19. Kegilaan Ayah untuk Kesekian Kalinya

3.3K 344 7
                                    

Sekarang, Taehyung yang membuka pintu kantor ayahnya dengan kasar dan wajah marahnya. Ini baru sehari, baru kemarin Taehyung mencoba untuk melawan arus permainan ayahnya. Sekarang, senjata itu justru balik menyerang Taehyung dengan sakitnya. Posisi Jungkook yang berada di kantor polisi, semua media yang mengatakan Jungkook adalah tersangka penganiayaan, dan Yoongi yang kini terbaring koma karena tusukan yang hampir membuat nyawanya melayang. 

"Membunuh orang? Apa aku akan percaya adikku melakukan itu, ayah?" sarkas Taehyung degan nafas yang memburu kesal. "Apa yang sudah ayah lakukan padanya? Ayah megancamnya? Ayah berusaha membersihkan nama ayah?" tambahnya. 

"Dan kau lihat ayah bisa melakukannya dengan mudah kan, Tae?" sindir Hansuk yang masih bahagia dengan kabar yang terdengar. "Ditambah dengan kemampuan karate adikmu, kaburnya adikmu dari rumah, kesaksian warga dan nenekmu. Apa lagi yang bisa membuat adikmu bebas?" 

"Dipisau itu, tidak ada sidik jari Jungkook disana" ucap Taehyung dengan suaranya yang dalam. Hansuk yang mendegar justru hanya bisa tertawa remeh. Dia sudah membesarkan Taehyung dengan kepintaran tapi kenapa dia masih bodoh juga. 

"Lalu bagaimana kau bisa menjelaskan penganiayaan yang dialami oleh ayah?", mendengar ini Taehyung tidak bisa menemukan jawaban. "Berhentilah, Tae. Kau hanya mempersulit hidupmu" kemudian Hansuk pergi dengan hati penuh kesombongan dan kemenangan. 

***

"Jadi, namanya Min Yoongi?" tanya Taehyung yang sudah duduk dihadapan Jungkook. Tatapan Taehyung penuh dengan penyesalan. Seharusnya ia tidak mengambil keputusan dengan terburu-buru hingga Jungkook harus terjebak dalam keadaan sesulit ini. 

"Bagaimana kondisinya?" tanya Jungkook tanpa semangat. 

"Dia masih dalam kondisi kritis tapi aku yakin dia akan segera baik-baik saja" Taehyung tetap mencoba untuk memberikan semangat pada Jungkook. "Maaf karena tiba-tiba semuanya kacau, Jung" 

"Sejak dulu, kau memang selalu membuatku dalam posisi sulit, Jeon Taehyung!" 

Taehyung tersentak mendengar Jungkook memberikan penekanan saat memanggil namanya. "Pergilah, kedatanganmu tidak akan merubah apapun!" lanjut Jungkook yang kemudian ia berdiri meninggalkan kakaknya. 

Jungkook kembali menjadi adik yang membenci kakaknya, membenci keluarganya, membenci semua yang ada dalam hidupnya. Mereka semua sudah menyakiti Yoongi dan Jungkook tidak akan membiarkannya. Kalau hanya Jungkook yang tersakiti, maka itu tidak menjadi masalah untuknya, tetapi kali ini Jungkook tidak ingin diam. Mereka sudah mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sekarang, adalah waktunya Jungkook untuk merebutnya. 

***

Seokjin dan Hoseok berganti untuk menemui Jungkook. Sebagai anggota kepolisian Hoseok sangat bisa membantu Jungkook untuk menemukan alibi dan ia juga berhasil merentas CCTV yang mengarah pada lokasi kejadian. 

"Herannya, dipersidangan. Mereka hanya menggunakan kamera blackbox pada salah satu mobil yang ada disekitar lokasi kejadian, kemungkinan juga bukti itu sudah direkayasa. Jaksa dan Hakim mungkin juga sudah dibayar untuk ini, Jungkook. Tidak ada penyelidikan lebih lanjut dan menurutku itu sangat aneh" 

"Berdasarkan pemeriksaan dan juga pertimbangan medis, luka tusukan Yoongi bukan luka tusukan yang datang dari arah depan, dia datang dari arah samping. Ini bukti yang kuat Jungkook. Kau tidak mungkin menusuknya dari samping, jika kau bisa menusuknya dari arah depan, itu pasti lebih dalam dan bisa membunuh Yoongi lebih cepat. Lagipula, seperti kata Hoseok, kau tidak memiliki motif apapun untuk membunuh Yoongi. Ini catatan perawatan Yoongi, sindromnya sudah sangat terkendali sejak ia bertemu denganmu" 

Hoseok menyerahkan semua berkas yang bisa membantu Jungkook dalam pengadilan besok. Jungkook menerimanya dengan tatapan kosong. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan kami. Kami bisa mejaga diri kami. Ayahmu tidak akan berbuat macam-macam. Yoongi juga pasti akan segera pulih" hibur Hosek kemudian. 

Bukannya berterima kasih, Jungkook justru menyembunyikan wajahnya didalam lipatan tangannya. Hoseok dan Seokjin hanya bisa memeluknya dan berbisik semuanya pasti baik-baik saja. Mereka membiarkan Jungkook menangis sampai emosinya benar-benar reda. []

UGH!! || FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang