Author's pov :
Ara masih terdiam di depan pintu setelah kepergian Yura. Hingga saat ini, Ara masih penasaran dengan sikap Yura. Mengapa gadis itu sangat membencinya? Ara yakin Yura membencinya bukan hanya karena masalah tadi. Pasti ada alasan lain yang gadis itu tutupi.
"Ara?" -Jhope.
Ara terlonjak kaget dan sontak langsung memutar tubuhnya mengahadap pada J-Hope sepenuhnya. Ara tersenyum lebar sehingga menampilkan deretan giginya yang putih dan rapi.
J-Hope menautkan kedua alisnya menatap Ara. "Kok lo basah gini? Baju lo? Astaga Ra. Diluar ga hujan kok lo bisa basah gini deh?" -Jhope *menarik Ara masuk ke dalam ruangan.
Bangtan sontak bangun dari posisi baringnya, melihat ke arah Ara dan J-Hope. Jungkook mengernyit melihat rambut dan juga baju Ara yang basah.
"Lo kok jadi basah gitu Ra?" -Jk.
Ara meneguk ludahnya dengan susah payah. Ia tidak mungkin mengatakan jika ini adalah perbuatan dari resepsionis perusahaan Bangtan. Yura. Tidak mungkin. Ara tidak ingin jika Bangtan akan memarahi Yura seperti Jungkook tadi. Walaupun ia tahu Yura sebenarnya sengaja, Ara sungguh tidak mempermasalahkannya.
"Emm, anu... Tadi... Ah! Orang yang anterin ini ga sengaja gue tabrak. Iya! Ga sengaja. Jadi air mineralnya kena gue." -Ara *berkata bohong.
"Jangan bohong!" -Bangtan.
"Aduh bagaimana ini??" -Ara *berucap dalam hati.
Suga maju berdiri tepat dihadapan Ara. "Jujur atau gue yang cari tau sendiri? Kalau gue yang cari tau sendiri, orang yang ngelakuin ini sama lo akan gue pastiin dia ga bakalan ketemu sama hari esok." -Suga.
Ara membulatkan matanya dengan lebar. Ah tidak bisa dibiarkan. Yura bisa dalam bahaya kalau sampai Suga mencari tahu sendiri. Tapi, kalau Ara memberi tahukan yang sebenarnya juga, pasti Bangtan akan marah pada Yura.
"Ok, gue kasih tau. Tapi dengan satu syarat! Jangan apa-apain orang yang udah buat gue basah kayak gini. Janji?" -Ara *mengangkat jari kelingkingnya pada Suga.
Ia tahu Suga orang seperti apa. Ara mengenal Suga bukan baru hari ini, tapi bertahun-tahun. Ditambah lagi Suga adalah orang yang gampang tersulut emosi, Ara jadi takut nantinya pria berkulit putih pucat itu tidak bisa menahan dirinya.
"Gue ga janji." -Suga *merespon dengan dingin.
"Yaudah gue ga kasih tau!" -Ara *lalu melangkah menuju tempatnya berbaing tadi.
"Ga masalah. Gue cari tau sendiri." -Suga.
"Yoongi-ah!" -Ara *berseru seperti anak kecil yang sedang memohon.
"Gue ga peduli. Ayo makan. Gue tau kalian semua capek. Sini Ra, deketan." -Suga.
Ara mengerjapkan matanya. Ingatannya kembali berputar pada ucapan Yura tadi. Pesanan makanan itu milik Bangtan. Ia tidak boleh memakannya sedikit pun. Tapi, Suga sudah mengajak untuk makan bersama. Apa ia terima saja, atau ia tolak dengan alasan masih kenyang.
"Ayo Ra. Lo capek kan? Sini gabung" -V.
"Gausah V. Gue masih kenyang. Mungkin karena gue kebanyakan makan sarapan tadi pagi deh hahahah..." -Ara.
"Gue juga makan banyak tadi pagi. Tapi karena kerjaan ini banyak banget, gue jadi laper lagi. Lo yakin Ra?" -Jk.
"Yakin lah! Udah kalian makan aja. Gue tidur ya? Ngantuk." -Ara *mulai menutup matanya.
Lagi-lagi ia berbohong pada Bangtan. Sejujurnya Ara juga merasakan lapar, tapi karena itu makanan milik Bangtan, Ara tidak ingin mengganggu ketujuh sahabatnya itu. Mereka pasti jauh lebih lelah daripada dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ²" (방탄소년단)
Vampir(Squel of "The Vampires") ✨Writter : Melody x Alfaa . . . Tali persahabatan yang terjalin kuat sejak masa kuliah hingga sekarang membuat Ara dan Bangtan sulit terpisahkan. Setelah kejadian empat tahun yang lalu, kini Ara bukanlah sosok gadis pembera...