🌼 SEBELAS

310 31 0
                                    

"Jangan lo sembunyiin semburat merah dipipi lo, karena gue suka itu!"

Karin menahan senyum saat Elfan berkata demikian. Mungkin saja pipinya bertambah merah saat ini.

"Udah, ah. Malu gue,"

Karin turun dari ranjang, ia tak mau terlambat karena gombalan Elfan. Saat hendak turun, Elfan menarik kembali lengan Karin membuat Karin terjatuh tepat diatas Elfan. Bahkan wajah mereka sangat dekat membuat nafas Elfan terasa menerpa wajah cantik Karin.

Tanpa aba-aba, Elfan mencium bibir Karin sekilas, membuat yang dicium terdiam. Elfan membiarkan keterdiaman Karin, ia ingin berlama-lama dengan Karin.

Karin yang berada diatas Elfan dapat merasakan dada Elfan yang bidang menempel dengan telapak tangannya. Karin sudah sadar, namun ia serasa tak mau berpindah atau bergeser sedikit pun. Karena tak tahu mengapa, ia merasa nyaman.

Elfan memeluk Karin, dan Karin membalas pelukkan Elfan. Mereka berpelukan sambil saling menatap satu sama lain. Karin mengelus pipi Elfan yang membuat Elfan degdegan. Karin suka dengan wajah Elfan yang lembut, ia suka mengelus wajah Elfan.

Tangan Karin dicekal oleh Elfan, membuat Karin tak dapat menggerakkan tangannya.

Karin menggerakkan tubuhnya kesana kemari membuat Elfan menahan tangannya makin kencang, "Jangan banyak gerak!"

Karin malah makin kuat berusaha untuk melepaskan diri, "Ntar gue tegang!"

Karin menghentikan gerakannya, Karin tak faham dengan maksud Elfan, "Tegang? Maksud lo apaan, sih? Gak ngerti gue!"

Elfan menunjuk bagian bawah tubuhnya, Karin langsung memalingkan wajahnya yang memerah. Tak tahu mengapa dirinya merasa malu saat Elfan berbicara soal hal pribadinya. Karin diam tak mau bergerak. Ia tak mau membuat Elfan makin menggodanya. Ia bingung harus seperti apa sekarang. Jika bergerak salah, tak bergerak juga salah.

"Fan, ntar kita telat, loh!"

Ucapan Karin membuat Elfan mendengus, "Jam berapa sekarang?"

"Jam.... eh? Jam lima subuh?!"

Elfan menarik kepala Karin menuju dadanya, “Tidur lagi, masih pagi banget.”

Elfan kembali memejamkan matanya. Karin menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Karin memutuskan untuk ikut tidur dengan Elfan. Ia merebahkan kepalanya keatas dada bidang Elfan.

***

Karin berjalan menuju kelasnya. Ia berjalan dengan santai sambil mengikuti alunan lagu Sakura milik Rossa.

Senada cinta bersemi diantara kita
Menyandang anggunnya peranan jiwa asmara
Terlanjur untuk berhenti dijalan yang telah tertembus semenjak dini sehidup semati

Banyak siswa-siswi yang memandang Karin yang sedang menyanyi sambil mengikuti alunan lagu dari earphonenya.

Bersama dirimu terbebas dari nestapa
Dalam wangi bunga cinta cita dan bahagia
Walau Rintangan berjuta walau godaan memaksa
Diriku terbuai, batas asmara

Kian lama kian pasrah kurasakan jua
Janji yang terucap tak mungkin terhapus saja
Walau Rintangan berjuta walau cobaan memaksa
Diriku terjerat dipeluk asmara

Karin masih tak sadar kalau dirinya menjadi perhatian seluruh siswa-siswi yang berlalu lalang dikoridor. Lagu berganti, Karin masih menutup mata sambil menikmati alunan lagu Love is you milik Cherrybelle.

Cinta, satu kata penuh makna
Cinta, bawa hati bahagia
Dari sekian juta keindahan dunia
Dimata hatiku kaulah keindahan hidupku

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang