Elfan melajukan mobilnya menuju sebuah rumah minimalis berwarna peach. Elfan memberhentikan mobilnya setelah sampai tepat didepan rumah Tika. Elfan dan Tika memiliki rencana akan jalan-jalan hari ini.
Ari berjalan menuju pintu dirumah tersebut. Elfan menekan bel hingga berbunyi ting tong. Dalam waktu beberapa detik, pintu tersebut terbuka.
"Aden temannya non Tika, ya?"
"Iya, Bi."
"Oh, iya. Silahkan masuk, Den. Non Tika nya lagi siap-siap."
Elfan melangkah masuk menuju rumah tersebut. Elfan duduk di sebuah sofa dan matanya langsung asyik berlarian menari-nari melihat rumah Tika. Bisa di katakan rumah Tika termasuk rumah mewah, karena hampir semua perabotan di rumah Tika berbahan dasar Kayu yang harganya mahal. Elfan berdecak kagum atas furniture dan tata letak barang-barang dirumah Tika.
"Fan? Sori ya gue lama."
Ari langsung menatap ke sumber suara. Dan di sana Tika berdiri memakai dress florist berwarna pastel. Dan ada sling bag yang bertengger di bahunya.
"Fan? Ayo berangkat!"
Elfan dan Tika langsung berangkat menuju tempat yang mereka tuju.
***
Karin mengerjapkan matanya berkali-kali. Ia merasakan pening di kepalanya dan pegal di sekujur tubuhnya. Karin menoleh ke kanan dan ke kiri namun tak menemukan siapa-siapa. Ia memutuskan untuk ke dapur mengisi perutnya yang keroncongan.
Karin membuka tudung saji dan tak menemukan apa-apa. Karin langsung berfikir, Makan apa Elfan? Namun Karin langsung menghilangkan pertanyaan tersebut. Mungkin aja Elfan makan di luar. Dan setelah itu, ia langsung menuju kulkas dan membuka kulkas tersebut. Ia langsung mengambil udang dari freezer dan menaruhnya di atas meja.
Ia Juga mengambil kol dan wortel. Karin segera memulai acara masaknya. Dalam waktu setengah jam, makanan yang dibuat Karin siap, ia segera membawanya ke meja makan dan langsung memakannya. ‘Untung tadi pagi masih ada sisa nasi, kalo nggak gue mati kelaperan nunggu nasinya matang,’ batinnya.
Karin dengan lahap menghabiskan makanan di piringnya. Setelah makan ia melihat kearah jam dan jam sudah menunjukkan pukul 17.45, dan itu artinya waktunya Karin untuk mandi dan siap-siap sholat maghrib.
***
Elfan dan Tika telah sampai di cafe yang mereka tuju. Cafe dengan konsep outdoor dengan bunga dan hiasan indah di sekitaran cafe tersebut mampu membuat suasana hati menjadi nyaman. Elfan dan Tika sudah sama-sama memesan makanan. Kini mereka menunggu makanan sambil mengobrol ringan.
"Cafe nya unik ya, Fan."
"Iya,"
"Gue suka deh cafe ini. Lain kali kita ajak teman-teman kita makan di sini juga, Fan. Biar rame, kan seru."
"Iya,"
"Kita harus ajak, Karin, Nessa, Caca, Cica, Andra sama Daniel! Biar rame, kan seru!"
Mendengar nama Karin, Elfan langsung melirik kearah jam tangannya. Sudah jam delapan malam, ia lupa mengabari Karin kalau ia pergi. Elfan langsung mengambil handphonenya yang berada di saku celanannya. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat ada 45 missed call dari Karin, 10 Whatsaap chat dari Karin, 5 pesan line dari Karin, dan 20 chat BBM dari Karin.
Elfan membuka pesan whatsapp dari Karin, dan matanya langsung membulat melihat pesan yang dikirim Karin.
Karin
18.01
Fan18.05
Elfan!!18.10
Elo dimana, sih???18.17
Elfan!! Jawab kek!!18.20
Elo nyuruh gue kalo pergi bilang, tapi elo sendiri pergi gak bilang!!18.45
Kalo sampe gue kirim empat pesan setelah pesan ini elo masih gak jawab, gue bakal pulang kerumah mamah.18.55
Satu,19.15
Dua,19.25
Tiga,19.45
EmpatElfan langsung memaki dirinya dalam hati. Ia sampai tak ingat dengan Karin saking asyiknya mengobrol dengan Tika. Ia jadi merasa bersalah pada Karin, namun ia tak bisa pergi meninggalkan Tika begitu saja, karena mereka sudah janjian.
"Lo kenapa, Fan? Kok mukanya panik gitu, sih? Ada apa? Ada hal penting? Atau ada sesuatu? Ngomong,"
Elfan menatap Tika yang sedang menatapnya. Ia langsung bingung sekali saat kembali memikirkan Tika dan Karin secara bersamaan. Namun yang membuat dirinya bertambah pusing adalah jika ia tak menemui Karin sekarang, bisa-bisa Karin marah, namun jika ia menemui Karin sekarang, ia yakin bahwa Tika akan kecewa. Karena Elfan lah yang mengajak Tika pergi malam ini.
***
Karin membereskan kopernya yang sudah ia siapkan. Sudah berpuluh-puluh pesan ia kirim dan berpuluh-puluh telfon yang ia coba kepada Elfan, namun tak Juga mendapat balasan. Sepertinya memang bagi Elfan saat ini urusan yang sedang ia hadapi lebih penting dibandingkan dirinya.
Karin menarik kopernya keluar kamar. Ia segera membawa turun kopernya menuju ruang tamu. Di sana sudah ada Nessa, Caca dan Cica. Bukan Karin yang memanggil mereka semua, namun Nessa. Awalnya Karin hanya meminta gadis itu untuk mengantarkannya pulang kerumah mamahnya, namun ternyata Nessa Juga meminta sekaligus menghampiri si kembar untuk mengantarnya.
"Udah, Rin? Tenang, aja! Pokoknya besok bakal gue hajar tuh si Elfan! Bisa-bisanya dia nyuekin elo! Padahal dia sendiri yang dulu ngejar-ngejar elo! Pokoknya elo gak boleh nangis cuma gara-gara Elfan si Kurang ajar itu! Kalo sampe elo nangis! Mati si Elfan! Siapa aja yang bikin elo nangis, besok udah gak bakal ada di dunia!!" Seru Cica.
Karin tersenyum simpul, ucapan Cica membuktikan betapa perhatiannya mereka bertiga padanya. Ia bersyukur memiliki sahabat yang amat menyayanginya.
"Iya, Rin. Lagian hal apa sih yang bikin Elfan nyuekkin elo! Kalo sampe gue tau orang yang bikin Elfan nyuekkin elo, bakal gue habisin orangnya!!" Seru Caca.
"Udahlah, ayo keburu malem. Tapi, pokoknya malam ini kalian harus nginap di rumah gue, oke!"
Ketiga temannya mengangguk menanggapi ucapan Karin. Terdengar dari nada bicaranya, Karin meminta bukan berbasa-basi. Mereka setuju juga karena mereka khawatir pada Karin.
***
Elfan memacu mobilnya pulang ke apartemennya. Ia sangat takut jika Karin benar-benar pergi dari apartemen. Ia tak mau Karin pergi, ini semua kesalahannya, ini semua kelalaiannya.
Elfan segera berlari naik kekamar untuk memastikan Karin ada di apartemen. Namun nihil, ternyata Karin bersungguh-sungguh dengan chatnya.
"Maafin gue, Rin."
***
Holla guys!! Gimana nih? Maaf kalau makin gaje ya...
Jum'at, 27 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️
RomanceDijodohkan? Pas SMA? Bukan cuma tunangan tapi langsung nikah? Rasanya..... Seperti anda menjadi Ironman, hehe 😂😂 Penasaran gimana kisah mereka? Kuy pantengin terus!! A romance story written by @Kenzalert12 2020