🌼 DUA PULUH SATU

222 21 4
                                    

Berkali-kali kesalahanmu ku maafkan. Tapi ternyata kau tak cukup bijak memanfaatkan kesempatan yang sebenarnya sulit untuk datang di kedua kalinya.

A.n Karin Putri Hartanto

🔜 🔜 🔜 🔜 🔜

Karin memutar tubuhnya menghadap pintu dan langsung pergi dengan larian kencang dan tangisan. Air mata Karin jatuh terus menerus tanpa henti, kini ia sudah menjadi sorotan di koridor.

Namun ia tak perduli, ia hanya ingin sendiri, menumpahkan segala sakit hatinya. Kalau bisa ia sangat ingin menangis keras sambil meraung-raung tanpa perduli dengan sekitar.

Elfan yang asyik berbincang dengan Tika tak sadar jika Karin sudah tak ada di kelas. Elfan langsung pamit pada Tika, "Sori, Tik, gue ngejar Karin dulu!"

"Loh? Katanya mau pulang bareng! Gimana, sih?"

"Itu Karin kabur, gue takut dia kenapa-napa,"

Sebelum Tika kembali berkata, Elfan langsung lari tanpa izin. Itu membuat Tika mendengus kesal. Karin langsung masuk ke taksi dan pergi meninggalkan sekolah. Karin sakit, Karin kecewa. Saat sedang menangis, tiba-tiba terputarlah sebuah lagu dari tape taksi.

Kemarin...
Kau ubah....
Benci jadi Cinta....

Sekarang....
Berubah....
Cinta jadi kecewa....

Ku kira cinta itu indah,
Tetapi ternyata, tak seindah itu...

Katanya....
Cinta tak pernah salah
Takkan pernah berubah walau kadang hati
Tersakiti oleh salah

Katanya.....
Cinta tak pernah gagal
Gagal tuk memaafkan karena cinta tak pernah salah...
Tapi mengapa cinta ku kecewaa....

(Cinta Salah - Caitlin Halderman ost. Ada Cinta di SMA)

Lagu dari Caitlin Halderman berjudul cinta salah terdengar sangat menusuk hati Karin. Apa yang di rasakan oleh penyanyi lagu tersebut pun di rasakan oleh Karin.

Ia menatap keluar jendela. Rumah-rumah berjejer rapi di pinggir jalan, dan banyak sekali anak-anak bermain di halaman rumah. Karin kembali memejamkan mata, ia pening, kepalanya serasa berputar mengikuti poros.

Ia merasa sangat pening, ia memberi tahu alamat rumah Mamahnya kepada supir taksi agar ia bisa kesana, bercerita dengan Mamahnya.

***

Karin mengetuk pintu rumah mamahnya seraya mengucap salam, "Assalamualaikum..."

Tak lama pintu terbuka dan menampilkan mamah Karin dengan senyumnya yang lebar, "Loh? Kok tumben kesini, Rin?"

"Gak papa. Arin cuma mau nginep di rumah Mamah aja. Lagian kan besok libur juga, jadi ya Arin mau spend time sama mamah sama papah,"

"Ah, ada-ada aja kamu, Rin. Harusnya kamu spend time bareng Elfan, aja. Ngapain kamu spend time bareng Mamah sama Papah, ada-ada aja."

"Ah, Mamah gak asik. Kan bosen juga, mah kalo spend time bareng Elfan mulu, aku juga mau dong sekali-kali sama yang lain,"

"Yaudah, iya-iya,"

Karin masuk kedalam rumah dan langsung minta izin untuk naik kekamarnya. Karin berlari kecil untuk naik kekamarnya, sudah beberapa kali ia selalu kesini saat sedang ada masalah dengan Elfan.

Karin menjatuhkan badannya di atas kasur empuknya yang sudah lumayan lama tak ia tiduri.

***

"Karin?"

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang