50. Bukankah Kondisi Kami Berbahaya?

812 185 16
                                    

Mangaka isekai pt. 50

Warning! Long Chapter 📖

🌻Enjoy Story
_______________________

Hari masih cerah, kafetaria ramai dengan murid-murid yang mengantri nampan sarapan. Aku mengantri dibarisan tengah sendirian, Jasmine masih tidur kelelahan sedangkan Viana dan Milo sudah terlebih dahulu duduk disalah satu bangku.

Tiba-tiba ada suara kerusuhan di barisan depan.

"Itu kelompok Sakuragi-hime."

"Apa? Lagi-lagi?"

"Ah, mereka mulai lagi?"

"Yabai, jangan terlalu dekat."

"Siapa korbannya kali ini?"

"Itu anak kelas 1-C."

"Bukankah dia anak dari tukang roti."

"Kasian sekali.."

Aku mendengar pembicaraan bisik-bisik dari kerumunan depanku, aku sedikit menjinjit untuk bisa melihat apa yang terjadi di depan kerumunan.

"Menyingkirlah kau dari sana! Ketahuilah tempatmu gadis kotor."

Aku melihat Sakuragi membawa kipas sambil tersenyum jahat dibalik kipasnya, seorang gadis berambut hitam dan berwajah bintik-bintik tampak terjatuh di lantai dengan raut wajah ketakutan.

Kerumunan semakin gaduh, aku tidak bisa melihat lagi melalui celah tinggi orang-orang. Aku kehilangan tumpuan pada pucuk tumitku karena terlalu lama berjinjit, akhirnya aku kembali berdiri sejajar dan membuat pandanganku tak bisa melihat kejadian di depan, aku menghela napas sebentar lalu kembali berjinjit lebih tinggi.

Aku menggeram berusaha menahan jinjitku untuk melihat apa yang terjadi.

"Sakuragi Onee-sama! Tolong hentikan, anda tidak bisa membuat kerusuhan di kafetaria!" Hina-senpai datang menghentikan bawahan Sakuragi yang hendak melempar nampan ke arah gadis itu.

Itu dia!
Hina-senpai datang!

"Pffft.. Hei nak berapa tinggimu?" ejek Zenald berbicara sambil menepuk-nepuk kepalaku.

Ach! Aku kembali berdiri sejajar tahu!

Dari mana kau datang setan hitam?

"Aku masih dalam masa pertumbuhan!" jawabku menyingkirkan tangannya kesal.

Ketika banyak orang yang mengataiku pendek, entah kenapa emosiku sedikit terguncang.

Aku baru 12 tahun oke!

"Bandingkan dengan tinggiku~" kompor Zenald yang membuat dahiku sedikit berkedut.

Aku rugi membuat karakter Zenald kaya akan sikap Saltynya, tapi aku sangat yakin sekali dia tidak memperlakukan karakter [Tesia] dengan asal tabur garam seperti ini. Satu-satunya perempuan yang kena tabur garamnya Zenald seharusnya adalah Hina-senpai, karena sikapnya itu adalah bentuk apresiasi cintanya yang sulit dikatakan atau diperagakannya kepada Hina-senpai.

Kenapa aku bisa mendapatkan sikap menyebalkannya ini?

"Jangan seenaknya mencampuri tempat yang sama denganku anak selir." ejek Sakuragi yang membuatku terkejut dan buru-buru kembali berjinjit melihat apa yang terjadi.

Karena sulit menjaga keseimbangan tubuhku, aku mencubit pelan pakaian seragam santai Zenald bagian sikutnya.

Kata-kata yang tajam!
Bagaimana reaksi Hina-senpai?

"Maafkan atas ketidak sopanan saya Sakuragi Onee-sama, tapi dalam peraturan akademi ini memberlakukan kesetaraan derajat murid, tindakan Onee-sama melanggar aturan akademi." mata Hina-senpai menatap lurus kedua bola mata Sakuragi dengan ekspresi serius.

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang