DUA BELAS

41 9 0
                                    

Berjalan di jalan yang tidak berujung.


Perasaanku tidak enak terus dari tadi,mobil ini juga berjalan melamban,perasaan biasanya cepat kok menurutku waktu dua jam cukup untuk sampai di rumahku.

"Na,gue heran deh dari tadi perasaan kita muterin jalan ini terus,gue rasa gue udah liat pohon besar itu tiga kali dan sekarang gue liat lagi,perasaan masih muter muter aja." posisi kami ada di jalan yang dekat dengan hutan,jadi tidak heran bila banyak pohon besar dan mungkin juga hewan buas disini.

"Gue juga gak tau Gar,coba gue telpon Intan,mobil dia kayanya udah ketinggalan." segera aku menelpon Intan,dari tadi aku melihat ke belakang,mereka masih belum muncul.

"Halo,kalian lama banget sih baru sampe mana?"

"Yeuh gue yang mau nanya lo di mana Tan?,mobil lo dari tadi gak keliatan,tadi mobil kalian kan di belakang kita"

"Gue gak tau,ini jalan apa yang jelas,gue udah keluar dari jalan yang deket hutan,lo dimana?"

"Gue masih di jalan deket hutan,lah gimana ceritanya lo duluin kita"

"Mana tau gue,cepet gue sama Rey bakal nungguin kalian,cepetan yah hari udah mau gelap"

"Iya,tungguin aja"

Tut.

"Kata Intan,dia udah ada di depan sana dia udah keluar dari jalan ini,kenapa kita muter muter terus ya."

"Ada yang aneh,Lauraaa,woii orang lagi bingung juga,lo malah enak enakan tidur"

"Ya sorry,gue cape masih belom nyampe kita?"

"Belom,gue sama Nina juga masih mikir kenapa mobil kita keduluan sama mobilnya Rey"

Pohon besar itu kembali terlihat,tapi sekarang menuju jalan keluar di depan sana sudah terlihat kembali jalan raya yang banyak mobil berlalu lalang,tidak seperti jalan dekat hutan tadi yang sepi sekali.

Aku dan Edgar yang sempat tegang pun bisa kembali menarik nafas lega,Laura yang sempat terbangun dari tidurnya kini sudah terlelap kembali.

Setelah kembali bertemu dengan Intan dan Rey kami beristirahat kemudian kembali melanjutkan perjalanan,aku yakin pasti mereka semua akan menginap aku harap tidak terjadi kejanggalan atau pun teror mistis apapun.

"Ini rumah gue guys,sorry kalo agak kuno dan kotor"

Kami semua masuk,dan merasa heran ketika pertama kali membuka pintu, ada tetesan darah di lantai tepat di depan pintu mereka semua juga heran tapi aku yang lebih heran saat ini,aku berjongkok di depan darah ini dan ku lihat darah ini darah segar masih basah dan bau anyir.

"Mungkin ini darah,tikus yang di makan kucing kali ya." aku bicara seperti ini juga menerka nerka aku juga tidak tahu pasti darah apa ini

"Udah Na,gapapa yang penting tunjukin kamar kita,gue udah cape banget seharian di jalan."

Aku segera menunjukan kamar mereka,untungnya rumah ini punya banyak kamar,sebenarnya aku belum melihat semua ruangan dan isi dari rumah ini,karena selain dari di sibukkan dengan pekerjaan sekolah aku juga malas jika harus menjelajahi rumah ini,cukup hanya beberapa ruangan yang aku ketahui yaitu kamar,dapur,ruang tamu yang menyatu dengan ruang tv itu saja,setiap kamar di lengkapi dengan kamar mandi jadi tidak usah berebut kamar mandi karena semua kamar ada kamar mandinya.

Kemarilah NinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang