🌼 TIGA PULUH DUA

231 23 3
                                    

Maafkan aku yang tak mau mendengarkan penjelasanmu.

A.n. Elfan Fernanda

✌✌✌

Elfan berjalan pelan menuju aula. Hari ini adalah hari pementasan drama Karin. Elfan tak pernah tahu akan apa yang Karin lakukan dan tugas apa yang ia kerjakan setelah kejadian hari itu.

Sebenarnya Elfan merasa sedikit menyesal, namun ia tak mau jika ia langsung meminta maaf saja pada Karin, ia Juga harus mencari siapa dalang di balik semua ini. Saat sedang melewati ruangan loker, Elfan tak sengaja mendengar percakapan

“Sedikit lagi kita menang! Dan jangan sia-siakan semua ini, Sasa. Gue udah rela datang kesini dan bantu elo buat nyingkirin Karin dari hidup Elfan. Lo harus janji sama gue, setelah ini gak ada lagi tangisan!”

“Makasih, Ika ku sayang. Gue sangat berterima kasih sama lo, dan gue harap bantuan lo ini bakal berpengaruh banget sama hubungan gue dengan Elfan.”

Elfan kenal suara itu, itu adalah suara Salsa dan Tika. Satu bukti sudah Elfan temukan, dan ia kembali harus mengumpulkan bukti-bukti tersebut untuk mendapatkan kesimpulan yang sangat akurat dan benar.

***

Elfan memasang CCTV di segala ruangan yang menurutnya strategis. Ia memasang CCTV di UKS, Perpustakaan dan juga gudang. Ia takut jika terjadi sesuatu pada Karin. Walaupun ia dan Karin masih belum berdamai, namun Elfan tetap akan menjaga Karin dari jauh.

Elfan memperhatikan dengan serius di laptopnya. Dan tak lama, tampaklah Salsa yang masuk kedalam UKS dengan jalan sempoyongan. Salsa tampak membaringkan tubuhnya, dan tak lama, Andra masuk kedalam UKS dan juga berjalan dengan langkah tak stabil menuju suatu ranjang. Saat melihat Salsa, wajah Andra tampak sumringah, dengan segera Andra mendekati Salsa.

***

Dua bukti kuat sudah membuktikan semuanya. Dan Elfan sudah yakin bahwa Karin memang tak bersalah. Dan semua yang terjadi adalah rencana busuk dari Salsa dan Tika. Hari ini Elfan sudah berniat ingin meminta maaf pada Karin, karena hari ini adalah hari di mana Karin dan kelompok music dance nya akan tampil.

Saat Karin naik keatas panggung, tampak wajah lelah dengan lingkaran mata yang tak terlalu hitam, dan itu membuat Elfan sedikit lebih tenang.

“Gue tau elo kangen sama dia, Fan.”

Ucapan dari Kenan tersebut membuat Elfan menoleh dan langsung tersenyum, “Iya, gue kangen banget sama dia. Gue udah pengen banget bisa meluk dia lagi, tapi gue gak yakin kalo dia bakal mau maafin gue setelah apa yang gue lakuin ke dia dan juga tuduhan gue yang udah keterlaluan banget ke dia. Padahal itu cuma sebuah video yang gak terbukti kebenarannya." Walau itu adegan sebenarnya, Elfan tak melihat awal dari kejadian dalam video tersebut.

“Astaga!”

Pekikan kecil dari Kenan membuat Elfan menatap kearah panggung dan menemukan Salsa yang tumbang. Dan pada saat itu juga, Karin, Andra dan Hanpyo pergi untuk membawa pergi Salsa.

“Kenapa dia, Fan?” Tanya Kenan.

Elfan menarik lengan Kenan tanpa ada niat hendak menjawab. Elfan membawa Kenan masuk kedalam mobilnya. Saat di dalam mobil, Elfan menghela nafas dan berkata, “Itu karena Salsa lagi hamil anak Andra.”

Mata Kenan membulat dengan besar, “A-apa m-maksud lo h-h-hamil?!”

Dengan gerakan pelan Elfan memutarkan video rekaman CCTV yang ia simpan di ponselnya. Dengan tatapan tak percayanya Kenan menutup mulutnya, namun bagi Kenan, seperti ada yang janggal pada video tersebut, karena tampak Andra dan Salsa yang sama-sama lemas seperti sedang terpengaruh obat.

“Lo sadar gak, Fan? Kalo dari awal sampai akhir video ini, mereka tuh kelihatan kayak terpengaruh suatu obat. Kayaknya mereka dalam pengaruh obat perangsang, deh.”

Elfan mengerutkan kening, “Maksud lo? Semua ini mereka lakuin karena terpengaruh obat perangsang, gitu?”

Kenan mengangguk dan langsung saling tatap dengan tatapan menyelidik.

***

Karin duduk di kursi sebelah ranjang Salsa sambil memandang Salsa yang baru sadar dengan tatapan simpati, “Sal, lo udah baikkan?”

Pertanyaan dari Karin malah mengundang tangisan dari Salsa, “Maafin gue, Rin.”

“Udahlah, Sal. Gak perlu minta maaf, ini semua udah terjadi, dan gak perlu ada yang di sesali.”

“Gue gak bisa mikir jernih saat ngeliat elo sama Elfan yang lengket banget, gue masih sayang banget sama Elfan, Rin. Gue juga pergi ke luar negeri karena orang tua gue, itu bukan mau gue. Maaf, Rin.”

“Udah Sal, stop minta maaf. Gue udah maafin elo. Gue tau kok elo sayang banget sama Elfan, dan elo usahakan apapun supaya elo bisa dekat sama Elfan lagi. Tapi cara lo salah, Sal. Gue mau jelasin sesuatu sama lo Sal, dan semoga aja setelah dengar ini elo bisa ngelepas Elfan.”

Salsa menaikkan alisnya, “Ada apa, Rin?”

“Gue udah nikah sama Elfan.”

Salsa membulatkan matanya terkejut, “E-elo, u-udah n-nikah sama Elfan?”

Karin menganggukkan kepalanya, “Iya, maaf kalo lo anggap gue rebut Elfan dari lo.”

Salsa menggeleng ribut, “Nggak, Rin. Ini semua salah gue, gue minta maaf sama lo. Setelah ini gue janji bakal ngejauh dari Elfan. Maaf kalo gue udah jadi perusak di dalam rumah tangga lo.”

Karin tersenyum dan itu sedikit membuat Salsa merasakan kebaikan Karin. Tanpa Karin sadari, Salsa sudah menganggap Karin sebagai temannya.

***

Tika masih menangis di pelukkan Daniel, ia masih belum terima akan fakta bahwa Salsa hamil anak Andra. Dan itu semua karena niat jahatnya pada Karin yang malah berbalik, dan Salsa lah yang kena. Tika merasa menyesal dan sangat menyesal karena telah punya niat jahat pada Karin.

“Udah, sayang. Gak usah khawatir, ini bukan sepenuhnya salah kamu, kok. Tapi kamu juga salah. Aku harap kamu bisa mengakuinya, ya.” Seru Daniel.

Caca menatap Daniel yang sangat perhatian pada Tika, dengan reflek ia menoleh dan tanpa sengaja, bibirnya menyentuh bibir Hanpyo yang kebetulan sedang menunduk sambil menatapnya dari samping.

Dengan segera Caca memalingkan wajahnya agar tak terlihat oleh Hanpyo. Hal sama di lakukan oleh Hanpyo, ia menutupi ke saltingannya dengan menggosok-gosokkan telapak tangannya ke pahanya.

Dengan gerakan tersebut, Hanpyo mampu mengendalikan dirinya. Dengan mantap Hanpyo langsung memutar tubuhnya menghadap Caca.

Dengan lembut hanpyo menarik tangan Caca dan menggenggamnya. Dengan otomatis Caca memutar tubuhnya menghadap Hanpyo.

Dengan tangan yang di genggam oleh Hanpyo, Caca merasakan denyutan yang berasal dari jantungnya. Setelah menghembuskan nafas, Hanpyo pun berkata, “Caca, would you be my yeoja cinghu?”

***

Ayo ayo.... Udah mendekati ending nih.... Ada yang kesel sama Tika dan Salsa? Menurut kalian Karin terlalu baik kah?

Kenzalert12

Jum'at, 12 Februari 2021

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang