31. Side Story: {Claide Pov} Pangeran dengan Pemahaman wanita

1K 217 9
                                    

Mangaka isekai pt. 31

🌻 Enjoy story
_________________________________

oO°Oo

Aku benar-benar membenci wanita bangsawan, bagaimana mungkin Ibuku ingin berbicara pribadi dengannya. Apakah dia mencoba memikat ibuku untuk mendapatkan aku? Semuanya begitu jelas.

Maka dari itu aku akan berkunjung ke pesta minum teh ibuku. Bagaimana reaksi gadis tadi? Aku yakin ekspresinya akan memuakkan seperti gadis bangsawan lainnya.

"Maafkan saya Yang Mulia, tidak ada hal khusus yang saya inginkan."

Aku mendengar suaranya saat aku berada di jalan setapak kaki mendekati ibuku dan gadis itu. Aku sangat yakin, dia hanya mencari perhatian dari ibuku dengan berpura-pura tidak bisa memilih barang.

"Apa tidak masalah saya memberikan hadiah yang saya pilihkan untuk anda?" suara ibuku terdengar, ini gawat, Ibuku mulai jatuh hati kepada gadis ular itu.

"Hm.. Tidak masalah, tapi tolong jangan berlebihan." aku yakin gadis ular ini akan menyetujui hadiah yang paling terlihat mahal.

"Tentu saja tidak, aku akan memberi anda 200 gaun dan perhiasan hasil pertambangan kami..--"

Apa? Ibu! Jangan berlebihan!

"Yang Mulia.. Tolong jangan berlebihan.. Saya akan senang jika anda memikirkan hadiah yang lebih sederhana.."

Oh syukurlah dia menolaknya, tak biasanya ibuku menawarkan hal-hal yang diluar nalar seperti ini.

Baiklah ibu, agar kau tidak semakin memperburuk keuangan negara, aku akan ikut berdiskusi.

"Bagaimana dengan permen dan manisan khas Kerajaan kami?" aku berjalan mendekat dengan senyuman palsu menempel di wajahku.

"Ah! Tentu saja, negara kami memiliki cita rasa permen dan manisan yang benar-benar bagu untuk anda Lady Chanire.. Maukah anda?" tanya ibuku menyetujui saran dariku.

"Ya, maka saya akan baik-baik saja dengan itu.."

Mustahil para gadis menolak apa hal yang kusarankan, mereka akan dengan patuh menerima saran dariku.

Itu adalah kemuakan gadis-gadis yang biasanya kepadaku.

oO°Oo

Aku berjalan-jalan dengan Lady ini untuk rasa terima kasihku karena telah menyelamatkan nyawaku, biasanya para gadis akan senang jika berjalan bersamaku, seharusnya kau bersyukur dengan itu.

Aku menoleh menatap wajahnya, namun gadis yang berjalan di sampingku tampak tak peduli denganku, bahkan dia tak melirik aku yang berdiri di sampingnya.

Hari sudah malam, Lady Chanire mengganti gaunnya dengan hijau pucat.

"Gaun itu terlihat cocok dengan anda Lady Chanire." pujiku sambil memasang senyuman palsuku.

Lady Chanire menoleh ke arahku lalu menjawab dengan senyuman yang entah mengapa menghangatkan hatiku.

"Terima kasih, Yang Mulia.. Apakah tidak masalah bagi anda berjalan-jalan bersama saya di taman kerajaan seperti ini? Kupikir anda memiliki kesibukkan." tanya Lady Chanire.

Aku menyadarinya, gadis ini.. Kenapa dia terlihat enggan denganku? Apakah jangan-jangan dia..

Aku tiba-tiba mengingat momen pertama kali kita bertemu, dia dalam posisi berdoa di samping ranjangku, entah bagaimana melihatnya di sampingku membuat perasaanku gelisahku yang sebelumnya menjadi tenang, dia membuka matanya.

Mata ungu Amethystnya menghipnotisku seolah semuanya baik-baik saja, gadis itu tersenyum hangat padaku. Dia membantuku duduk dan meminum ramuan, aku yang biasanya tak suka dan benci kepada wanita secara ajaib patuh meminum habis ramuan itu. Gadis mungil perak pengusir mimpi buruk, datang di malam hari..

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang