Ara mengangkat kepalanya untuk melihat suara seseorang yang mengatainya bodoh itu. Matanya kembali mengeluarkan buliran bening lagi. Ara menangis untuk kesekian kalinya.
Jungkook dengan sigap langsung berlutut dan memeluk gadis itu. Meruntuhkan seluruh rasa khawatirnya pada gadis yang tengah berada dalam rengkuhannya itu. Jungkook membelai rambut Ara dengan penuh kelembutan. Dan tanpa Ara, V maupun Jimin ketahui, Jungkook juga sedang menangis.
"Juki... Mianhae..." -Ara *ucapnya dengan suara yang serak.
Jimin dan V pun ikut berlutut dan memeluk gadis itu bersama dengan Jungkook yang masih belum melepas pelukannya.
"Kenapa lo ga minta anter hah? Lo udah bilang kalau sekarang lo ga seberani yang dulu! Kenapa sih masih sok berani di depan kita?!" -Jk *berseru dengan penuh kekesalan dalam dirinya.
Mereka melepas pelukannya dari Ara. Mata yang selalu menampakkan kecerian itu, kini terlihat meredup. Dapat dengan jelas Jimin, V dan Jungkook melihat, bahwa Ara kini sedang ketakutan. Traumanya akan masa lalu mereka dulu kembali menghantui Ara. Membuatnya menjadi lemah seperti saat ini.
"Ara? Lo gapapakan? Gada yang luka kan?" -Jimin *memeriksa semua tubuh gadis itu.
Pergerakan Jimin terhenti saat matanya menangkap luka yang masih mengeluarkan darah itu berada dipergelangan tangan Ara. Jimin menarik dengan pelan tangan gadis itu agar dapat melihatnya lebih jelas.
"Siapa yang lakuin ini ke elo?" -Jimin.
"G-g-ggue ga tau Jim. Gue dikasih obat bius. Pas gue sadar gue udah ada disini." -Ara *menjelaskan.
"Terus kenapa tangan lo bisa luka kayak gini?" -V.
"Dia sendiri yang lukain tangannya! Makanya gue katain bodoh! Lo lakuin itu biar apa Ra? Hah?" -Jk.
Ara menyeka air matanya. "Biar kalian bisa tau keberadaan gue. Karena, gue yakin kalian tau sama aroma darah gue." -Ara.
"Raa, tanpa lo lukain diri lo. Kita semua bakalan bisa temuin keberadaan elo. Kenapa sih harus dibuat luka kayak gini?! Lo mancing kita?!" -Jk.
Ara menggeleng lemah. "Mi-mmianhae... Gue ngerepotin kalian lagi." -Ara.
"Ga. Lo ga ngerepotin kita Ra. Bangtan ga ngerasa direpotin sama lo. Ini udah janji kita yang bakalan selalu ngelindungin elo." -V.
"Iya Ra. Bahkan kalau keselamatan lo itu nyawa kami yang bakalan jadi taruhan, kita siap Ra asal lo ga kenapa-napa." -Jimin.
"Jangan berlebihan Jim. Gue ga suka. Gue ga mau kalian ninggalin gue lagi..." -Ara *jawabnya dengan suara yang bener-benar lemah. Rasa pusing di kepala membuat pandangannya perlahan buram.
"Kalau memang lo ga mau kita tinggalin, jangan buat kita khawatir seperti ini. Nee?" -Jk.
"Nee oppa..." -Ara.
Setelah mengucapkan itu, kesadaran Ara perlahan benar-benar menghilang. Gadis itu menutup matanya. Pelipisnya terus mengeluarkan keringat. Tangannya tiba-tiba terasa dingin. Darah dari lukanya pun sudah berhenti keluar. Namun itu semua belum disadari oleh ketiga Bangtan ini karena masih terkejut dengan Ara yang memanggil mereka dengan sebutan 'Oppa' tadi.
"Ara manggil kita oppa? Serius ini demi apa?" -Jimin.
"Gue kaget sumpah!" -V.
Jungkook tersenyum dengan lebar. Gadis ini benar-benar sangat berarti dalam hidupnya dan juga anggota Bangtan yang lain. Ara selalu membawa kebahagiaan untuk Bangtan. Entah mengapa bisa seperti itu. Ara seperti memiliki kekuatan yang bisa mendatangkan kebahagiaan itu setiap kali saat Bangtan mulai merasakan lelah yang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐥𝐰𝐚𝐲𝐬 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐘𝐨𝐮 [𝐄𝐍𝐃✓] "ˢᵉᵃˢᵒⁿ ²" (방탄소년단)
Vampire(Squel of "The Vampires") ✨Writter : Melody x Alfaa . . . Tali persahabatan yang terjalin kuat sejak masa kuliah hingga sekarang membuat Ara dan Bangtan sulit terpisahkan. Setelah kejadian empat tahun yang lalu, kini Ara bukanlah sosok gadis pembera...