Mendengar suara teriakan tolong tadi,Nina segera saja mencari sumber suara itu dan memastikan bahwa itu memang teman temannya,padahal Bagas sudah mengingatkan untuk menyusun rencana terlebih dahulu sebelum memastikan kebenarannya,tapi tetap saja Nina keras kepala,dia bersikeras tetap ingin mencari tahu sendiri,meninggalkan Bagas yang tengah terlelap dalam tidurnya.
"Aku harus pastiin sendiri kalo suara teriakan tadi memang suara Edgar,Intan,dan Rey," ucap Nina yakin.
Tidak di sangka dan di duga Nina benar benar menemukan mereka bertiga ya walaupun dalam keadaan terluka parah,tidak jauh berbeda juga dengan apa yang Nina rasakan.
"Ni...Na lo dateng kesini Na." mata Edgar sangat berkaca kaca ketika melihat sosok Nina yang kini ada di hadapannya.
"Na huaaaa gue takut bebasin kita sekarang Na ayo cepet." apalagi Intan yang sekarang sudah teriak histeris.
Rey sampai tidak bisa berbicara lagi karena kehabisan suara dari tadi dia yang paling kenceng teriaknya.
Nina berusaha melepaskan tali tali yang melingkar di tubuh teman temannya tapi apalah dayanya tenaganya terlalu lemah untuk membukakan sebuah tali yang sangat kencang ikatannya,tidak mau ambil pusing Nina segera berlari untuk meminta pertolongan Bagas tapi...
Prok
Prok
Prok
Suara tepukan tangan yang merdu jika di lihat dari sudut pandang kaum iblis,hantu Ayra dan orang yang tidak Nina sangaka sangka ada di hadapan Nina dengan jubah putih dan cambuk di tangan kanannya.
"Hebat sangat hebat,Nina bisa menemukan teman temannya yang masih dalam keadaan hidup,hahahaha."
Nina masih berusaha mengontrol emosinya agar tidak mengambil keputusan yang salah,kali ini dia mau mendengarkan hati nuraninya bukan egonya.
"Non Nina,Bibi gak nyangka Non bisa sampai ke sini,sama siapa Non kesininya di jalan baik baik aja kan? Hahahahaha."
"Bi Ijah adalah sosok dalang di balik semua kejadian yang menimpa Nina selama ini,Nina benar benar tidak menyangka akan hal ini,orang yang selama ini dia percaya dan menganggapnya sebagai keluarga dengan teganya melakukan semua ini padanya,memangnya apa salah Nina pada Bi Ijah?!.
"Bi Ijah?! Bi kenapa bisa setega ini sama Nina,apa salah Nina?!." perlahan tapi pasti emosi Nina sudah mulai tersulut oleh api kemarahan.
Hpsss
(Itu bukan hapus ya,tapi suara cambuk ceritanya)
Satu cambukan berhasil mendarat dengan mulus di lengan Nina,cambukan itu sudah cukup menjawab semua pertanyaan Nina,Nina yang tidak paham akan satu cambukan itu malah terus bertanya tanya dalam hatinya.
"Bi_," ucap Nina lirih
"Bi,Nina masih gak percaya kalo Bibi yang lakuin semua ini,Nina yakin Bibi pasti di jahatin juga kan sama hantu itu,udah Bi ayo kita pergi aja ayo."teman temannya bahkan di buat melongo dengan ucapan Nina tadi,Edgar sangat menentang apa yang tadi Nina katakan.
" Nina! Lo apa apaan sih,orang itu yang udah bikin gue sama yang lain luka luka kaya gini dan lo masih gak percaya kalo setan ini yang lakuin ini ke kita!,cuih demi apapun kalo gue ada di posisi lo gue udah ludahin dua setan ini!."Edgar dengan api kemarahannya yang sedari tadi dia tahan kini dia keluar kan.
Hppps
Lagi lagi cambukan itu mendarat tepat di kaki Edgar,membuat sang pemilik kaki meringis kesakitan.
"Liat Na liat! Liat apa yang udah di lakuin sama pembantu yang lo anggap keluarga selama ini,kalo lo masih gak percaya lo emang keterlaluan!." kali ini Intan yang bersuara.
"Tapi Gar gue_ _akhh"
Tangan Bi Ijah yang kasar itu sudah ada di dagu Nina,membuat Nina sedikit kesakitan karena kuku kuku nya mencengkram kuat,saking kuatnya menancab di dagu Nina sampai sampai dagu nya terluka,darah segarnya mengalir ke leher dan kemudian Bi Ijah mencoleknya lalu menjilatnya.Menjijikan.
"Non ralat Nina kamu tidak tahu apa kesalahan kamu!?"
Nina menggeleng cepat,sambil berusaha menahan rasa perih di dagunya.
"Kesalahan kamu adalah menjadi anak sekaligus cucu dari pembunuh Ibu saya!!!!"
"Nina lawan Bi Ijah Na,jangan terus terusan diam,dia bisa terus nyiksa lo kalo lo gak lawan dia"
"Engga Rey,gue harus tahu kebenarannya!"
Hpps
"Apa kesalahan orang tua dan Nenek Kakek Nina Bi?." tidak terasa air matanya jatuh begitu saja membasahi pipinya yang sangat dingin.
"Aaha saya tahu Nina,bagaimana kalau kita jadikan jawabannya menjadi sebuah permainan teka teki,saya dan Ayra akan melemparkan pertanyaan pada kamu dan teman teman mu,jika kamu bisa menjawab satu teman kamu kami akan bebaskan,tetapi! jika jawaban kamu dan teman teman mu salah sedikit saja masing masing mendapatkan tiga cambukan sekaligus." rupanya disini tidak hanya ada Bi Ijah dan hantu Ayra tetapi juga ada suami Bi Ijah,dan seolah memberikan kesempatan untuk menyiksa Nina dan kawan kawan, Bi Ijah mengode agar segera melakukan permainan ini dengan cepat.
"Baiklah,tapi kalian harus berjanji jika jawaban kami semua benar,kalian akan membebaskan kami semua"
"Hahahaha itu hal mudah bagi kami,kalian hanya perlu menikmati arus permainan yang menyenangkan ini"
Nina tidak ingin gegabah dengan permainan konyol ini,dia hanya ingin pergi dan membawa teman temannya ke dunia luar dengan selamat.
"Pertanyaan pertama,jelaskan mengapa kami semua menyiksa teman teman mu?." pertanyaan itu terdengar sangat menjijikan di telinga Edgar,jika dia dalam keadaan tidak terikat pasti sekarang dia sudah menghajar para setan yang ada di hadapannya ini.
"Ya mana kita tau,karna lo jahat iya kan!." Intan menjawabnya sangat asal membuat Ayra bersiap dengan cambuknya.
"Siapa yang akan di cambuk terlebih dulu, apa aku harus mencambuk Intan?"
"Kenapa gue mau di cambuk jawaban gue bener kan?"
Nina dengan sigap cepat mengarahkan cambuknya pada punggungnya.
"Jangan cambuk yang lain cambuk gue aja,gapapa."
Hpss
Hpss
Hpss
"Nina lo apa apaan sih,kan yang jawab salah gue! Kenapa lo mau di cambuk sama dia!"
"Akkh gapapa Tan,kalian udah luka parah dan gue gak mau buat keadaan kalian makin parah"
Kali ini mereka berempat tidak akan menganggap remeh pertanyaan para setan itu.
"Pertanyaan kedua,buku apakah yang ada hubungannya dengan Ayra?"
Nina berusaha mengingat ingat,buku apa yang masih ada kaitannya dengan Ayra.Rasanya saat darurat seperti ini mengingat ingat sesuatu terasa lebih sulit.
"Tidak ada yang bisa menjawab,cambukan ini akan di layangkan!"
Buku apa dan yang mana yang ada sangkutannya dengan Ayra,kenapa sekarang Nina begitu lupa dan sangat lupa pada buku itu,padahal Nina pernah membacanya sebelumnya.
Bersambung.
Ada yang ingat? buku apa yang ada sangkutannya dengan Ayra?
Yang tahu jawab di komen ya,aku tunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kemarilah Nina
Horror[Follow terlebih dahulu sebelum membaca] Rumah seharusnya menjadi tempat ternyaman dan menjadi istana untuk keluarga Namun bagaimana dengan Nina ,tinggal di rumah yang besar lagi megah sendirian ralat bersama dia...yang tak terlihat di sampingnya. "...