🌼 DUA PULUH EMPAT

211 22 1
                                    

Percaya atau tidaknya kita pada pasangan itu mampu membuat hubungan kita bertahan ataupun hancur

An. Karin Putri Hartanto

***

“Kira-kira kita mau nampilkan apa?” Tanya Vanya.

“Kalo menurut gue, sih, kita nyanyi aja, tapi kalo bisa, sih… pake dance sekalian, biar keren.”

“Gue, sih setuju. Menurut yang lain gimana?” seru Karin.

“Gue sih oke aja,”

“Oke…”

“Kalo gitu, kira-kira Lagu apa nih yang mau kita bawakan?” Tanya Andra pada Karin dan teman-teman sekelompoknya yang lain.

“Kalo menurut gue malah, ya kita pakai lagu yang dance nya keren!” jawab Yanto.

“Ada yang punya ide?” Tanya Okan.

Senorita? Flash – X1? Obsession – EXO? Dynamite – BTS?”

Saran dari Salsa mendapat anggukan-anggukan dari teman-temannya yang lain.

“Kita voting aja! Gue Senorita.” Seru Vanya.

Obsession.”

Dynamite.”

Senorita.”

Senorita.”

Obsession.”

Obsession.”

Karin kembali bicara, “Sekarang kita harus tentukan pemain musik dan dancer nya.”

***

Di koridor Elfan sedang berjalan sambil memainkan ponselnya, namun tak sengaja telinganya mendengar obrolan beberapa gadis.

“Andra sama Karin lagi deket? Terus Elfan sama Nessa gimana?” seru seorang gadis.

“Gue sih dengernya gitu, tapi masa bener, sih?” Tanya gadis lain.

“Kayaknya iya, deh. Soalnya kabarnya, beberapa hari ini Karin sama Andra sering pergi bareng. Apa jangan-jangan mereka date, ya?”

Telinga Elfan panas mendengar obrolan para gadis tersebut. Dengan gerakan cepat Elfan berjalan ke kelas Karin dan langsung saja masuk tanpa melihat keadaan. Nampak Karin sedang membereskan peralatan sekolahnya yang sehabis di pakai untuk pelajaran Biologi.

Elfan berjalan menuju meja Karin sambil menatap tajam Karin, namun yang di tatap masih menunduk karena sedang menaruh buku Biologinya yang habis ia pakai. Sampai di depan meja Karin, Elfan langsung menarik lengan Karin dengan paksa dan sedikit…. Kasar?

“Fan, lo apaan, sih?!”

Elfan diam. Dan itu membuat amarah muncul di benak Karin.

“Fan, lo mau bawa gue kemana!?”

Bentakan kencang dari Karin tak membuat Elfan berhenti menarik lengan Karin. Dan kini, Karin dan Elfan sudah menjadi tontonan gratis bagi para siswa dan siswi yang sedang berlalu lalang di koridor.

“Elfan! Lo apa-apaan, sih!?” bentak Karin mulai mengeluarkan air mata.

Lagi-lagi Elfan diam dan tak memperdulikan omongan serta tangisan Karin. Karin menangis, Karin sakit, Karin merasa kesal, marah dan benci pada Elfan.

Apa lagi yang Karin perbuat sampai ia di perlakukan seperti ini oleh Elfan? Apa lagi yang membuat Elfan kasar padanya? Perasaan malu karena ditarik kasar oleh Elfan mendadak membuat air matanya menggenang.

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang