Rencana Alka

1.5K 119 2
                                    

Usai pertarungan besar melawan 7 kerajaan besar di tanah Nusantara, kekuatan Penunggang Kematian menjadi jauh berkurang. 1600 dari 3000 pasukan yang dimiliki Penunggang Kematian terbunuh di medan pertempuran saat itu. Dua orang kapten handal yang ikut memimpin pertempuran juga terbunuh dengan kepala terpenggal. Volka pemimpin dari Penunggang Kematian juga tertangkap dan di eksekusi dua hari setelah pertempuran usai.

Kekuatan Penunggang Kematian benar-benar terkikis hingga tinggal 30% saat itu. Menyisahkan 3 orang kapten dan 1400 anggota. Anggota yang tersisa terpaksa meninggalkan medan pertempuran saat mereka tahu Volka telah di tumbangkan Raja Mada.

Perginya anggota Penunggang Kematian dari pertempuran bukanlah tanpa alasan. Bukan karena mereka takut karena telah kalah. Namun atas perintah Volka yang sudah memberi perintah sebelum pertempuran di mulai.

Pertempuran melawan 7 kerajaan sekaligus, merupakan pertempuran terburuk yang pernah dialami perampok Penunggang Kematian. Para Penunggang Kematian yang terlalu percaya diri akan kemampuan mereka, harus menelan pil pahit saat kekalahan berada di pihak mereka. Mereka sangat tak menduga jika hasil akhir pertempuran yang mereka lakukan adalah kekalahan mutlak.

Namun sekarang, semangat tempur mereka kembali muncul dan membara saat mereka melihat sekumpulan manusia yang baru terlahir, yang menjadi anggota baru mereka. Yang mereka peroleh dari berhubungan badan dengan para wanita desa Seger. Meski ukuran anggota baru mereka masih seukuran anak berusia 5 tahun. Tapi mereka sangat yakin, ini bukanlah masalah. Terlebih saat Volka menjelaskan jika pertumbuhan mereka akan sangat cepat jika nereka banyak memakan daging mentah. Entah itu daging manusia atau hewan. Tentu hal itu membuat para anggota semakin yakin, jika kekuatan mereka bisa sangat menakutkan.

"Dulu kita memang kalah. Kita terlalu percaya diri dengan kekuatan yang kita miliki, sehingga kita tak memperhitungkan jumlah musuh yang sampai mencapai 20 kali lipat dari jumlah kita. Tapi sekarang, kita tak perlu risau lagi soal itu. Sekarang jumlah bukanlah sebuah halangan yang akan menghambat tujuan kita. Karena, kita sudah semakin kuat. Sangat kuat. Tak akan ada lagi kerajaan yang mampu mengalahkan kita. Meski dari segi jumlah kita masih tetap kalah. Tapi kekuatan kita yang sekarang, sudah cukup untuk menutupi kekurangan yang kita miliki." Seru Volka tersungut-sungut. Semangatnya telah memuncak, begitu juga dengan haus darah dan pertempuran. Seolah-olah ia sangat ingin pergi melakukan pertempuran lagi. Pertempuran yang sama seperti 2 tahun yang lalu.

Akan tetapi, ia tak akan melakukan kesalahan atau kecerobohan seperti dulu lagi. Yang berakibat fatal. Sampai membuat separuh anggotanya lenyap. Kini, Volka akan mulai menyerang seluruh kerajaan di Nusantara dengan akal, dengan strategi. Meski sebenarnya ia sangat tidak menyukai dua hal tersebut.

***

Alka membuka lebar-lebar peta Nusantara di atas dua meja kayu yang dijajarkan agar cukup besar untuk menopang keseluruhan peta yang dibukanya.

Saat ini, Volka, Alka, Gudo dan 2 kapten lain sedang melakukan rapat singkat untuk membahas rencana penyerangan mereka yang akan dimulai besok malam.

"Kita akan masuk melalui sini, Tuan." Alka menunjuk satu titik wilayah yang ada di bagian barat tanah Madura.

"Barat? Apa kau yakin jalur itu aman untuk di seberangi?" tanya Volka merasa sedikit ragu akan ide yang Alka tunjukkan.

"Tentu saja sangat tidak aman, Tuan. Itu perairan yang cukup berombak dan sering ada badai. Tapi justru itu wilayah yang baik untuk kita menyelinap masuk. Tak ada penjaga perbatasan di sana."

Volka beserta 3 kapten lainnya mengerutkan kening mendengar jawaban Alka. Jika memang wilayah itu berbahaya, lantas bagaimana mereka akan menyeberangi wilayah tersebut dengan aman? Itu lah yang ada dalam pikiran Volka beserta 3 kapten lainnya.

Legenda Belati Songgoh Nyowo (jilid 1) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang