Mangaka isekai pt. 54
Warning! Long Chapter 📖
🌻Enjoy Story
___________________________oO°Oo
Dua kapal perang besi berlayar di pagi dini hari meninggalkan pelabuhan. Tuan Morgo, Earl Westaria, Rinne dan Royce berada di dalam kapal memikirkan strategi menghadapi monster berlevel tinggi yang sangat berbahaya di perairan jalur utara, yaitu monster boss Kraken.
Aku dan Gille tertidur kelelahan di salah satu kursi. Ini adalah teknik rahasia yang terinspirasi dari Lucid dream, aku menggunakan sihir Momo dan rohku meninggalkan ragaku sementara tubuhku beristirahat.
Skill ini hanya diperoleh dari Spirit yang berlevel 100-an ke atas, beruntung setiap aku naik Level, Momo juga naik level. Memang sangat menakjubkan.
"Tenang sekali ya.." Rinne menangkup pipinya sambil melihatku dan Gille yang tertidur pulas.
"Mereka terlalu memaksakan diri pergi ke dua Kerajaan sekaligus, mengingat jaraknya yang sangat jauh.."
"Ya, mereka pasti kelelahan." timpal Royce.
"Langsung saja, Lein apa kau pernah menghadapi Kraken?" tanya Tuan Morgo kepada Oji-san.
Oji-san mengangguk. "Orang se agung diriku tidak mungkin melewatkannya." Oji-san berpose jari telunjuk dan jempol di bawah dagunya sambil mengedipkan mata.
Eksentrik..
😐Tuan Morgo dengan cepat memukul kepala Oji-san dengan keras.
"Aaaaah! Sakit! Sakit loh, Morgo-chan!" pekik Oji-san tak terima.
"Aku pernah menghadapi Kraken tapi yang kuhadapi berusia 2 tahunan, dengan panjang 4 meter. Kraken yang di sini mungkin berusia lebih dari 2 tahun. Walaupun usianya hanya 2 tahun, aku kesulitan menghadapinya sendirian." jelas Tuan Morgo menjadi serius, dan mengabaikan Oji-san yang berkeluh kesakitan.
Hmm, aku juga pernah menghadapi Kraken di event game musim panas.
Dalam party ku saat itu yang terdiri dari 100 player, kami menyelam ke lautan dan menembak dengan bowgun secara acak. Kami benar-benar tidak memiliki strategi, yang kami pedulikan adalah menyerangnya dengan tepat sasaran dan menghindari serangan acak Kraken untuk mendapatkan poin bonus.
"Kulit Kraken sangat tebal, sulit menembusnya melukainya bahkan dengan sihir sekali pun." Tuan Morgo menjelaskan.
Ya! Tentu saja, bahkan partyku yang berjumlah 100 pun kesulitan menembakinya dengan panah biasa, panah tombak adalah yang bisa melukai Kraken. Aku beruntung memberikan item itu kepada Sherry yang mendapat class Archer.
Jika itu aku yang menggunakannya, mereka akan sangat sia-sia di tanganku, mengingat berapa kali aku gagal dalam melempar burung dengan batu menggunakan ketapel pada kehidupanku sebelumnya.
"Ya, dan juga ini tentang sulitnya bertarung di air.. Pihak kita akan banyak dirugikan." timpal Tuan Jullius sambil memijat dahinya.
"Jangan khawatir tentang itu, hmph! Kau pikir siapa diriku? Aku sudah pernah mengalahkan Kraken di laut lepas sendirian!" pamer Oji-san. "Aku tidak mengalahkannya sebenarnya, tapi berhasil kabur dari monster gurita besar itu." Oji-san dengan suara pelan.
"Hah.. Kau ini, mengecewakan kami." Tuan Morgo menghela napas berat.
"Ukurannya sangat besar, aku memiliki banyak sisa luka saat melawannya.. Dia tipe monster yang tidak suka kebisingan dan cahaya, dia akan mengamuk saat kau membuat pergerakan hanya sedikit di dalam air. Selamat dari monster besar mengerikan seperti itu membuatku merasa lega." ucap Oji-san dengan nada serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Woke Up In My Manga Work
Adventure[DROP!! ] Aku Fujikawa Miki, gadis berumur 17 tahun terbangun di tubuh gadis bernama Tesia Ema Chanire-salah satu pemeran pendukung dari ceritaku. Aku tidak menyadari dunia manga-ku yang aku ciptakan dengan asal-asalan menjadi akhir buruk bagiku. Ji...