Malam yang tenang, Jungkook dengan kasur dan tidurnya yang hampir lelap. Ponsel disampingnya berdering dan Jungkook terpaksa mengangkatnya.
"Hallo, Jeon. Masih mengingatku?"
Jungkook bangkit dari tidurnya dengan cepat. Sangat terkejut dengan suara yang ia kenal. "Mau apa kau?" tanya Jungkook dengan suara dinginnya.
"Aku mau bertemu dengan musuhku. Tidak boleh?"
Jungkook memejam erat, rahangnya mengeras dengan kerutan dahi yang begitu dalam. "Aku sedang tidak ingin bercanda!"
"Aku juga begitu. Sekarang aku sedang berada didepan gerbang rumahmu!"
"Kau mau apa!!"
"Keluarkan motormu, kita balapan malam ini. Taruhannya, nyawa temanmu, Jihwan!"
"Shit!"
Jungkook menyibak selimutnya kasar, mengambil jaket hitamnya, topi, masker, terakhir mencari sepatunya. Kunci motor yang belum dia dapatkan. Jungkook menyelinap di ruang kerja ayahnya dan mencari.
Jungkook tidak bisa menemukannya dengan mudah. Brankas, baiklah. Ini adalah harapan Jungkook yang terakhir tapi berapa kode rahasianya.
Jungkook mencoba semua kemungkinan dan tidak ada yang berhasil. Jungkook mencobanya sekali lagi dengan kemungkinan yang gila. Jungkook memasukan tanggal lahirnya lalu brankas itu terbuka dengan mudah.
Jungkook menggeleng perlahan, ia terbawa suasana sejenak. Tidak, malam ini dia harus menyelamatkan Jihwan dari tangan Daniel.
Daniel adalah musuhnya dari segala arah. Karate, balap motor, Daniel selalu mengganggunya. Terakhir mereka ikut bentrok antar siswa saat kelas dua SMA dan Jungkook harus kehilangan salah satu sahabatnya. Kali ini, Jungkook tidak ingin Jihwan bernasib sama.
Karena terlalu terburu-buru, Jungkook tidak melihat bahwa Taehyung sedang membuntutinya dari belakang. Selarut ini dan Jungkook pergi dengan kunci motor, Taehyung tidak bisa diam saja. Dia bergegas mengambil kunci mobil dan mengenakan jaketnya. Dia sebisa mungkin mengikuti Jungkook.
Gerbang itu sudah dibuka oleh Jungkook dengan motor gede berada disampingnya.
"Dimana Jihwan?" tanya Jungkook dengan suara mengancam.
"Kalahkan aku dulu, Bocah!". Daniel langsung menancap gas dan melaju dengan kencang. Curang, dia mencuri start.
Jungkook tidak membuang waktu. Dia langsung memakai helm dan menancap gas pula. Ia tidak peduli jumlah kecepatannya dia hanya ingin mengalahkan Daniel dan menyelamatkan Jihwan.
Taehyung juga segera memasuki mobil dan mengikuti mereka. Dia terlalu khawatir. Masalah Jungkook marah padanya, itu nanti saja.
Putaran, tikungan, lampu merah, belokan, semuanya sudah Jungkook lalui. Dia benar-benar raja jalanan. Daniel masih kesusahan. Jungkook memenangkannya dengan kemenangan yang sangat tipis.
Jungkook melepaskan helmnya, begitu juga Daniel. "Sekarang, mana Jihwan?" tanya Jungkook lagi.
"Ini!" Daniel dengan tiba-tiba memberikan bogem yang tidak bisa dihindari oleh Jungkook. Keduanya saling menyerang tanpa ampun.
"Kau masih saja lemah, Jeon! Kau masih menggunakan hatimu? Munafik!"
Jungkook memutar lengan Daniel dan berbisik dari arah belakang, "kau juga masih menjadi penipu ulung, Kang Daniel!"
Daniel mendorong kepalanya kebelakang untuk membuat Jungkook lengah.
"Kau terlalu menggunakan hatimu. Jika kau terus penakut seperti ini bagaimana kau bisa memenangkan semuanya, Jung?!"
"Aku bukan mesin pembunuh seperti dirimu, Daniel!"
"Munafik!!"
"Pembunuh!!"
Daniel dan Jungkook lagi-lagi terlibat dalam perkelahian.
"Hentikan, Jungkook!!"
Suara Taehyung membuat mereka terhenti. Daniel tersenyum miring melihat kedatangan Taehyung.
"Aku menemukan target baru" desisnya untuk Jungkook.
"Jangan sakiti dia!"
Daniel memukul perut dan wajah Jungkook dengan keras lalu melarikan diri dengan motornya.
"Kau baik-baik saja, Jung?"
"Menjauh dariku atau kau akan merasakan akibatnya" jawab Jungkook. "Pulanglah, aku tidak akan pulang malam ini" lanjutnya.
"Kau mau kemana?" tanya Taehyung dengan cemas dalam hatinya.
"Jangan pedulikan aku!"
"Jung, Jungkook!"
Taehyung hanya bisa menatap kepergian Jungkook dengan wajah sendunya. Fikiran Taehyung melayang pada sosok yang bertengkar dengan adiknya. Daniel, Daniel, siapa dia? Apa masalahnya dengan Jungkook? []
KAMU SEDANG MEMBACA
UGH!! || FIN
FanficTaehyung dan kesalahannya. Jungkook dan perubahannya. Dia bukan adik kecil Taehyung lagi. Sangat jauh dari Jungkook yang pernah ia kenal. Perjuangan Taehyung mendapatkan kasih sayang adiknya dimulai kali ini. @2020