17. Alive

3K 339 18
                                    

Beberapa bulan kemudian, hanya dalam waktu sesingkat ini, Taehyung berhasil mengembangkan Jeon Company dengan memperbanyak kerja sama, menanam saham, memenangkan tander, dan menjalin hubungan baik dengan perusahaan luar negeri.

Kesuksesan itu membuat nama Jeon Taehyung ramai dimedia. Seorang pengusaha muda dengan trik dan juga cerita kesuksesannya. Catatan tentang prestasi dan juga kepandaiannya saat di sekolah juga terus dicari. Taehyung benar-benar membawa keluarganya menuju kesuksesan besar.

Hansuk sangat, sangat, sangat bangga dengan pencapaian ini. Dengam hati yang melambung tinggi itu, dia melantangkan suaranya, menegaskan pada dunia bahwa dia adalah seorang ayah dan pemimpin perusahaan yang hebat. Sehingga, Taehyung bisa sesukses ini karena dukungannya.

Cerita dibalik layar, memang hanya orang dalam saja yang tau. Telinga Taehyung sangat pengar saat mendengar ayahnya dengan semua kalimat kesombongan itu. Dia sangat malu tetapi darah dari Jeon Hansuk mengalir dalam tubuhnya, itu adalah mutlak.

Seperti biasa, Taehyung menghabiskan dibalik meja kerja dan mengevaluasi beberapa hal. Dia tetap harus kuat untuk menjadi sulung keluarga termasuk untuk adiknya yang sekarang, Taehyung tidak ketahui dimana.

"Tuan Taehyung semua pers yang anda minta sudah berkumpul di lobby pertemuan media" kata sekertarisnya.

"Baik, terima kasih" tanpa menoleh padanya, Taehyung segera melangkah menemui media dengan membawa satu berkas yang sudah ia persiapkan sendiri. 

Semua flash kamera dan suaranya bersautan saat Taehyung berdiri dibelakang podiumnya. Senyumannya datar tapi kedua mata elangnya terlihat sendu dan lebih dalam. Apalagi saat Taehyung mengangkat kepalanya, terlihat bahwa ia sedang berusaha untuk menyampaikan sesuatu yang berat untuk dikatakan.

"Terima kasih karena telah menyambut undangan saya dengan baik. Saya akan langsung menjelaskan alasan saya untuk mengundang semua media untuk datang langsung ke gedung Jeon Company. Seperti yang diketahui oleh media saya adalah putra dari Jeon Hansuk namun...saya juga adalah seorang sulung dan memiliki seorang adik"

Semuanya tercengang. Selama ini Hansuk berhasil mengelabui media bahwa Taehyung adalah putra satu-satunya yang ia miliki. Secara hukum, Nama Jeon Jungkook juga sudah dia hapus dari daftar keluarga. Namun hari ini, Taehyung akan membeberkan semuanya. Jika ayahnya tidak ingin mendengar nama adiknya di rumah maka ia akan menyerukan nama adiknya pada seluruh dunia. 

"Saya sudah mengerahkan segala cara untuk membawa adik saya kembali pada saya. Dia adalah bungsu dari salah satu keluarga yang berpengaruh, dia juga memiliki hak yang sama dengan saya sebagai putra dari Jeon Hansuk. Untuk itu, saya akan mempublikasikannya dan saya akan perkenalkan kepada kalian semua bahwa Jeon Taehyung adalah seorang kakak dari pemuda bernama Jeon Jungkook" 

"Tentu saja, permasalahan keluarga menjadi privasi dari keluarga kami, namun kepergian adik saya membawa pengaruh yang cukup besar . Selama ini dia sudah menghabiskan banyak waktu untuk menunjukan pada keluarganya bahwa dia sangat mandiri. Dia bukan anak nakal dan pembawa masalah seperti yang diucapkan oleh guru dan beberapa temannya. Dia memang kasar namun dia tidak menggunakan itu untuk menyakiti orang yang dia sayangi. Jika pesan ini tersampaikan padanya, jika media ingin menyelidiki dimana dirinya, maka saya Jeon Taehyung, berharap setelah hari ini akan ada kabar baik dan langkah kaki itu akan membawanya kembali pada kami" 

