46. Guild Petualang

836 175 6
                                    

Mangaka isekai pt. 46

🌻 Enjoy Story
____________________________________

oO°Oo

Setelah pelajaran sore selesai, aku dan Jasmine bergegas berganti baju dan menunggu Sherry di gerbang sekolah dengan tidak sabar untuk pergi ke guild petualang.

Guild petualang terletak di daerah luar bagian selatan Akademi, Sherry membawa kami dengan berjalan kaki.

"Apakah kalian tahu? Keluargaku juga bangsawan tapi aku masih membutuhkan uang untuk biaya sehari-hariku." ucap Sherry sambil mengadahkan pandangannya menatap ke langit-langit.

Sherry memakai pakaian khas petualang dengan zirah murah dan busur kayu murah yang bergantung di punggungnya.

"Ya, itu tak bisa dipungkiri lagi Sherry-san. Aku sudah mendengar tentangmu." jawabku.

"Ah benarkah? Itu mengejutkan–tunggu dulu.. Benar juga, rumor menyebar dengan cepat bukankah begitu?" tebak Sherry yang aku balas anggukan kecil.

Sherry adalah karakter yang aku ciptakan, tapi aku membuatnya hanya lewat pada volume 2 diawal bab, dimana Sherry sang kakak kelas Dewan Siswa membantu Hina-senpai mengorek informasi tentang patung penjaga.

Hm, kalau tidak salah.. Arc Duel sihir juga di Volume 2 bukan?

Lalu Volume 3 berisi tentang..

...

"Pecahnya segel Kerajaan Selatan." gumamku pelan.

"Hah?! Apa itu benar-benar terjadi?!" pekik Jasmine dengan suara keras yang membuatku terkaget.

"Tidak! Ah, maafkan aku. Aku hanya melamun."

"Kau melamun apa sampai pecahnya segel?! Itu menakutkan, sebenarnya apa sih yang kau pikirkan?!" tanya Sherry ikut sedikit panik.

Aku merasa tetesan keringat besar imajiner berada di wajahku.

"Hehe, ah! Apakah itu guildnya?" tanyaku mengalihkan pandangan ke arah bangunan bertulisan "Guild Petualang" di papan depan.

"Akhirnya sampai juga, mari masuk teman-teman!" ajak Sherry meninju langit dengan senang.

Aku dan Jasmine mengikuti Sherry masuk ke dalam Guild.

Seperti yang diduga, guild ini seperti bar tempat minum-minum dan makan orang dewasa, di sisi lain ada papan-papan yang berisi kertas quest. Saat kami masuk, beberapa tatapan langsung menuju ke arah kami.

Ah benar, sekumpulan anak kecil memasuki guild. Mengetahui tinggiku, tinggi Jasmine, yah tak diragukan lagi.

Seharusnya aku memakai jubah penyihir di atas pakaianku sama seperti Jasmine tadi.

Aku menggunakan kemeja putih dan rok hitam selutut, yah sama seperti pakaianku sehari-hari saat kerja malam atau pergi ke menara sihir.

Sedangkan Jasmine memakai kemeja hitam dengan rompi merah dan celana pendek hitam, dia juga menggunakan stoking hitam dan kaos kaki putih sama sepertiku, sayangnya dia tak lupa memakai jubah penyihir merah, dia tidak memakai tudung jubahnya.

"Selamat datang adik-adik sekalian, ada yang bisa saya bantu? Ah, bukankah kau Sherry-san? Senang melihatmu lagi." sang Resepsionis menyapa kami dan Sherry.

Resepsionis! Dia adalah Resepsionis! Seperti yang diharapkan, dadanya sangat besar dan pakaiannya terasa agak ketat dimataku. Dadanya besar sekali, bukankah itu sedikit tidak adil?! Aku dibawah umur sekarang ini! Ah sudahlah, mungkin para petualang pria senang dengan penampilan resepsionis seperti onee-san di depan kami.

I Woke Up In My Manga Work Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang