Apa semudah itu elo gak percayain gue lagi? Dengan cara apa lagi gue harus yakinin lo?
A.n Karin Putri Hartanto
✌✌✌
“Ini gue bawain minuman buat elo berdua. Soalnya gue seneng karena penampilan kita bisa jadi sebagus itu. Dan gue akui elo bagus banget berperan sebagai Alin-nya,” Seru Salsa seraya meletakkan nampan tersebut di sofa tengah antara Karin dan Andra.
Karin tersenyum, “Masa, sih? Gue sebenernya gak ada niatan ataupun pengen jadi pemain drama.”
“Gak usah kayak gitu, Rin. Gue tau kok kalo lo berbakat. Oh, iya, ini minumannya di minum.”
Karin, Andra dan Salsa mengangkat gelas masing-masing hendak melakukan cheers, tapi terpotong oleh ucapan Bu Ajeng dari atas panggung.
“Selamat malam anak-anak.”
“Malam, bu”
“Selamat atas keberhasilan kalian di pementasan drama tadi. Sebenarnya ibu sudah menyiapkan semua ini sejak lama di bantu anak sulung ibu yang baru aja kembali dari Korea. Ibu harap dengan adanya hadiah dari Ibu ini, akan menambah semangat kalian dalam belajar. Dan saat ini sekalian Ibu akan memperkenalkan anak Ibu, karena mulai besok dia akan jadi teman sekelas kalian.”
Mereka bertiga kembali meletakkan gelas mereka diatas nampan,
Pemuda tampan, berkulit putih dan tinggi maju ke atas panggung sambil memberikan senyuman terbaiknya. Para gadis banyak yang memekik tertahan akibat melihat wajah dari pemuda tersebut.
Bu Ajeng tersenyum dan langsung kembali berkata, “Ini anak sulung ibu. Ayo, nak, kenalkan dirimu.”
Pemuda tersebut tersenyum, “Annyeonghaseyo. Perkenalkan nama saya Choi Hanpyo, saya lahir dan besar di Korea, dan saat ini saya memutuskan untuk ke Indonesia untuk menemani Ibu saya. Salam kenal dan semoga kita bisa berteman baik.”
Banyak yang terpesona dengan ketampanan dan keramah-tamahan Hanpyo, para gadis mulai saling berbisik dan saling berebut untuk menjadikan Hanpyo sebagai gebetan. Mereka merasa bahwa hanpyo akan sangat mudah di dekati, lain halnya dengan mendekati Elfan. Yang awalnya sebagai fans Elfan, kini mereka mulai membuat fansclub untuk Hanpyo.
“Ibu harap kalian memperlakukan dia dengan baik. Namun jangan sekali-kali mengikuti perkatannya yang buruk hanya karena dia anak Ibu.”
Karin, Salsa dan Andra kembali duduk. Mereka langsung melanjutkan kegiatan mereka yang hendak melakukan cheers. Mereka sudah mengangkat gelas mereka masing-masing, dan setelah itu mereka sama-sama mengucapkan kata ‘Cheers’.
***
Hari ini Elfan menginap di apartemen Kenan, ia sedang marahan dengan Karin, maka dari itu, ia harus pergi dari apartemennya dan mencari tempat untuk menginap. Karena sekarang ia mulai dekat dan berteman dengan Kenan, ia pun memutuskan untuk menginap di apartemen Kenan.
Mereka berdua kini tengah mengobrol rigan dengan di selingi canda tawa yang mereka buat dengan lelucon-lelucon aneh yang menggelitik perut.
“Haha.. udah ah, Fan. Sumpah gue sakit perut.”
“Iya, gue juga sakit perut.”
“Ehm, Fan. Gimana sama Karin?”
Elfan langsung terdiam mendengar pertanyaan Kenan, ia merasa sangat kesal mendengar nama Karin, “Apaan sih, Nan. Udah ah, gue gak mau bahas dia.”
Kenan menghela nafas, “Fan, gue tau elo kecewa sama Karin, tapi apa elo gak perlu cari tau dulu kebenarannya gimana? Gue juga tau kalo bukti itu udah cukup kuat. Tapi elo kan tau, dari dulu banyak yang gak suka sama hubungan kalian? Apa itu bukan satu petunjuk untuk percaya kalo semua ini rekayasa aja, di buat-buat.”
Elfan memikirkan perkataan Kenan yang terdengar sangat memungkinkan. Dan itu membuat Elfan penasaran ingin mencari tahu segala kebenarannya. Jika saja ada orang yang berniat jahat di balik ini semua, maka Elfan tak segan-segan akan menghabisinya.
“Oke, tapi gue minta elo bantu gue,” Seru Elfan.
“Tenang, gue bakal bantu lo.”
***
Karin melihat kearah Andra yang duduk di sebelahnya. Andra sangat terlihat gelisah dengan keringat-keringat yang bercucuran di kening lalu jatuh sampai ke lantai. Hal tersebut membuat Karin khawatir, “Ndra, lo kenapa?”
Andra menoleh dan langsung menjawab, “Gue agak gak enak badan. Lo mau gak temenin gue ke UKS, setelah nemenin gue, lo bisa langsung balik aja, gue mau tiduran dulu di UKS.”
Karin langsung membopong Andra menuju UKS. Dalam waktu tak sampai sepuluh menit, Andra langsung masuk ke dalam UKS, sedangkan Karin dengan segera pulang menuju apartemennya dengan menaiki taksi.
Karin kembali mengingat tentang wajah gelisah Andra tadi, ia merasakan ada yang aneh terjadi pada Andra, ia takut jika terjadi sesuatu pada temannya itu. Namun Karin berusaha untuk berfikiran positif saja.
***
Hari ini adalah hari terakhir latihan kelompok Karin untuk mempersiapkan pengambilan nilai juga sekaligus penampilan music dance mereka.
Latihan mereka penuh dengan semangat dan tak henti-hentinya mereka saling men support satu sama lain. Dan Hanpyo, sebagai murid baru pun akhirnya di masukkan ke kelompok Karin.
“Haahhhh…. Capek banget gue….. Rasanya mau pingsan.” Seru Vanya.
“Bener banget, tuh. Rasanya tuh badan gue remuk semua.” Jawab Okan.
“Gila, deh. Besok udah tampil aja, semoga aja bagus.” Seru Virza.
“Semangat, ya! Jangan ada yang nyerah!” seru Yanto.
“Gue harap penampilan kita bagus dan lancar!” harap Andra.
“Amin, deh.” Jawab Salsa.
“Pokoknya besok kita harus tampil semaksimal mungkin!” seru Karin.
Hanpyo yang sedari tadi diam saja membuat Karin curiga jika ada sesuatu yang terjadi pada Hanpyo. Dengan cepat ia bertanya, “Han, lo gak papa, kan?”
Hanpyo mendongak mendengar namanya di sebut dalam pertanyaan Karin, “Hah?”
Karin menghela nafas, “Lo gak papa, kan?”
Dengan gerakan kaku Hanpyo menjawab, “Nggak, saya gak papa.”
Mereka semua terdiam, karena masih sama-sama mengatur nafas dan juga masih me rileks kan tubuh. Dalam keterdiaman mereka. Namun, tiba-tiba mereka mendengar suara nyaring yang sangat Karin kenal, “HALO SEMUANYAAAAAA!!!!”
Bahkan yang lain sampai menutup telinga saking nyaringnya suara Caca. Dengan cepat Caca duduk di tengah-tengah Karin dan Hanpyo. Dengan itu pula ia langsung membuka dua botol air mineral yang ia bawa. Yang satu ia berikan pada Karin, dan yang satu ia berikan pada Hanpyo.
Hanpyo tak lengsung menyambut pemberian dari Caca, dan hal itu membuat Caca mengerutkan kening, “Kenapa? Kamu gak mau?”
Karin mengerutkan kening saat mendengar Caca berkata dengan menggunakan Aku-Kamu.
“Siniin, Ca. Buat gue aja!”
Seruan dari Okan membuat Hanpyo dengan segera mengambil minuman tersebut dari tangan Caca dan dengan segera menenggaknya sampai tak tersisa satu tetes pun. Karin langsung curiga dengan apa yang dilihatnya, “Lo berdua ada apa-apa, ya!”
Tuduhan dari Karin langsung mengundang respon yang berlebihan dari Caca dan Hanpyo, mereka tampak malu-malu sambil sama-sama memegangi tengkuk mereka. Dan Karin anggap bahwa mereka sedang salting.
***
Eyyo aku balik lagi dengan cerita ini hehe... Gimana sama hari kalian? Hope you all always happy.
Let's meet again in Tuesday!
Selasa, 05 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️
RomanceDijodohkan? Pas SMA? Bukan cuma tunangan tapi langsung nikah? Rasanya..... Seperti anda menjadi Ironman, hehe 😂😂 Penasaran gimana kisah mereka? Kuy pantengin terus!! A romance story written by @Kenzalert12 2020