Tanpa fikir panjang, Elfan memilih untuk membantu Karin mencari pembalut yang dimaksud oleh Karin. Namun masih dengan ekspresi kesalnya Karin menatap Elfan.
"Ngapain elo bantuin gua?"
Elfan menatap Karin yang sedang menatapnya dengan tatapan marah. Elfan yang awalnya ingin menjawab tiba-tiba bibirnya terasa lengket tidak bisa terbuka sehingga ia tak bisa menjawab.
"Bukannya gue nyusahin?"
Elfan masih menatap Karin, namun Karin tak mau sedikitpun menoleh pada Elfan.
***
Elfan mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.
Elfan menatap kesekeliling, tak ada Karin, dengan segera Elfan bangun dan meregangkan otot agar tak kram.
Elfan langsung masuk kekamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Membutuhkan waktu cukup sebentar bagi Elfan untuk membersihkan diri. Karena dirinya bukan tipikal orang yang over bersih.
Elfan melihat pantulan dirinya dicermin. Lalu membuka lemari dan mengambil seragam sekolahnya.
Sedangkan didapur, Karin menyiapkan sarapan untuk Elfan dan untuknya. Walaupun ia sedang marah, Elfan tetap suaminya.
Karin meletakkan nasi goreng keju yang sudah ia masak dipiring. Wangi semerbak bumbu nasi goreng dan keju menusuk indra penciuman.
Karin menjadi sangat lapar. Dengan segera ia meletakkan dua piring nasi goreng di meja lalu melahapnya.
Karin melahap nasi goreng buatannya dengan cepat. Perutnya seakan tak mau memberi jeda untuk mengunyah dan menelan nasi goreng tersebut.
Karin seperti orang yang tidak makan berhari-hari. Karena terlalu cepat memakan nasi gorengnya, ia jadi tersedak.
"Uhuk-uhuk,"
Karin memegangi dadanya. Sesak, namun tiba-tiba didepannya ada seseorang mengulurkan air minum. Dengan segera Karin mengambilnya tanpa tahu siapa yang memberinya.
Setelah minum, Karin mendongak menatap orang yang memberinya minum, ialah Elfan, suaminya.
Wajah Karin seketika berubah datar, ia masih sangat-sangat kesal dengan Elfan. Bahkan mood nya masih buruk karena kejadian kemarin.
Dengan segera Karin melanjutkan aksi makannya tanpa memerdulikan Elfan. Bahkan Karin tak berkata apa-apa, hanya ada suara piring dan sendok yang beradu.
Elfan memutuskan untuk duduk lalu memakan jatah nasi gorengnya. Dalam hati Elfan memuji masakan Karin, sangat enak.
Elfan tersenyum senang saat memakan nasi goreng keju buatan Karin.
"Masakan elo enak banget, Rin. Gue suka banget."
Karin mendongak sekilas, namun kembali menundukkan kepalanya.
Elfan bingung harus bagaimana lagi agar Karin mau memaafkannya.
"Rin, gue minta maaf, deh. Plis maafin gue, Rin. Gue tau kok gue salah. Sekarang gue tau kalau elo lagi datang bulan. Gue janji bakalan nurutin apapun mau lo supaya elo maafin gue,"
Karin mendongak menatap Elfan. Karin melakukan hal tersebut untuk mencari kebohongan dimata Elfan, namun tak ada tanda jika Elfan sedang berbohong.
Karin menghela nafas berat, "Gue maafin elo---“
Elfan menunggu jawaban Karin sembari bertopang dagu,
"---Asal elo mau beliin gue es krim strawberry satu kotak, oke?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️
RomanceDijodohkan? Pas SMA? Bukan cuma tunangan tapi langsung nikah? Rasanya..... Seperti anda menjadi Ironman, hehe 😂😂 Penasaran gimana kisah mereka? Kuy pantengin terus!! A romance story written by @Kenzalert12 2020