Ara mengehela nafasnya lega lalu tersenyum melihat semua pekerjaan yang diberikan untuknya sudah selesai. Baru empat hari ia kerja bersama Bangtan, ia sudah merasa lelah. Bagaimana tidak? File pekerjaan Ara awalnya hanya dua saja. Dan itu berasal dari RM. Tetapi, Suga dengan santainya, ikut memberikan Ara empat tambahan file yang harus ia kerjakan.
Jika Suga bukanlah sahabatnya, mungkin sudah lama Ara timpuk menggunakan flat shoesnya. Tapi itu adalah hal yang tidak mungkin Ara lakukan. Setelah mendapatkan banyak tugas, Suga langsung mengirimkan pesan pribadi pada Ara, jika dia tidak bisa menyelesaikannya, Suga menyuruhnya untuk menyimpannya saja. Nanti Suga yang akan menyelesaikannya sendiri.
Ara menolak. Alasannya, kalau ia menyimpannya, tugas itu pasti tidak akan selesai. Walaupun Suga mengatakan bahwa nanti dialah yang akan menyelesaikannya sendiri, Ara tetap menolak
Ia tidak yakin Suga bisa menyelesaikan tugas itu dalam waktu cepat. Lagipula jika difikir kembali, sudah seperti inilah tugasnya sebagai seorang sekertaris disebuah perusahaan.
Tok... Tok... Tok...
"Ara-ssi?"
"Eoh? Ya? Wae?" -Ara.
"Gue boleh masuk?" -Suga.
"Tinggal masuk aja Sug. Ada apa?" -Ara *menatap Suga yang masuk keruangannya dengan kepala tertunduk.
Suga duduk dikursi yang ada didepan meja Ara. Pria itu terdiam dengan kepala yang masih menunduk ke bawah. Ara menautkan kedua alisnya bingung. Suga datang dengan tiba-tiba, dan saat Ara bertanya, dia malah diam.
"Suga? Suga? Suga? YOONGI-AH!" -Ara *kesal karena Suga tidak merespon dirinya.
"Hmm..." -Suga.
"Lo kenapa sih? Kok gue tanya malah diem? Mana lo nunduk segala lagi. Ada apa? Ada masalah ya?" -Ara *khawatir.
Suga mengangkat kepalanya menatap Ara. Dan betapa terkejutnya gadis itu ketika melihat wajah pucat Suga. Ara bangkit dari kursinya lalu memutari meja berdiri disebelah Suga.
"Sug, kok lo pucet? Kenapa? Pasti gara-gara kena matahari kan? Kemarin kita terlalu lama di taman makanya lo jadi..." -Ara *ucapannya terpotong saat Suga memegang tangannya.
Satu kalimat yang terlintas dalam benak Ara. Tangan Suga sangat dingin. Apa karena Suga bukanlah seorang manusia? Makanya suhu tubuhnya dingin seperti baru saja keluar dari kulkas.
"Suga? Cerita sama gue lo kenapa? Lo pucet, terus badan lo dingin? Gue ga tau apa-apa tentang vampir Sug. Jeball, ayo cerita sama gue Sugaaa..." -Ara *memohon pada Suga agar, pria itu menceritakan apa yang sedang terjadi sebenarnya.
"Ra... Gue... Gue ga tau mau ngomongnya kayak gimana..." -Suga *lemas.
"Loh kok? Suga ih! Cerita sama gue lo mau apa? Gue bakalan usahaaa... Sug..." -Ara *terdiam saat otaknya mengingat sesuatu.
Suga adalah seorang vampir, jika keadaannya seperti Suga saat ini, itu tandanya Suga membutuhkan darah. Ara melebarkan matanya dan perlahan mundur menjauhi Suga.
Suga yang menyadari Ara menjauh darinya, langsung menoleh pada gadis itu. "Lo kenapa mundur?" -Suga.
"Gue tau lo kenapa sekarang. Lo haus kan? Lo butuh darah kan? Dan lo masuk ke ruangan gue karena lo mau darah gue. Iyakan Sug? Ngaku lo..." -Ara.
Keringat dingin mulai membasahi dahi dan pelipis Ara. Tangan dan kakinya tiba-tiba mendadak dingin. Ketakukan kembali menguasai tubuhnya.
"Suga gue mohon, gue masih mau jadi manusia. Kalau permintaan lo yang nyuruh gue buat jadi sekertaris di perusahaan kalian hanya karena mau darah gue, gue bakalan keluar..." -Ara *dengan suaranya yang bergetar dan mata yang mulai berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ²" (방탄소년단)
Vampiros(Squel of "The Vampires") ✨Writter : Melody x Alfaa . . . Tali persahabatan yang terjalin kuat sejak masa kuliah hingga sekarang membuat Ara dan Bangtan sulit terpisahkan. Setelah kejadian empat tahun yang lalu, kini Ara bukanlah sosok gadis pembera...
![𝐀𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ²" (방탄소년단)](https://img.wattpad.com/cover/244939153-64-k827669.jpg)