67. Ada hal yang ingin aku pastikan

865 183 52
                                    

Mangaka isekai pt. 67

Warning! Long Chapter 📖

🌻 Enjoy Story~
___________________________________

oO°Oo

Hari liburku yang berharga, aku pulang dengan selamat. Setelah selesai makan malam dan berpura-pura baik-baik saja di depan anggota keluargaku, aku masuk ke dalam kamar dan memasang wajah tidak baik-baik saja.

Sebenarnya perasaanku sedang bercampur disini, aku tak berhenti merasa sedih. Perasaanku mengganjal sedari tadi, mustahil bagiku tidur lelap malam ini.

Setelah jam 21:00 tiba, aku segera membuka balkon jendelaku dan terbang bersama Selene dengan mode tak terlihat.

Ayo mengunjungi pemakaman!

Aku sengaja berhenti sebelum masuk puri pemakaman agar tak terlihat oleh orang-orang kalau aku tiba-tiba muncul.

Aku melangkah sedih memasuki area pemakaman dengan seikat bunga Lily yang baru aku petik dari kebun Ibuku, dasar tanganku yang nakal. Tapi aku tidak mungkin pergi ke pemakaman dengan tangan kosong, lagi pula aku harus mengunjungi makam mendiang mantan Marquis Chanire kakekku.

Aku berdiri di makam kakekku dan duduk berjongkok.

Tujuanku sebenarnya adalah mengunjungi Dungeon kematian untuk memeriksa beberapa hal. Tapi aku tak mungkin melupakan kakekku yang berjasa sebelum kematiannya.

Aku meletakkan bunga Lily di atas kuburan, lalu aku menepuk kedua tanganku sebelum mendoakan makam kakekku.

Setelah selesai berdoa, aku beranjak berdiri. Kenapa suasana hatiku masih mendung ya?

"Heh? Lihat siapa gadis nakal yang mengunjungi makam di malam hari."

Aku menoleh kaget dan menemukan Zenald yang bersedekap di sampingku.

"Argh! Ah—tolong jangan mengagetkanku.. Ugh, Zen sialan.. Dasar muka taplak, salty suka nabur garam, muncul mendadak datang tak diundang pulang tak diantar seperti jalangkung." aku menghinanya sambil menepuk-nepuk dadaku mencoba menenangkan diri.

"Hah?" tanya Zenald tidak terima.

Setelah tenang, aku menghela napas lega.

"Apa yang sedang kau lakukan?" tanyaku.

"Bukan urusanmu." jawab Zenald ketus.

Apakah dia marah karena aku meledeknya?

"U-um.. Maafkan aku karena mengejekmu tadi, ah benar! Aku akan menunjukkan sesuatu kepadamu, ikutlah denganku sebagai permintaan maaf.. Itu kalau kau sedang luang."

"Ya, aku sedang luang." jawab Zenald.

Aku tersenyum kecil dan berbalik mendekati Patung Dewa Kematian.

"Ini sedikit berbahaya.." aku menunduk dan memasang puzzle di balik patung dengan cepat.

"Huh?" tanya Zenald kurang paham.

Tiba-tiba tanah yang kami pijak hilang, aku dan Zenald terjatuh dengan cepat.

"UWAAAHH!!" aku berteriak sambil menutupi wajahku ketakutan.

Ini tetap mengejutkan! Aku memejamkan mataku erat-erat, tiba-tiba aku merasa tanganku ditarik. Zenald membawaku ke pelukannya?

Bugh—

Zenald membentur lantai dengan keras, aku buru-buru membuka mata dan memastikan Zenald baik-baik saja.

"Zen!" aku terduduk berusaha melihat keadaan Zenald apakah dia baik-baik saja.

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang