🌼 TIGA PULUH EMPAT

236 21 2
                                    

“Caca, would you be my yeoja chingu?”

Tubuh Caca menegang sesaat, ia merasakan debaran di dadanya yang terasa sangat cepat dan tak beraturan. Tak lama Caca merasa susah nafas dan serasa udara di sekitarnya habis, dan itu membuat suhu udara terasa memanas.

Hanpyo menunggu dengan harap-harap cemas, ia baru saja menyerah dengan memberikan hatinya pada Caca, namun saat ini, ia masih menunggu jawaban dari Caca. Tak lama, Caca mengerjapkan mata dan hendak menjawab, namun ucapannya tersendat di tenggorokan saat ponselnya berbunyi menandakan ada sebuah pesan whatsapp masuk.

Caca membuka pesan tersebut. Saat mendongak, ia melihat Hanpyo juga tengah memeriksa ponselnya. Ada sebuah video dan rekaman suara yang di kirim oleh Elfan.

Dengan penasaran Caca membukanya. Baru saja di mulai videonya, mata Caca sukses membulat saat melihat Andra dan Salsa yang tengah berciuman dengan nafsu dan panas.

Aigoo!”

Suara pekikkan tersebut berasal dari Hanpyo yang kaget dengan apa yang ia lihat. Video adegan mesum Salsa dan Andra yang sangat jelas.

Dan hal yang membuat video tersebut menyebar luas di sekolah karena Elfan yang mengirimkannya di grup sekolah yang memang grup tersebut biasa di gunakan anggota OSIS untuk mengumumkan sesuatu.

Belum sampai selesai mereka melihat video tersebut, mereka sama-sama mematikan video tersebut. Mereka sama-sama tak mau melihat adegan panas selanjutnya. Mereka memilih untuk memutar suara yang di kirim oleh Elfan juga.

Dengan mata terbuka Caca mendengarkannya, suara percakapan tentang rahasia Salsa dan Tika yang baru saja terbongkar sudah tersebar luas.

Dan tak lama setelah itu, ponsel Hanpyo dan Caca mulai penuh dengan notifikasi-notifikasi yang berasal dari anak-anak sekolah mereka yang mengomentari video juga voice note tersebut.

Caca menatap hanpyo yang berada di sebelahnya, “Han,”

Hanpyo menatap Caca, “Ya?”

“Apa yang harus kita lakuin?”

Hanpyo menggeleng dan membuat Caca sangat bingung. Di satu sisi ia senang karena dengan adanya video tersebut, maka berakhirlah semua cibiran dan segala kesalah pahaman yang mengarah kepada sahabatnya, Karin.

Namun di sisi lain, ia juga kasihan pada Tika dan Salsa yang sudah pasti akan menjadi bahan bullying. Namun ia merasa lebih kasihan pada Salsa yang sudah pasti akan jadi sangat terpukul dan itu pasti akan mempengaruhi janinnya.

“Caca!”

Panggilan dari Karin membuat Caca dan Hanpyo sontak menoleh. Dengan langkah terburu-buru Karin menghampiri Caca dan Hanpyo, “Elfan apa-apaan sih pake nyebar video itu segala, juga sama rekaman suara itu, dapat dari mana dia? Atau… jangan-jangan dia di sini?”

Karin dan Caca langsung memutar kepalanya mengitari sekitar lorong rumah sakit, namun tak juga menemukan yang mereka cari. Saat memutar kepalanya menghadap belokkan yang menuju Toilet, mata Karin menemukan dua orang yang tengah mengamati mereka dari jauh. Dengan tatapan curiga Karin berjalan mendekat kearah mereka berdua, dan tak lama.

“Ngapain lo disini?”

Pertanyaan dari Karin membuat Elfan dan Kenan bingung hendak menjawab apa. Di satu sisi Elfan ingin sekali memeluk Karin, namun di sisi lain ia sadar bahwa ia belum sempat meminta maaf pada Karin karena ia yang masih menyelidiki semuanya.

Namun, karena sudah tak mampu membendung rasa rindunya lagi pada Karin, Elfan maju kearah Karin dan langsung memeluk Karin erat.

Yang di peluk hanya bisa membulatkan matanya tak percaya. Namun tak lama, tangannya mulai melingkar indah di pinggang kokoh Elfan.

Karin membalas pelukkan Elfan dan jangan di tanya lagi, Karin sangat Rindu pada Elfan, ia sangat merindukan pelukkan Elfan dan juga kasih sayang Elfan yang selalu di tunjukkan padanya.

Kenan yang sadar langsung saja berjalan mendekat kearah Caca dan Hanpyo. Ia tak mau mengganggu momen maaf-bermaafan Elfan dan Karin. Kenan, Caca dan Hanpyo hanya bisa melihat dari jauh sambil sesekali tersenyum saat melihat wajah Elfan dan Karin yang sama-sama memerah karena malu.

“Gue tuh yakin kalo mereka emang jodoh.”

Ucapan dari Kenan mengundang tatapan tanya oleh Caca, “Lo bisa tau dari mana?”

Dengan senyuman manisnya Kenan menjawab pertanyaan Caca, “Emang lo gak lihat dan tau segala usaha dan segala upaya mereka bertahan dari orang-orang yang mau ngehancurin hubungan mereka?

--Dan ujian yang beratnya kayak gini aja berhasil mereka laluin, dan itu udah membuktikan gimana saling cintanya mereka berdua. Elfan yang mudah banget kembali percaya sama Karin walaupun udah ada bukti yang sebenarnya palsu itu, dan juga Karin yang mau dengan gampang maafin Elfan yang jelas-jelas udah nuduh dia dan bentak-bentak dia.”

Caca mengangguk-angguk setuju, “Walaupun gue gak tau dari awal kisah mereka, tapi gue yakin kalau mereka emang sama-sama sayang. Gue harap, gue bisa jalanin hubungan dengan sebaik mungkin biar hubungan gue bisa berakhir kayak hubungan Elfan Karin.”

Hanpyo menoleh kearah Caca, dengan lembut ia menarik lengan Caca untuk kedua kalinya, “Caca, saya memang gak bisa janji sama kamu kalau saya gak bakal nyakitin kamu, karena saya gak punya jaminan akan hal tersebut. Tapi saya bakal berusaha sebisa saya untuk wujudin apa ucapan kamu barusan. Dan saya bertanya untuk yang kedua kalinya, Caca, would you be my yeoja chingu?”

Kenan menolehkan kepalanya kearah Caca dan Hanpyo yang sedang bertatapan satu sama lain. Jika sudah seperti ini, ia merasa sangat di kacangi. Karena sekarang, sedang ada dua pasangan remaja yang sedang bermesraan di depannya, walaupun hal tersebut terjadi tanpa sengaja.

Tampak Caca yang mengangguk lalu memeluk Hanpyo tanpa persetujuan dari Hanpyo dan itu cukup membuat Hanpyo menjadi salah tingkah. Kenan hanya bisa memutar bola mata malas, ia memilih untuk duduk di kursi tunggu yang berada di samping pintu UGD.

Sesekali matanya masih saja menatap dua pasang remaja yang masih saling berpelukkan sambil melemparkan senyum satu sama lain. Namun tak lama, tampak Elfan yang memojokkan Karin kedinding dan dengan pelan ia memajukkan wajahnya mendekat kearah wajah Karin.

Dan yang di perlakukan seperti itu pun seperti terima-terima saja, karena tak ada tanda-tanda jika Karin hendak menolak. Kenan mendengus, karena ternyata bukan hanya Elfan Karin saja, namun Caca dan Hanpyo juga melakukan hal tersebut.

Dengan kekesalan yang sudah berkumpul di kepalanya, dengan ucapan tajam Kenan berkata, “Ini dirumah sakit, ya. Jangan berbuat mesum!”

****

Hello!! Gimana sama part ini?? Elfan sama Karin udah baikkan tuh.... What do you think guys? Maybe tinggal 5 chapter lagi bakal tamat. Jadi see you in next chapter

Kenzalert12

Jum'at, 19 Februari 2021

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang