🌼 EMPAT

628 56 10
                                    

"Jangan pernah menyesal atas apa yang telah terjadi. Lebih baik jalani dan syukuri apapun yang telah terjadi."
_____________________________________

"Fan??" Panggil Karin.

Elfan yang sedang sibuk memotong-motong bawang menoleh.

"Udah bangun?"

"Ya kan elo udah lihat gue terpampang nyata gini masak gak tau gue udah bangun apa belum,"

"Elah, lu gak bisa diajak basa-basi."

"Muka lu tuh kaya nasi basi,"

Elfan memonyongkan bibirnya. Setelah hari pernikahan mereka, Elfan lebih sering menjadi bahan bullying Karin jika berusaha menggombal.

Namun hal tersebut pula yang membuat Elfan makin sayang dan cinta pada Karin.

"Lo ngapain, Fan?" Tanya Karin, "Lo Masak?!"

Elfan mengangguk sebagai jawaban.

"Yakin bakalan enak?"

"Lo kok nge-judge duluan, sih! Kan elo belum ngerasain,"

Karin hanya mengangguk-angguk.

Elfan kembali dengan kegiatan memotong-motong bawangnya. Dengan perlahan tapi pasti Elfan mengupas, memotong dan terus melakukan hal tersebut sampai bawang yang hendak dipotong-potong habis.

Elfan dengan segera menyalakan kompor dan menuangkan minyak goreng kedalam wajan. Elfan berencana masak nasi goreng pagi ini.

Karin mendudukkan bokongnya dikursi. Ia masih mengantuk akibat begadang karena bertarung dengan PR dari guru matematika yang amat sangat galak.

Tak lama terciumlah wangi nasi goreng menyeruak masuk ke indera penciuman Karin. Kini Karin sedikit menegakkan badannya agar bisa mencium aroma nasi goreng buatan Elfan lebih nikmat.

"Baunya seger banget, Fan. Beneran elo yang masak?" Tanya Karin.

"Ya, iyalah. Lagian gue bisa masak gara-gara belajar sama Bunda. Kan gue juga mau jadi suami yang baik. Siapa tau kan elo sakit, atau apa jadi gue udah bisa masak sendiri."

"Jadi elo doain gue sakit!!" Kesal Karin.

Elfan dengan segera menggeleng.

"Terus ngapain elo bikin perumpamaan pake gue sakit segala? Itumah sama aja elo nyumpahin gue sakit,"

"Capek gue, Rin. Capek gue jadi bahan bullyan lo sekarang. Mending gue gak usah ngomong kalau gue suka deh sama lo daripada gue di bully terus."

Karin menatap jengkel Elfan. Bagaimana bisa Elfan mengucapkan hal begitu didepan Karin pula!

"Kalo elo nyesel kenapa elo bilang waktu itu! Lagian kan elo udah punya Salsa kan yang lebih cantik daripada gue!" Kesal Karin.

Elfan langsung gelagapan. Ia menyadari bahwa dirinya salah bicara, "Sori, Rin. Gue keceplosan tadi. Gak bener-bener kok ngomongnya."

Karin tak perduli dengan Elfan yang minta maaf padanya. Walaupun Elfan sampai sujud pun tak akan Karin maafkan.

Karin memilih memakan nasi goreng buatan Elfan. Karin merasa bahwa nasi goreng Elfan akan hambar rasanya.

Karin memasukkan nasi goreng tersebut kedalam mulutnya. Dan masakan Elfan mampu membuat matanya membulat sempurna.

Nasi goreng buatan Elfan, enak!!

Teriak Karin dalam hati. Karena ia tak mau menyuarakannya karena tak mau Elfan akan ge-er.

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang