20. Hari yang Panjang untuk Taehyung

3.1K 322 6
                                    

Taehyung dan Namjoon sedang menghabiskan waktu mereka untuk mendiskusikan kasus yang menjerat Jungkook. Kasus yang cukup dipertanyakan oleh Namjoon dan banyak sekali kecurangan didalamnya. 

"Aku sangat bisa membantumu untuk ini, Tae. Tapi sebagai gantinya, kau dan ayahmu harus membayar apa yang sudah terjadi. Kau tau jika kebenarannya terungkap maka nama baikmu, ayahmu, dan perusahaanmu akan ikut bermasalah" 

"Kau tidak lihat aku sudah sangat sesiap ini, Hyung?" jawab Taehyung tanpa basa-basinya. 

Ini adalah untuk kali pertama Taehyung mempertaruhkan segalanya demi Jungkook. Dia sangat yakin didalam hati adiknya itu, masih ada walaupun sedikit kasih sayang untuknya. Taehyung harus tetap melangkah apapun resikonya. Hubungannya dan Jungkook sudah sangat rusak dan Taehyung tidak ingin lebih rusak lagi. 

Namjoon yang melihat keyakinan Taehyung itu mulai menganalisa kasus Jungkook. "Tae, apa kau sudah mendatangi lokasi kejadian? Aku rasa selama ini Jungkook bekerja disana" tanya Namjoon yang memastikan. 

"Pemiliknya yang menjadi korban penusukan itu, Namjoon" jawab Taehyung dengan nada tidak peduli. 

"Aku tau itu, Tae" sanggah Namjoon dengan nada malas. "Tetapi untuk apa ayahmu berada disana setelah kau mengumumkan hilangnya Jungkook dari keluarga kalian? Dan lagi, apakah ayahmu memiliki motif membunuh atau megenalnya?" tanya Namjoon lagi. 

Kali ini Taehyung tersadar, "Hyung, ayahku pernah mengatakan dia bertemu dengan pemuda aneh yang mencari Jungkook ke rumah" 

"Sekali lagi, Yoongi adalah kunci dari semua ini. Bagaimana bisa pengadilan menerima bukti tidak akurat seperti ini? KIta harus bertemu Jungkook sekarang, Tae" 

Taehyung hanya mengikuti Namjoon dan mmebereskan barang-barangnya. Taehyung yang meyetir dan membiarkan Namjoon berkonsentrasi untuk membaca berkas perkara. Ini baru seperempat jalan dan mobil Taehyung sudah dihadang oleh sebuah mobil lainnya yang sangat Taehyung kenal. Tubuh Taehyung dan Namjoon terdorong ke depan karena injakan rem yang medadak. 

Namjoon seketika menoleh pada Taehyung dan tanpa diduganya, ekpresi wajah Taehyung berubah menjadi lebih dingin dan tatapannya memancarkan kemarahan. Taehyung melepas sabuk pengaman dan keluar dari mobil. Ia berjalan cepat menghampiri wanita yang saat ini menjadi pengganti ibunya, sang nenek Jeon Sara. 

"Apakah pantas seorang pemimpin perusahaan yang saat ini sedang sukses harus mengurus kasus kriminal seperti ini, Taehyung?" nada bicara Sara sangat lembut namun penuh dengan sindiran dan cemoohan. 

"Jangan menilai apa yang pantas dan tidak pantas dari diriku, Nek. Lihatlah kekacauan apa yang sudah nenek buat karena menghina dan membiarkan Jungkook pergi dari rumah" balas Taehyung dengan kemarahan dalam hati yang berusaha ia pendam. 

"Berhentilah, Taehyung. Anak itu bahkan tidak ingin pulang. Justru apa yang terjadi sekarang adalah akibat perbuatannya. Sejak dulu dia memang anak pembangkang dan pembuat masalah!" kata Jeon Sara. 

"Soal donor jantungku yang mengorbankan nyawa ibuku, ingat saat nenek menghina dan merendahkan adikku itu. Apa semua itu juga pantas, Nek?" sindir Taehyung lagi. "Hah... Nek, aku sangat sibuk. Permisi" 

Taehyung baru lima langkah berjalan dan suara Jeon Sara sudah sangat mengganggunya. "Bagaimana jika apa yang kau perjuangkan adalah salah Taehyung? Bagaimana jika memang benar Jungkook yang menganiaya ayahmu? Apa kau akan menjadi anak durhaka sama sepertinya?" 

Taehyung menghela nafas lagi, "yang harus nenek ingat, Jungkook tidak pernah meggunakan karatenya untuk melukai siapapun. Aku sangat mengenal adikku itu. Bukankah dulu nenek juga sangat bahagia karena kehadirannya? Bahkan nenek selalu meminta untuk tidur bersama Jungkook saat Jungkook masih bayi. Kemana kasih sayang itu, Nek? Apa uang dan kekuasaan ini membutakan hatimu dan membuatmu membenci cucumu sendiri?" pertanyaan bertubi-tubi datang dari Taehyung. 

UGH!! || FINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang