TIGA BELAS

44 5 0
                                    

Mulutmu harimaumu,tapi sekarang kebanyakan jarimu harimaumu.

Masih dengan suara yang menggema dan terus berulang di telingaku,sakit sekali ketika mendengarnya.

"Bersiaplah Nina,untuk ikut bersamaku ke neraka,hihihihi." tulisan yang bisa kamu dengar,tawanya seperti kuntilanak yang sangat keras seolah dia tertawa menggunakan mic.

"Tidak!!menjauh pergi dariku!!"

"Nina hey." suaranya sekarang sedikit berbeda,tapi aku tidak mau tertipu bisa saja hantu itu merubah suaranya.

"Pergi!! Hus hus menjauh dariku!!"

"Nina woii!! gue Edgar lah, kenapa ngusir gue." Edgar ternyata,apa semua yang tadi kudengar sudah hilang?

"E..Edgar? Ini lo Edgar?." saking tidak percayanya aku tepuk tepuk saja pipi nya.

"Sakit tau,iya ini gue lo kenapa teriak teriak kaya orang liat setan aja,lagi ngapain disini gue sama temen temen mau nginep disini aja besok mungkin kita semua pulang dan minggu depan kita kesini lagi buat seru seruan." kenapa tidak sekarang saja kenapa harus menunggu minggu depan.

Sekarang Edgar malah membuka ruangan yang tadi aku buka,yang bertuliskan larangan untuk masuk di depan pintu nya, dia malah tertawa kala melihat sebuah boneka dan langsung memegangnya

Aku yang melihatnya menjadi takut,biasanya kan di boneka boneka yang tampilannya seperti itu di isi oleh makhluk makhluk halus,aku takut apa yang ada di film akan terjadi juga padaku,tapi seriusan Edgar malah mempermainkan boneka itu menggendongny...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku yang melihatnya menjadi takut,biasanya kan di boneka boneka yang tampilannya seperti itu di isi oleh makhluk makhluk halus,aku takut apa yang ada di film akan terjadi juga padaku,tapi seriusan Edgar malah mempermainkan boneka itu menggendongnya bahkan sampai tertawa sendiri,apa dia kerasukan?

"Edgar udah ah jangan main main terus,gue takut tau tau nanti bonekanya nyekek elo." dia malah semakin menjadi, bonekanya dia tempelkan di lehernya membuatku melangkang sedikit menjauh darinya.

"AAH!! NI...NA BONEKA INI NYEKEK GUE..TOLONG..SAKIT INI SAKITT." Tuhkan apa aku bilang,segera aku menghampiri Edgar dan memegang boneka itu dengan kuat,berharap tangan boneka ini melepaskan cengkraman tangannya di leher Edgar.

"Edgar sabar Gar,gue bakal berusaha buat lepasin boneka ini." aku sunggung takut,namun bagaimana keadaan yang mendorongku untuk berani,ingin aku berteriak meminta tolong pada siapapun yang ada di rumah ini,tapi mungkin hasilnya akan percuma,karena ruangan ini jauh dari tempat mereka berkumpul,jafi aku akan berusaha sendiri.

"PRANKKK,HAHAHAHA gue becanda Na serius amat,mana ada benda mati bisa nyekek manusia". Sungguh krikk jika ini memang hanya bercanda,segera aku melepaskan tanganku dari boneka itu dan memasang raut wajah marah.

Kemarilah NinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang