Puzzle Piece (2)

877 79 6
                                    


(Faith)

Lee Halmoeni membangunkanku pagi-pagi benar dan memaksaku untuk melakukan sedikit peregangan.

Aisshhh sungguh menyebalkan !!! Bahkan Nana selalu membiarkan aku tidur sampai siang bila waktu liburan tiba.

Saat ini aku setengah diseret oleh Lee Halmeoni untuk menemani beliau jogging di bukit belakang apartement. Aku bahkan tidak tahu kalau kompleks apartement ini memiliki bukit belakang yang cukup indah.

" Darimana Halmeoni tahu tempat ini ?" tanyaku heran.

" Bertanya pada penjaga apartementmu... Kau ini... Sudah lama tinggal disini malah tidak tahu ada tempat sebagus ini..." jawab Lee Halmeoni sambil menjawil hidungku.

Aku mengerucutkan bibirku cemberut. Hatiku masih sedikit kesal karena dibangunkan dengan paksa. Harusnya Halmeoni bisa sedikit menghiburku.

" Kau suka tinggal disini ?" tanya Lee Halmeoni. Tangannya mengapit lenganku erat. Bahkan Mommy tidak pernah memperlakukanku seperti ini. Mommy terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

" Awalnya tidak... Tapi sekarang mulai menyenangkan...." jawabku jujur.

" Semalam pasti kau sangat terkejut kan ? Maafkan anak Halmeoni ya... Dia terkadang menyebalkan tapi sebenarnya dia anak yang baik..." ucap Lee Halmeoni sambil menepuk lenganku dengan tangannya yang bebas.

Aku mendengus pelan. Tentu saja dia akan membela anak kandungnya.

Lee Halmeoni terkekeh pelan. Sepertinya dia bisa membaca pikiranku barusan.

" Halmeoni tidak membela ayahmu karena dia anak kandung Halmeoni... Tapi memang kenyataannya seperti itu... Dia bekerja keras sejak masih muda.... Mungkin saat itu ayahmu seusia denganmu saat dia masuk menjadi peserta latihan untuk menjadi Idol.... Sebenarnya Halmeoni tidak tega... Tapi itu impian ayahmu..."

Lee Halmeoni mengajakku duduk di sebuah bangku yang ditutupi daun-daun kering. Dari sini, aku bisa melihat pemandangan kota dengan jelas.

" Ayahmu pernah mengalami kecelakaan mobil dengan Leeteuk, Shindong dan Kyuhyun... Apa kau pernah mendengar berita itu ?" tanya Lee Halmeoni. Tangannya masih mengamit lenganku. Aku mengangguk. Walaupun dulu aku pernah mengira berita itu hanya karangan untuk menarik simpati penggemar. Tetapi setelah mendengar langsung dari Heechul-ssi, aku percaya bahwa semua berita itu benar.

"Saat itu ayahmu tidak memperdulikan keadaannya dan malah lari menolong Kyuhyun... Terkadang Halmeoni masih kesal dengan ayahmu bila mengingat hal itu... Tapi itulah dia... Dia menyembunyikan perasaannya dengan baik dan lebih mementingkan kebutuhan teman-temannya yang lain...."

" Halmeoni tahu ayahmu sangat menderita ketika Ibumu menghilang... Meskipun ayahmu tidak menceritakannya... Dia menahan perasaannya untuk mencari kalian demi debut grupnya... Hal itu pasti sangat sulit untuknya... Halmeoni bersyukur dia bertahan dengan baik..."

" Bukankah itu hanya berarti bahwa dia lebih mementingkan impiannya dibandingkan denganku ? Sungguh egois...." cibirku.

Lee Halmeoni melepaskan apitannya di lenganku lalu mengaitkan tangannya dengan tanganku sementara tangannya yang lain merapikan rambutku yang sedikit berantakan karena ditiup angin.

" Halmeoni pun ingin memarahi ayah dan ibumu karena bersikap egois seperti itu... Tapi, saat itu mereka masih sangat muda... Wajar jika mereka salah dalam mengambil keputusan... Banyak hal yang dipertaruhkan saat itu... Ayahmu harus membayar denda bila keluar dari agensi... Dan ibumu harus mengembalikan beasiswa yang sudah dia terima... Saat itu, mungkin itulah satu-satunya pilihan terbaik menurut ayah dan ibumu..."

YOUR DAUGHTER, YOUR ANTI FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang