sherry tertawa pelan.

"Nah, aku suka semangatmu itu! Siapa namamu?" tanya Sherry sambil menunjuk kearah laki-laki berkacamata yang duduk di bagian tengah. Laki-laki yang ditunjuk tersenyum bersemangat dan bergegas berdiri.

"Salam kenal senpai, namaku Sugawara Miyaki, aku berasal dari Kerajaan Timur." perkenal laki-laki bernama Sugawara Miyaki itu. Aku sudah mengenalnya, dia selalu bersemangat tentang banyak hal.

"Jadi Sugawara-kun.."

Sherry menatap Sugawara dan dibalas tatapan membara penuh semangat oleh Sugawara. Melihat tatapan bersemangat Sugawara, Sherry tertawa lagi.

"Haha, baiklah Sugawara-kun.. Pertanyaanmu tadi bagus sekali, aku akan segera menjawabnya. Banyak dari kalian mungkin mengira kelas dalam sekolah ini dibagi sesuai peringkat tes masuk, seperti kelas S, kelas A, kelas B, kelas C, dan terakhir kelas D. Sekolah khusus kemiliteran disini mengadakan seleksi masuk kelas Elite setiap 2 tahun sekali dan mengambil 14 murid berperingkat tingggi, kalau kau sudah masuk kelas Elite.. Itu artinya peringkatmu lebih unggul dari kelas S ataupun A, dan jika kau masuk kelas Elite, akademi mulai memberimu quest harian penting untuk dijalani bersama kelompok petualangmu," jelas Sherry yang membuat kelas terperangah.

Seleksi kelas Elite, seleksi itu adalah turnamen pertarungan sihir Colosseum yang diadakan 5 bulan lagi, bagi 14 pemenang akan dipindahkan ke kelas Elite akademi Holand.

Seleksi itu berakhir sia-sia karena seleksinya dihancurkan oleh Kepala Sekolah yang gila keabadian dan kekuatan, banyak mayat korban-korban berserakan dari kelas C dan D yang membuat akademi sempat kehilangan kepercayaannya.

"Dan juga, bukan hanya itu. Seleksi kelas Elite wajib diikuti oleh peserta kelas satu sampai enam, jadi selamat belajar sampai tengah semester semua! Tes kelas Elite akan diadakan pertengahan semester ini," jelas Sherry dengan semangatnya.

Satu kelas mengaduh putus asa. "Bagaimana mungkin kita bisa menang dari para senior yang sudah menimba ilmu lebih dulu dari kita?" resah salah satu murid, diikuti murid lainnya.

"Aku sudah mengatakannya bukan? Dulu aku juga di tempatkan di kelas D seperti kalian, dan tesnya juga dimulai saat aku masih kelas satu juga seperti kalian." Jelas Sherry yang mengerti apa yang telah dirasakan adik-adik kelasnya.

"Jangan putus asa, masih ada kesempatan! Walaupun kalian kelas satu dan ditempatkan di kelas D pula, jangan khawatir! Berlatihlah, belajarlah, jangan pernah menganggap remeh musuh dan perdalamlah kekuatanmu!" Nasehat Sherry yang membuat kelas D kembali tenang, ".....dulu aku bahkan tidak bisa bertempur dengan kekuatan ataupun memakai senjata dengan benar. Namun, dipertengahan tesnya.. Aku menemukan tujuanku untuk bertarung, itu membuatku semakin kuat walau sudah terlambat aku tetap berjuang sampai akhir," lanjut Sherry dengan tatapan bersemangat.

Jasmine yang duduk di sampingku tampak mengepalkan tangan bersemangat.

"Kita harus kalah di awal pada tes itu." peringatku berbisik pelan ke arah Jasmine yang membuatnya seketika kehilangan cahaya hidup.

"Kau benar-benar ahli sekali ya menghancurkan semangat juang seseorang." kata Jasmine kesal.

"Hm? Benarkah? Kalau begitu aku akan berjuang mematahkan semangat orang lain nantinya." jawabku dengan nada malas sambil menangkup pipiku dengan kedua tangan di atas meja.

"Tsh.. Chesia menyebalkan.." ucap Jasmine sambil meniup jari kelingkingnya ke arahku.

Oh, sungguh kekanak-kanakkan.

"Jasmine.. Nanti malam kita akan main game anjing gila." ajakku masih dengan nada malas.

Anjing gila adalah Leveling gila yang menjadi rutinitas kami ketika senggang.

"Uwah! Watashi no bakuritsu! Fufu.. Waktunya Ledakan super duper jumbo combo spektakuler fantasisku bersinar." tawa Jasmine kembali bersemangat sambil bergaya menyentuh jidatnya penuh eksentrik.

Dia sepertinya Chuunibyou.

Aku meliriknya sekilas lalu kembali menatap ke depan menyimak Sherry-senpai yang bercerita tentang arena duel akademi.

"Haii~ haii~" jawabku monoton pada Jasmine.

"Aku harap kalian memiliki semangat juang yang tinggi untuk memenang turnamen seleksi itu, temukanlah cara bertarung yang sesuai dengan kalian. Sampai seminggu ke depan, aku dan Alexander-san akan membimbing kalian menggantikan guru-guru pembimbing.. Salam kenal semua." lambai Sherry sambil menunjuk kakak kelas laki-laki yang duduk di kursi guru dengan santai.

"Doumo.." sapa Alexander sambil menundukkan kepalanya menyapa dengan acuh tak acuh.

"Lalu, tugas selanjutnya.. Karena kalian berjumlah 24 murid, kami kesulitan mengenali kalian.. Mari perkenalan satu sama lain, dimulai dari pojok belakang sana!" pinta Sherry sambil menunjuk aku yang sibuk duduk dengan santai.

Ugh, padahal aku sengaja duduk di sudut kiri belakang dekat jendela koridor agar tidak menonjol dan dapat melihat dengan santai orang-orang yang melewati kelas kami jika kelas membosankan.

"Chanire-san, jangan malas." ejek teman depan bangkuku berbisik bercanda.

"Chesi lakukan yang terbaik!" semangat Jasmine.

Aku berdiri dengan terpaksa, arah pandangan semua teman sekelasku melihatku. Mereka sudah kenal aku bukan? Mengapa ikut melihat aku berdiri?

"Tesia Ema Chanire 12 tahun, dari Kerajaan Barat, Yoroshiku Onegaishimasu." ucapku dengan nada monoton.

Sherry menatapku lalu tersenyum seperti mengincarku, menakutkan. Aku seketika merinding dan memutuskan kembali duduk sebelum ditanyai sesuatu yang membuatku lelah menjawab.

"Heeh, seperti biasa kau membosankan!"

"Terima kasih atas pujianmu Tuan putri ledakan." jawabku acuh tak acuh.

"Selanjutnya!" pinta Sherry.

oO°Oo
TBC
1031 words

Maaf agak flat juga kan chapter ini:'')

Vote dong cantik
(◍•ᴗ•◍)❤

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang