Juni, 2005Aku melangkahkan kakiku lebar-lebar menyusuri pintu kedatangan internasional Bandara Incheon, Seoul. Senyum tidak berhenti terukir di wajahku. Bagaimana tidak, setelah bertahun-tahun menyimpan uang bulananku, melakukan penghematan mati-matian, akhirnya tahun ini impianku terwujud.
Which is...
Menggunakan pasporku yang semenjak kubuat dua tahun yang lalu, sampai sekarang kondisinya masih sama seperti saat aku mengambilnya di Kantor Imigrasi.
Sounds silly, right ???
Tapi, namanya juga impian.
Aku memilih Seoul sebagai destinasi pertamaku.
Alasannya ?
Pertama, karena sebuah maskapai penerbangan memberikan potongan harga yang fantastis bila membeli tiket pulang pergi sekaligus. Tentu saja hal ini sangat menggiurkan untukku. Aku bisa menggunakan sisa uang tiket untuk menambah uang jajanku selama lima hari di Seoul.
Kedua, aku pernah memenangkan lomba menulis essay yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Korea Selatan di Indonesia. Membuat aku mendapatkan kesempatan belajar bahasa dan kebudayaan Korea Selatan di pusat kebudayaan Korea Selatan di Jakarta. Aku pun memendam asa untuk dapat mengunjungi negeri ginseng itu suatu hari nanti. Sekaligus melatih kemampuanku berbahasa Korea.
Sudah panjang lebar, tapi kalian belum mengenalku.
Namaku Joyfull. Lebih suka dipanggil Joy. Tahun ini usiaku genap dua puluh tahun. Aku tidak punya keluarga. Yup, sejak aku masih bayi merah, aku ditinggalkan di depan sebuah panti asuhan. Ibu panti yang memberiku nama Joyfull. Dia berharap aku bisa membawa kebahagiaan.
Hahahahaha....
There's no happiness in this crazy hectic selfish life...
Setidaknya itu menurutku. Sepanjang kehidupanku, aku selalu dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekelilingku karena statusku yang seorang yatim piatu.
Itu sebabnya aku menghabiskan waktuku untuk belajar. Membungkam mulut orang-orang yang suka menghinaku dengan prestasi-prestasiku di bangku sekolah.
Ibu panti juga sangat bangga padaku. Bagaimana tidak, beliau tidak pernah membayar uang sekolahku karena sebagai siswa berprestasi, aku selalu menerima beasiswa. Bahkan terkadang aku memberikan uang untuk membantu Ibu panti dari hadiah yang kuterima setiap memenangkan sebuah perlombaan.
Setelah aku lulus SMA, seperti anak-anak panti yang lain, aku harus keluar dari panti asuhan. Beruntung, aku menerima beasiswa dari sebuah universitas swasta yang menanggung biaya kuliahku sampai aku selesai. Aku tinggal mencari pekerjaan tambahan untuk membayar sewa kostku.
Aku menyelesaikan pendidikan S-1 jurusan Sastra Inggris dengan cepat dan memuaskan. Predikat Cum Laude berhasil kukantongi. Membuahkan sebuah beasiswa untuk mengikuti program Wash U's Creative Writing di Universitas Washington di St. Louis, Missouri.
Namun setelah kupikir-pikir, selama ini aku belajar terlalu keras. Waktuku kuhabiskan hanya belajar dan bekerja paruh waktu. Jadi kuputuskan untuk berlibur sejenak. Menikmati masa mudaku. Sebelum aku kembali menjadi budak kebidupan yang kejam ini.
Ahhh.... Cukup untuk cerita sedihku. Langit Seoul sangat cerah. Tidak baik dirusak dengan mengenang kenangan yang menyakitkan.
Aku menarik koperku dan berdiri di antrian penumpang Kereta All-Stop dari Bandara Incheon menuju Stasiun Seoul. Aku memeriksa paspor, tiket kereta dan print out pesanan hotel yang akan aku tempati selama lima hari di Seoul. Semua tersimpan aman di tas punggungku.
![](https://img.wattpad.com/cover/243628715-288-k253172.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR DAUGHTER, YOUR ANTI FAN
FanficWhat if your own daughter is your own ultimate anti fan ...??? Highest rank : #1 antifans #1 antis #1 superjunior #1 eunhyuk #1 daughter #1 papa #1 father #2 leehyukjae #2 eunhyuk #4 hyukjae #4 eunhyuk #4 leehyukjae # 6 eunhyuk #1 leehyukjae