UGH!! || FIN

22. Kebebeasan Jungkook

Jungkook membungkuk samar pada petugas yang sedang membuka pintu lapas dan memberi jalan padanya. Ia seharusnya memasang raut wajah gembira karena kebebasan ini tapi kenapa sekarang hati Jungkook justru terasa berat karena memikirkan beban seperti apa yang akan dipikul Taehyung setelah ini. 

Tanpa ia duga, seseorang yang ia fikirkan sejak tadi sudah berdiri dihadapannya dengan senyuman yang seolah tidak terjadi apapun pada ayah mereka ataupun keluarga mereka. Jika hal seperti ini terjadi, maka yang marah pada Taehyung bukan hanya ayahnya tetapi juga semua anggota keluarganya. Mungkin, ayahnya masih bisa tertolong dengan bantuan kerabat lain tetapi mereka tidak akan pernah memaafkan Taehyung atas apa yang terjadi. Sekarang, ia dan Taehyung sama-sama menjadi anggota keluarga yang dihujat dalam silsilah keturunan marga Jeon ini. 

Tanpa berkata apapun, Taehyung mendekat pada Jungkook dan memeluknya tidak terlalu erat. Taehyung mengucap syukur dalam hati dan menangis tanpa terdengar oleh Jungkook. Ia tidak tau bagaimana dalamya rasa bersalah Jungkook padanya. 

"Kau mau bertemu Yoongi?" tanya Taehyung menawarkan setelah ia melepaskan pelukannya pada Jungkook. 

Jungkook mengangguk lemah dengan tatapan yang tidak berani mengarah pada Taehyung. 

"Kenapa, Jung?" tanya Taehyung lagi yang menyadari keanehan pada adiknya. 

"Apa Tae Hyung sudah sangat senekat ini?" 

Taehyung tersenyum masam, "jika tidak, ini semua tidak akan terjadi, Jung. Semua ini untuk membuat ayah mengerti bahwa sifatnya itu tidak akan membawanya pada kebahagiaan. Kita anak-anaknya seharusnya ayah tidak mementingkan semua uang itu apalagi mengusirmu. Tae Hyung melakukan ini bukan hanya untuk dirimu tapi juga untuk ayah karena Tae Hyung juga sangat menyayangi ayah" 

Jungkook menghela nafasnya jengah, "seandainya aku tidak membuat masalah, apa semuanya akan baik-baik saja, Hyung?" tanya Jungkook dengan nada yang lirih. "Aku begini karena kematian ibu. Seharusnya aku tau bukan hanya aku yang terpukul dengan kejadian itu. Bagaimana denganmu yang sebelumnya bahkan tidak tau tentang donor jantung itu? Kenapa aku begitu egois dan hanya mementingkan perasaanku saja, kenapa? Kenapa Hyung? Maafkan aku, maafkan atas semua ini, Hyung" suara Jungkook terdengar sangat memohon dan itu cukup menyakitkan untuk Taehyung. 

Taehyung kembali memeluk Jungkook. Kali ini ia membiarkan adiknya menangis dan membuat kardigannya basah. Taehyung berusaha membuat Jungkook nyaman dan mengungkapkan semua yang ada dalam hatinya. 

"Kenapa aku masih selalu kekanakan, Hyung? Kenapa juga Hyung tidak pernah membentakku selama ini?" tanya Jungkook yang masih dalam pelukan Taehyung. 

"Ibu kita bilang kalau kita harus rukun dan saling menyayangi. Hyung hanya ingin melakukan itu dengan baik" kata Taehyung dengan suaranya yang dalam. "Tidak ada yang salah, Jung. Semuanya baik-baik saja selama kita masih bisa memperbaikinya. Hyung benar, kan?" Taehyung menunduk dan mencoba untuk menatap wajah Jungkook yang disembunyikan dalam dada bidangnya. 

"Aigu, masih saja betah menangis seperti dulu waktu eskrimmu jatuh saat kita naik sepeda" ejek Taehyung dengan suara gemas. 

"Hyung yang membuat eskrimku jatuh dulu" balas Jungkook dengan suara yang masih sedikit terisak. 

"Apa kau tidak malu dengan karatemu? Bisa-bisanya kau merajuk seperti ini, cengeng lagi" ejek Taehyung bertubi-tubi. Dan, yang Taehyung dapatkan bukan ejekan lagi namun kedua tangan Jungkook yang memeluknya semakin erat. 

"Maaf sudah pergi, Hyung. Aku minta maaf" kata Jungkook lagi dengan air mata yang masih menuruni kedua pipinya. 

"Sudah, Jung" pinta Taehyung dengan kasih sayangnya. 

Sisanya, mereka berdua hanya tinggal memikirkan kehidupan mereka selanjutnya. Semacam belajar untuk mandiri dan mencoba bertahan hidup tanpa mengandalkan keluarga mereka. Anehnya, Taehyung dan Jungkook justru merasa bebas dengan semua drama ini. Tidak peduli sebenci apapun kerabat mereka, Taehyung dan Jungkook tetap ingin memperbaiki kesalahan mereka masing-masing. [] 

Souyaa

Kok kayak romantis gitu sih ini kakak adek? hehe :')