Taehyung mengakhiri pidatonya yang singkat namun penuh arti dan cukup megejutkan semua orang. berbagai spekulasi dan pertanyaan mulai muncul di kalangan masyarakat. Seorang anak yang kabur atau anak tiri yang tidak pernah mendapatkan kasih sayang, perlakuan keluarga kalangan atas mulai menjadi sorotan dan dipertanyakan publik. Hanya dalam satu hari, Taehyung bisa merusak nama baik ayahnya sekaligus nama baiknya sebagai seorang kakak. 

***

"Apa kau sudah gila, Jeon Taehyung?!" ini, tentu saja ayahnya. Hansuk yang sangat malu dan frustasi melempar beberapa dokumen yang ada dimeja Taehyung. Si sulung sendiri hanya bisa tersenyum ketika melihat ayahnya yang sepanik itu. 

"Ada apa, Yah? Biasanya ayah yang paling bisa menemukan solusi dari masalah perusahaan, bukan? Sekarang, ayah harus menemukan solusi untuk memperbaiki nama baik ayah" jawab Taehyung dengan wajah yang sangat berani dan tatapan yang memandang ayahnya remeh. 

"Ayah bisa melakukan segalanya termasuk menarik ucapanmu tadi, Taehyung. Ingat, semua yang kau dapatkan ini dari ayah. Kemudahan dan jabatanmu, semuanya bisa ayah ambil dengan mudah!" kekeuh Hansuk dengan emosinya. 

Taehyung tertawa sumbang sebentar, "apa ayah berfikir aku membuat semua ini terlihat mudah?". Ia melangkah menuju laci meja dan mengambil dokumen penting yang ia miliki. "Disini, daftar nama keluarga terdahulu yang berusaha ayah buang, sayangnya ayah melupakan teknologi IT yang mampu merekam jejaknya, ayah juga melupakanku sebagai anak ayah yang memiliki kekuatan hukum atas sebagian harta ayah. Jangan salahkan aku, Ayah. Sejak dulu aku tidak menginginkan semua kemewahan ini. Tapi akan sangat aneh jika putra sulung Jeon Hansuk tidak memiliki ambisi dan gila pada harta dan kekuasaan" 

"JEON TAEHYUNG!"

"SATU LAGI, AYAH!", Taehyung dengan lantang menghentikan ayahnya dan menunjuk wajah pria paruh baya itu, "jika ayah menyembunyikan segala sesuatu tentang Jungkook atau ayah mencoba untuk mencari dan meyakitinya, ayah akan aku buat terhina, lebih dari pada ini!" 

"Kau sangat salah dalam mengambil keputusan, Taehyung" hanya ini saja yang bisa Hansuk katakan untuk membalas kedurhakaan anaknya. Dia memilih pergi dari hadapan sulungnya. Dengan kemarahan yang masih menggangu hatinya, Hansuk mengemudikan mobilnya. 

Dalam perjalanan menuju suatu tempat itu, Hansuk hanya tersenyum datar dan memasang wajah kemenangan. Hatinya bahagia karena semudah itu menipu sulungnya. Orang yang sedang marah seperti Taehyung tidak akan bisa mengalahkan orang cerdik sepertinya. 

Hansuk berhenti didepan sebuah cafe dan disana, dia bisa melihat seorang pemuda yang sedang melayani pembeli. Hansuk memang sudah lama tidak bertemu dengan Jungkook tapi Hansuk tidak akan melupakan duplikat wajah dari istri yang sudah menusuknya dari belakang. 

Hansuk teringat alasannya memaksa wanita itu untuk menjual jantungnya demi kelangsungan hidup ayahnya. Sebenarnya, Hansuk tidak tau pemuda itu adalah putra kandungnya atau bukan. Hansuk hanya melakukan tugas untuk membesarkannya secara formalitas. Bukan sebagai seorang ayah pada anak. Dan suatu saat Hansuk akan sangat meyesal. []

UGH!! || FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang