11. Orang yang Berbeda

3.4K 364 3
                                    

Yoongi sedang membaca laporan kemajuan cafenya dan hasilnya membuat Yoongi tersenyum tapi dia bukan orang yang cepat puas. Yoongi seorang yang pekerja keras dan jauh dari kesombongan. Yoongi duduk disalah satu meja didekat kasir. Yoongi mengangkat kepalanya dan memandang Johan yang sedang melayani pembeli.

Yoongi tidak tau darimana datangnya anak itu atau alasan Johan datang dalam kehidupannya. Tapi Yoongi sangat merasa dekat dan sayang pada Johan.

Disaat Yoongi sedang asik memandang adiknya dengan teduh, alunan lagu dari ponselnya berbunyi. Nama Hoseok tertera dilayarnya.

"Ada apa, Hoseok?"

"Aku kesana sekarang!" . Lalu Hoseok menutup panggilannya sepihak.

Hoseok, Seokjin, Yoongi, mereka adalah kawan sejak di SMA, Yoongi tau jika Hoseok seperti ini, pasti ada keperluan yang sangat mendesak.

Selama tiga bulan terakhir, Yoongi sudah merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena kehadiran Johan dalam hidupnya. Adiknya seakan hidup dan terlahir kembali sebagai pribadi yang baru dengan sifat yang sangat baik. Apa sekarang adalah waktunya Yoongi merasakan kehilangan lagi?

Johan yang sedang bekerja tanpa sengaja menoleh pada Yoongi yang sedang menatapnya serius. Johan tidak curiga, wajah Yoongi memang sedatar itu, selalu. Johan justru membalas tatapan Yoongi dengan senyuman yang sangat manis.

Yoongi hanya berkedip cepat. Senyuman dari seorang adik sangat ia rindukan, Yoongi sampai tidak mampu untuk membalas.

Dia sangat mirip denganmu, Johan.

Johan kembali pada pekerjaannya. Melayani pembeli dengan senyuman dan apron kebanggaannya.

Lalu dalam waktu satu jam lebih lima belas menit, Hoseok benar-benar raja jalanan, dia sudah seperti pembalap.

"Hoseok Hyung, kenapa?" tanya Johan khawatir dengan wajah memelas. Johan berniat untuk meninggalkan meja kasir tapi Hoseok mencegah dengan isyarat tangannya.

"Aku baik. Yoongi dimana?" tanya Hoseok to the point.

Johan menunjuk ke sisi kanannya dimana Yoongi masih duduk tenang sambil memegang kertas beserta laptop didepannya. Tatapan Johan heran, Hoseok sepanik itu sampai tidak menyadari keberadaan kakaknya? Well, Johan tau sekarang.

"Aku disini, Hoseok" suara Yoongi datar. Hoseok langsung menoleh dan duduk disamping Yoongi.

"Aku akan membuatkan minum saja" ucap Johan lalu kembali ke meja baristanya.

"Ada yang serius?" tanya Yoongi setelah Johan menjauh.

"Jeon Jungkook" , hanya menyebutkan nama ini, Hoseok berhasil membuat Yoongi menjatuhkan penanya.

"Ada yang mencarinya?" ternyata, Yoongi masih bisa bertanya. Walaupun hatinya berdegub begitu cepat.

Hoseok mengangguk cepat, "dia Jeon Taehyung. Anak dari pemilik Jeon Company, salah satu perusahaan besar yang ada di Seoul. Laporan orang hilang ini sudah sejak tiga bulan yang lalu. Jeon Taehyung meminta Kesatuan Unit dari Kepolisian untuk mencarinya"

Yoongi masih terdiam meski penjelasan Hoseok sudah berjalan sepuluh menit yang lalu.

"Kau hanya diam saja setelah aku menjelaskan ini. Astaga, aku sekalut ini tapi kamu, ya sudah lah, Yoon" omel Hoseok dengan kedua tangan yang digerak-gerakan.

"Aku percaya kau begitu kalut, Hoseok. Sampai mau kesini harus menelfonku dulu dan pamit segala" kata Yoongi yang masih ingin membuat Hoseok geram.

"Okay, okay, okay" balas Hoseok yang sudah kehilangan selera humor.

"Aku akan bicara dengannya nanti" gumam Yoongi yang masih bisa didengar Hoseok.

"Yoon, aku mencoba untuk mencari tau tentang latar belakang keluarga ini. Tapi anehnya tidak ada nama Jeon Jungkook dalam data keluarganya yang terdaftar"

Yoongi mengerutkan alisnya sedikit, "apa maksudnya?" tanyanya kemudian.

Hoseok meraih laptop Yoongi dan mencari website data kependudukan negara yang terbaru. Sangat mudah untuk mencari tau tentang marga Jeon yang ia maksud.

"Jeon Hansuk, Jeon Eulji, Jeon Taehyung-" jeda Hoseok lalu ia merubah tahun dari data kependudukan itu. "Jeon Jungkook, dia hanya terdaftar sampai usianya 17 tahun" lanjutnya.

Hoseok mencari tau lebih jauh, "ada data tentang kesehatan Jeon Eulji yang menjalani operasi donor jantung untuk putranya Jeon Taehyung. Yang aneh, berita tidak pernah menyebutkan bahwa ada putra Jeon Company yang menghilang sejak tiga bulan yang lalu. Mereka menutupi ini dengan baik. Kau ingat saat aku mengumumkan keberadaan Jungkook  pada semua unit kepolisan, tidak ada yang meresponku"

Yoongi masih tetap terdiam. Sementara Johan sudah berjalan mendekat dan membawakan dua minuman dengan bahan utama kopi untuk keduanya.

"Apa yang serius, Hyung?" tanya Johan.

"Kami membicarakan rencana sekolahmu, Johan" sahut Yoongi dengan cepat, dengan satu helaan nafas, dengan wajah yang begitu gugup.

"Tiba-tiba?" Johan yang masih keheranan. Dia menoleh pada Hoseok, "begitukah, Hoseok Hyung?"

"Semua keputusan ada pada kalian berdua" jawab Hoseok lalu mengambil es kopi miliknya.

Johan tersenyum masam kemudian, "Yoongi Hyung, tidak apa-apa kan, kalau aku menjadi adikmu yang tidak meneruskan sekolahnya?" tanya Johan hati-hati.

"Johan, masa depan kamu masih sangat panjang. Kamu punya potensi, Hyung yakin itu" kekeuh Yoongi.

"Johan hanya ingin menjadi adiknya Yoongi Hyung" jawab Johan.

Mereka menoleh pada pintu cafe yang terbuka. Segerombolan pemuda dengan seragam sekolah datang untuk mencari camilan.

"Johan kembali bekerja dulu, Hyung"

Yoongi dan Hoseok menatap sendu langkah dan gerak Johan selanjutnya.

"Tidakkah dia hanya menghukum diri sendiri, Yoon?" tanya Hoseok tanpa menoleh pada Yoongi.

"Aku harus mencari tau apa yang terjadi padanya, Hoseok" jawab Yoongi tanpa menoleh pada Hoseok.

Hoseok tersenyum tipis, "aku tau kamu belum bisa merelakannya" jawabnya.

Hoseok menoleh pada Yoongi. Tanpa sengaja dia melihat dengan jelas air mata yang menetes dari kelopak mata sahabatnya. Untuk pertama kalinya, dia melihat Yoongi menangis.

Saat kematian adiknya, Yoongi sedikit pun tidak menunjukan raut wajah sedih bahkan menangis. Seorang Min Yoongi tidak akan pernah menunjukan air mata dihadapan semua orang.

Hoseok bimbang. Dia bahagia melihat Yoongi bahagia. Jika melepas Johan begitu berat untuk sahabatnya, Hoseok tidak tega. Tapi Jungkook tetaplah Jungkook, Johan tetaplah Johan. Mereka tidak sama. Hoseok takut Yoongi terlalu tenggelam dengan ini semua. []

UGH!! || FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang