(Hyukjae)
Aku mengelus couple bracelets yang kumenangkan dari sebuah permainan di Lotte World lima belas tahun yang lalu. Aku tetap menyimpannya selama ini. Karena gelang ini akan selalu mengingatkanku akan kesalahanku lima belas tahun yang lalu.
Aku menyenderkan punggungku di sofa ruang tunggu Bandara Incheon. Hari ini aku dan Donghae harus berangkat ke Taiwan dan Jepang. Kenapa disaat jadwalku sedang padat-padatnya, gadis itu justru kembali di hidupku.
Ah....
Dia bukan gadis lagi...
Wanita...
Joyfull sudah berubah menjadi wanita dewasa yang tidak hanya cantik, tetapi juga menarik...
Setidaknya untukku...
Pikiranku kembali melayang ke lima belas tahun yang lalu. Saat pertama kali aku melihat Joy di Hongdae. Saat itu aku kabur dari jadwal latihanku dan memutuskan untuk berjalan-jalan ke Hongdae. Dan disanalah mataku terkunci pada seorang gadis yang terlihat begitu bersemangat menyaksikan setiap street performance yang ditampilkan.
Aku lalu mengikuti gadis itu dari belakang. Menjaga jarak yang cukup dengannya agar tidak mengundang kecurigaan dari pengunjung yang lain. Aku tersenyum saat gadis itu tersenyum. Aku tertawa saat gadis itu tertawa. Aku juga ikut-ikutan serius saat gadis itu tampak fokus menyaksikan sebuah pertunjukan.
Mungkin terdengar gila...
Atau ini yang namanya cinta pada pandangan pertama ?
Entahlah...
Yang aku tahu saat itu gadis itu telah menarik perhatianku. Dia seperti magnet yang membuatku terus mengikutinya. Aku bahkan tidak perduli dengan puluhan panggilan tidak terjawab dan pesan singkat yang tidak kubaca yang dikirimkan oleh trainee lain yang mencariku.
Dan kesempatan itu datang saat aku melihat gadis itu terduduk di pinggir jalan sambil memijit tumitnya. Saat itu juga sebuah ide muncul di kepalaku. Aku lalu mencari vending machine terdekat dan membeli dua kaleng minuman dingin. Sambil memberanikan diriku sendiri mendekati gadis itu.
Berhasil !!!
Aku bisa berkenalan dengan gadis itu. Joyfull. Aku bahkan menawarkan diri untuk menemani gadis itu berkeliling Seoul. Entah karena Joy benar-benar menyukai ideku itu atau karena dia tidak ingin lama-lama berurusan denganku, dia mengiyakan tawaranku. Aku bahkan diam-diam mengikuti Joy saat dia pulang ke hotelnya untuk memastikan alamat yang dia berikan kepadaku bukan alamat palsu.
Demi rencana menemani Joy, aku memutuskan untuk tidak kembali ke asrama. Aku membeli pakaian ganti dan memilih untuk menginap di sauna terdekat. Aku tidak ingin terlambat menjemput Joy.
Hari disaat aku menemani Joy berkeliling Seoul adalah hari yang paling menyenangkan bagiku. Setidaknya sebelum aku mengajak Joy mengunjungi karaoke dan menawari gadis itu bir. Seandainya aku bisa memutar waktu, seandainya aku bisa menukar semua yang kumiliki untuk sebuah kesempatan untuk mencegah diriku menghancurkan hidup seorang gadis yang baru saja kukenal.
Aku yang masih muda tidak bisa mengendalikan nafsuku saat melihat Joy terbaring tidak sadarkan diri. Kadar alkohol dalam tubuhku juga mulai mengaburkan akal sehatku. Dan saat Joy tidak menolak, aku mengambil kesempatan untuk melampiaskan nafsuku. Bodohnya aku, menganggap racauan Joy yang tidak jelas sebagai persetujuan untuk melanjutkan perbuatanku.
Dan sebuah kenyataan mengembalikanku ke akal sehatku. Saat aku mendapati bahwa Joy masih perawan. Dan aku yang merenggut keperawanannya. Aku benar-benar brengsek. Malam itu untuk pertama kalinya dalam hidupku aku membenci diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR DAUGHTER, YOUR ANTI FAN
FanfictionWhat if your own daughter is your own ultimate anti fan ...??? Highest rank : #1 antifans #1 antis #1 superjunior #1 eunhyuk #1 daughter #1 papa #1 father #2 leehyukjae #2 eunhyuk #4 hyukjae #4 eunhyuk #4 leehyukjae # 6 eunhyuk #1 leehyukjae