Sering sekali menjadi korban salah sasaran :(
Sedari tadi Aku terus gelisah memikirkan apa yang terus berlalu lalang di kepalaku,seolah otakku tidak berhenti berfikir.Jari jari tanganku bertautan dengan sendirinya,pandanganku melihat ke bawah dan ke kiri,kaki kananku tidak berhenti mengentak hentak kecil,dan semua itu Aku lakukan berulang kali.
"Hadeeuhh kenapa lagi Nina?." Edgar tidak mengerti apa yang Aku rasakan.
Saat Aku hendak menjawab pertanyaannya tiba tiba saja,seorang wanita dengan rambut tergerai dan baju putih lusuh berdiri di tengah jalan,sontak Edgar ngerem mendadak,membuat kepalaku terpentok kedepan.
Ckittt.
Suaranya begitu mendecit,Aku dan Edgar langsung saling pandang memandang bagaimana tidak, perempuan tadi tidak ada di tempat tadi ia berdiri,untuk memastikan lebih jauh Aku dan Edgar turun dari mobil,dan tidak ada apapun padahal dengan jelas tadi Aku mendengar suara teriakan kecil dari arah sini,herannya adalah bagaimana mungkin seorang yang hendak tertabrak lari begitu saja tanpa jejak apapun,padahal Aku dan Edgar tidak membutuhkan waktu lama untuk keluar dari mobil,jika dia lari pun pasti masih akan terlihat dari jarak pandang yang masih dekat seperti ini,tapi apa di jalan ini tidak ada siapa pun sepi,melongpong.
"Gak ada siapa pun Na." bingungkan,sama lah Aku juga
"Masuk lagi aja Gar, siapa tau tadi cuma halusinasi." akhirnya dengan agak ragu kami masuk ke dalam mobil dan langsung pergi ke sekolahku.
"Jadi,Nina akan keluar kota? Berapa hari?." Aku dan Edgar sudah berhadapan dengan wali kelas ku
"Eum iya Bu,saya mungkin izin satu minggu kurang lebih." Aku berfikir akan butuh waktu lama mungkin untuk memikirkan semuanya secara baik baik,di antara kembali ke rumah itu atau tetap berada di rumah Edgar,padahal Aku bisa membeli rumah lain untuk tinggal,tapi entahlah Aku tidak berselera untuk tinggal kembali di rumah baru.
"Ssst,Nina lo di tnyaa sma guru lo." lamunanku buyar seketika kala mendengar bisikan Edgar.
"Eh iya Bu, jadi bagaimana Ibu mengizinkan?"
"Iya Nina,Ibu izinkan tetapi ingat buka buku pelajaran kala waktu luang, supaya kamu tidak tertinggal materi,kamu bisa hubungi Ibu bila ada materi yang tidak kamu pahami"
"Iya Bu terimakasih"
Rasanya sedikit malu untuk melewati siswa siswi disini,mereka melihat ke arah kami berdua bahkan sambil ada yang berbisik,bukannya suuzon tapi itulah yang Aku lihat.Edgar malah asik tebar pesona disaat Aku menutupi sebagian wajahku dengan buku karena malu.
Brukkk
Nampaknya Aku menabrak seseorang,ku harap bukan dia.
"Jalan itu pake mata sama kaki Mbak." alahhh kenapa malah dia lagi lagi dan lagi sih dari sekian banyak manusia yang ada di sekolah ini kenapa harus Bagas lagi Bagas lagiiii.
"Ya maaplah orang saya tadi gak liat"
"Makanya kalo jalan,matanya jangan di tutupin bu_ _ Nina...lagi."
"Sorry,gue buru buru,ayo Gar." buru buru Aku meninggalkan Bagas yang masih mematung di tempatnya.
Beruntung cuaca sudah agak cerah,jadi sekarang tidak ada lagi guntur,awan gelap, langit gemerlap kilat,air hujan dan lainnya lagi.Aku sudah bisa mengambil nafas yang sedikit lega,cuaca saat sedang hujan deras membuat Aku gelisah tidak tenang bahkan Aku merasa ketakutan,Aku merasa bahwa hujan adalah sesuatu yang selalu mengawasiku mengamati dan bahkan Aku merasa di incar oleh hujan dan suasananya juga gelap oleh karena itu Aku tidak terlalu menyukai hujan apalagi mengaguminya,tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemarilah Nina
Horror[Follow terlebih dahulu sebelum membaca] Rumah seharusnya menjadi tempat ternyaman dan menjadi istana untuk keluarga Namun bagaimana dengan Nina ,tinggal di rumah yang besar lagi megah sendirian ralat bersama dia...yang tak terlihat di sampingnya. "...