What if your own daughter is your own ultimate anti fan ...???
Highest rank :
#1 antifans
#1 antis
#1 superjunior
#1 eunhyuk
#1 daughter
#1 papa
#1 father
#2 leehyukjae
#2 eunhyuk
#4 hyukjae
#4 eunhyuk
#4 leehyukjae
# 6 eunhyuk
#1 leehyukjae
Aku melangkahkan kakiku berat memasuki kawasan apartementku. Aku tahu akan bertemu dia di sini. Setelah kuabaikan seluruh panggilannya, memindahkan lokasi meetingku ke luar kantor, bahkan meminta Hyukjae berbohong di chat grupnya, maka menungguku di luar apartement adalah pilihan terakhir yang bisa dia lakukan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tidak pernah melihat dia seberantakan ini. Entah sudah berapa lama dia menungguku di sana. Duduk sendiri sambil memainkan ponselnya. Menutup separuh wajahnya dengan masker. Padahal siapapun yang lewat pasti akan langsung mengenali sosok Choi Siwon.
Ahhhh.....
Beberapa minggu ini aku terlena dengan semua perhatian yang dia berikan. Sempat terbersit di benakku hubunganku dengan Siwon akan berhasil. Mrs. Louis pernah bilang padaku agar mencari seseorang yang sangat mencintaiku bukan yang aku cintai karena jika pria itu sangat mencintaiku, dia akan mengerti dan menerima keadaanku. Tidak masalah jika aku belum mencintainya. Lambat laun aku pasti akan mencintainya.
Aku pikir pria itu Choi Siwon....
" Joy-ah...." panggil Siwon lemah saat melihat aku mendekat ke tempat dia menungguku. Dia melepas masker yang dia gunakan, tampak lega akhirnya bisa bertemu denganku.
" Where have you been ??? I've been tried to reach you...." tanya Siwon khawatir.
" Sorry... Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan..." kilahku.
" Tapi kenapa kamu mengabaikan semua panggilanku ?"
Aku hanya bisa tersenyum.
" Kamu menghindariku, Joy-ah ?" Siwon memiringkan wajahnya dan memandang ke arahku lekat. Kedua tangannya meremas pundakku pelan.
" Do I have to answer that ?" aku balik bertanya.
Siwon mengusap wajahnya kasar.
" I've met your mother..." ungkapku akhirnya.
Siwon membuang napasnya kasar. Dia meraih kedua tanganku dan menggenggamnya lembut.
" I'm sorry for everything she said to you...."
Aku mengangguk pelan.
" Tentu saja... Aku mengerti .... Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya... Aku tahu karena aku juga seorang ibu..."
" Berikan aku waktu untuk meyakinkan mereka, Joy-ah..." pinta Siwon.
" Untuk apa Siwon-ah ? Untuk membuat Ibumu semakin membenciku ?"
Siwon mengepalkan tangannya dan meninju dinding di samping Siwon.
" Aku mencintaimu... Jangan menyerah padaku..." ucap Siwon frustasi.
Aku menarik napas dalam. Hatiku berdenyut melihat Siwon tampak putus asa seperti itu. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya orang yang ada di sampingku saat aku sendirian di Seoul. Menemaniku saat aku butuh teman bicara. Menghiburku saat aku berduka atas kepergian Ibu Panti.