This Is Love

896 75 10
                                    

(Joyfull)

Aku membersihkan diri di dalam kamar mandi. Dokter sudah memperbolehkanku pulang karena kondisiku sudah jauh lebih baik. Tadi pagi Siwon sempat mampir ke apartement dan meminta Ryeowook dan Sora Eonni untuk mengambilkan beberapa pakaian ganti untukku. Meskipun aku tidak bisa keramas tapi yang penting tubuhku sudah bersih.

Aku tahu Siwon ada di dalam kamar rawatku semalam. Aku juga bersyukur dia tetap mau menjagaku setelah apa yang terjadi di antara aku dan ibunya. Apalagi dengan kehadiran Hyukjae yang sejak kemarin selalu menempel padaku seperti magnet. Hal terakhir yang aku inginkan terjadi adalah Hyukjae dan Siwon harus bersaing memperebutkanku.

Karena aku akan memilih Hyukjae tentu saja. Setelah aku mempertimbangkan banyak hal, mungkin itu adalah keputusan yang paling tepat. Demi Faith juga. Sudah saatnya aku dan Hyukjae memberikan apa yang seharusnya Faith dapatkan. Aku tidak ingin merampas kebahagiaan Faith lagi. Aku akan mulai memperjuangkannya sekarang. Hyukjae harus memilih antara aku dan Faith, atau gadis yang bersamanya saat pesta penyambutanku. Dia sudah memintaku untuk tidak pergi meninggalkannya, maka sudah seharusnya dia lebih mengutamakanku dan Faith, kan.

" Joy-ah...."

Suara seseorang memanggilku membuatku berhenti menyisir rambutku. Aku bergegas membereskan peralatan mandi dan baju kotorku sebelum membuka pintu.

" Mianhae... Hyukjae tidak mau disuntik obat untuk cedera leher dan bahunya... Aku tidak kuat untuk menahannya sendirian... Kau bisa bantu membujuk Hyukjae ?" pinta Yesung. Siang ini memang hanya ada Yesung di ruang rawat kami. Yang lain sudah pulang untuk menyelesaikan jadwal mereka hari ini.

Aku menghela napas panjang lalu melirik ke arah ranjang Hyukjae. Aku bisa melihat wajah putus asa dokter dan para suster yang berusaha menyuntik Hyukjae.

" Baiklah... Berikan aku waktu sepuluh menit lagi..." jawabku. Yesung tersenyum lalu kembali menutup pintu kamar mandi.

Aku menyemprotkan parfum yang diselipkan Sora Eonni di dalam tas yang berisi baju ganti. Setidaknya wajahku sudah lebih segar. Tidak seperti semalam.

Tidak sampai sepuluh menit aku keluar dari kamar mandi dan melihat Yesung masih berusaha membujuk Hyukjae. Bahkan Dokter dan suster hanya duduk di sofa menunggu Yesung berhasil membujuk Hyukjae.

" Waeyo ?" tanyaku sambil mendekati Hyukjae dan Yesung.

" Anak ini menyusahkan dokter dan suster karena tidak mau disuntik..." keluh Yesung.

Hyukjae mencebik.

" Semalam dia bilang hanya akan memeriksaku saja... Tidak ada perjanjian aku akan disuntik..." protes Hyukjae sambil menunjuk ke arah dokter yang duduk sambil memainkan ponselnya di sofa. Aku memicingkan mataku dan bisa membaca nama Lee Ik Joon di jas putih yang dipakainya.

Aku kembali menoleh ke arah Hyukjae yang merengut. Mirip Faith waktu kecil bila aku tidak mengijinkan dia makan es krim dan jelly kesukaannya. Aku spontan terkekeh yang membuat Hyukjae mendelik ke arahku.

" Kenapa kamu malah tertawa ? Kamu suka kalau aku menderita ya ?" cibir Hyukjae.

Aku menggeleng dan menunjuk wajah Hyukjae. "Kamu yang seperti ini mirip dengan Faith..." jelasku.

" Kalau begitu, anggap dia Faith dan bujuk dia Joy-ah... Aku sudah lelah mendengar rengekan dia dari tadi..." usul Yesung.

Aku memutar kedua bola mataku lalu memandang Yesung dan petugas medis yang menunggu dengan gelisah di sofa. Semakin lama mereka disini tentu saja akan membuat tugas mereka yang lain jadi terhambat.

YOUR DAUGHTER, YOUR ANTI FANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang