#1 : Hasbi

1K 19 1
                                    

"Seandainya kamu tahu bagaimana aku menceritakan dirimu kepada orang lain. Niscaya kamu akan menginginkan untuk menjadi orang itu agar kamu dapat mencintai dirimu sendiri melalui ceritaku."


𝑷𝒆𝒓𝒊𝒉𝒂𝒍 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒌𝒂𝒖 𝒕𝒖𝒋𝒖

Entah itu jodoh yang kau idamkan sejak lama, berusaha memperbaiki diri dalam ketaatan nyatanya tak sungguh-sungguh kau jalani karna Nya.

Atau perihal kematian yang selama ini kau takuti. Kau coba alihkan pemikiran itu, kau bilang umur mu masih panjang. Nyatanya malaikat maut tak pernah berhenti memperhatikanmu dari mana saja.

Semoga kau bukan golongan dari kedua-dua nya. Yang sibuk memperbaiki diri karna jodoh, ataupun yang sibuk mengalihkan pikiran akan kematian yang menakutkan hingga berleha-leha dalam mempersipakan bekal kematian.

Semoga kau adalah orang yang sibuk memperbaiki diri karna ingin mendapatkan Ridha Nya. Hingga Allah utus seseorang yang mampu menambah ketaatanmu serta dalam masa penantianmu menunggu Seseorang itu kau dalam keadaan sadar, sedang menanti dan mempersiapkan bekal kematian terbaik.

                                       ***
         Jariku tak berhenti menggulir layar beranda Instagram, melihat beranda miliknya. Hasbi, siapa kamu sebenarnya? Sejak kehadiranmu yang datang secara tiba-tiba itu, aku jadi bertanya-tanya. Kenapa kamu berani sekali menghubungiku. Mengirim direct message kepadaku? Apakah itu random saja? Salahku, salahku yang ketika itu langsung tertuju pada profil mu. Kenapa wajahmu terlihat menentramkan sekali, selama ini aku terlalu sering berangan. Membayangkan sosok ideal yang akan mendampingiku, sosok yang wajahnya menentramkan. Kulitnya putih kecoklatan. Alis mata nya tebal, senyumnya mudah sekali terbingkai indah di wajahnya.
      Ia lucu, mampu membuat humor-humor sederhana namun manis dan mampu membuatku tersenyum. Umur dan sikap nya lebih dewasa dari padaku. menyukai anak kecil, dan begitu menyayangi adik perempuan nya dan ibu nya. Selalu menjaga kerapian dan kebersihan, pakaian nya selalu senada. Akan lebih indah lagi jika ia juga suka menggunakan baju Koko. Pekerja keras, dan mempunyai tekad untuk selalu membahagiakan sosok wanita pendamping hidupnya. Perkataan nya mampu membuatku mendengarkannya tanpa harus berteriak, pemikiran nya sejalan denganku. Mempunyai hobi traveling yang sama denganku. Visi misi yang ingin dijalankan sama denganku, dan yang paling utama ia dekat dengan pencipta Nya. Terus bersemangat dalam menuntut ilmu agama, terus merasa kurang terhadap ilmunya. Dan bercita-cita membawa wanita pendamping hidupnya ke syurga.
    Entahlah, aku terlalu bersemangat membuat bingkai bagi jodohku sendiri. Padahal itu bukan kuasa ku, aku sering membangunkan diriku.

Ayolah Hanun, hey!
Mana ada pria seperti itu, terlalu banyak kriteria yang kamu buat. Jika pun ada, mungkin aku akan sulit berkata tidak. Dan menyuruhnya untuk segera menikahiku.

Hanun, hey!
Kamu ini bucin sekali. Siapa yang akan menyangka jika ternyata kamu sebegini nya dalam urusan perasaan. Aku hampir gila memikirkannya, memikirkan jodoh yang mungkin memiliki semua yang kuharapkan itu.

Dan seperti masih ada dalam dunia khayalan. Dunia di atas awan, sosok Hasbi datang. Sosok yang nyaris memiliki semua yang kuharapkan untuk menjadi jodohku.

Tiba-tiba saja satu pesan baru masuk.

"Mau kesini? Nanti kita bareng-bareng pergi kesini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mau kesini? Nanti kita bareng-bareng pergi kesini. Aku udah lama banget ga traveling, terakhir sempet ke gunung. Dan udara nya beneran sejuk"

tulis Hasbi dibawah foto yang ia kirim pada pesan singkatnya.

"Maa syaa Allah. Pengen ihh kesana, belum pernah aku mah kesana, beneran ya nanti kita traveling bareng. Hehe" balasku

Tepat di saat pertama kali Hasbi menghubungiku, ia langsung mengutarakan niatnya untuk menikahiku. Aku hampir tak bisa berkata apa-apa, sosoknya yang kuanggap tak benar ada. Ternyata memiliki semua kriteria yang kuharapkan.

Nama: Muhamamad Hasbi
Tempat, tanggal lahir : Lumajang, 16 Juli 1993

Jarak umur kami 4 tahun. Persis seperti apa yang kucari selama ini.

Penggambaran fisik :
- Wajah oriental
- Rambut sedikit bergelombang
- Mata sedikit coklat bulu mata sedikit panjang
- Bibir : sedikit tebal
- Warna kulit : Sawo matang
- tinggi badan : 180 cm
- berat badan : 72 kg

Tujuan menikah  :
- untuk bisa menjaga diri
- Sunnah para nabi
- Terhindar dari fitnah
- Menyempurnakan separuh agama

Hobi: traveling, mendaki.
Sifat positif: menyukai anak kecil, sedikit humoris, ringan tangan. Dan tidak bisa melihat teman kesusahan.

Riwayat organisasi: Islam mengaji(sudah satu tahun ini mencoba hijrah)

Aku melihat sosok Hasbi yang nyaris sempurna dengan apa yang kubayangkan selama ini. Bagaimana bisa aku menolaknya, aku tersenyum membaca CV yang ia tulis sebegitu detail nya, bahkan tertulis disana ia mengikuti organisasi dan baru hijrah sekitar satu tahun.

"Iyaa beneran. Mangkanya ayo nikah, biar ada temen kajian juga. Temen ana tu disini kalo kajian sama istri nya terus." Jawab hasbi melanjutkan pesan yang ia kirim sebelumnya, seakan sedang membujukku.

"Iyaa, aku juga pengen ada yang nganterin pas kajian. Apalagi kalo kajian nya bareng, kan lebih indah lagi." Balasku.

Hal yang memang juga telah lama kuimpikan adalah bisa terus bersama pasangan halal menuju ketaataan.

"Ohh iya, itu fotoku berapa tahun yang lalu sebelum hijrah." Tambah Hasbi.

"Ohh gitu, iya aku tau kok. Keliatan agak beda mukanya sekarang, lebih dewasa." Jawabku Kembali membalas pesannya.

Benar saja, aku sangat sulit menolak nya. Haruskah sesegera mungkin kukabarkan pada Abah. Bahwa putri nya yang baru masuk semester 3 di perkuliahan nya ini, akan dipinang oleh seorang pria.

                                      ***

Jangan lupa tinggalkan votment, serta kritik agar tulisan ini lebih baik lagi.
Dan terlebih, agar author terus bersemangat dalam menulis part selanjutnya. Salam hangat dari author 🤗

HanunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang