Aku yakin, seberat apapun rintangan yang di beri oleh Tuhan, pasti kita bisa menyelesaikannya.
A.n Karin Putri Hartanto
***
Salsa membuka matanya saat merasakan kering di tenggorokannya, saat tangannya hendak mengambil gelas di nakas, terasa ada yang menindih tangannya, saat kepalanya menoleh, sudut bibir Salsa terangkat sebelah, menandakan bahwa dirinya tersenyum tanpa sadar.
Andra sedang tertidur dengan wajah lucunya sambil sesekali terdengar suara dengkuran halus keluar dari bibirnya. Andra, pemuda yang dengan sengaja ia beri obat perangsang agar menghamili Karin, namun kejadian yang sebenarnya tak sesuai dengan apa yang di rencanakan. Namun Salsa tak menyesal, karena ini semua memang sudah salahnya sejak awal, dan ia harus tabah dalam menanggung resikonya.
Ponsel Andra yang tergeletak di sebelah kepala Andra menyala, dengan tangan Kirinya Salsa membuka ponsel tersebut yang ternyata tak memakai password apapun. Dengan cepat Salsa membuka pesan whatsapp yang di kirimkan oleh Elfan.
Ternyata sebuah video dan juga rekaman suara, dengan segera Salsa membukanya satu persatu, dan matanya sukses membulat saat melihat video tersebut. Otaknya kembali mengulang kejadian hari itu.
Flashback
Salsa berjalan pelan menuju toilet, tubuhnya terasa sedikit tidak enak saat setelah meminum minuman yang ia minum bersama Andra dan Karin. Ia keluar dari dari Toilet dengan langkah tak beraturan juga badan yang terasa memanas. Ia memutuskan melangkahkan kakinya menuju UKS, ia ingin istirahat di sana, ia tak mau jika sampai ia pingsan dan malah merepotkan orang lain, lebih baik ia istirahat di UKS agar tak menyusahkan teman-temannya yang lain.
Salsa melangkah masuk UKS dan langsung menidurkan tubuhnya di salah satu ranjang setelah melalui proses menaiki ranjang tersebut dengan sulit. Salsa menutup matanya berusaha menghilangkan rasa gerah yang ia rasakan. Bukannya hilang, rasa gerahnya malah makin terasa di tubuhnya dan itu membuat Salsa mengumpat dalam hati ‘Sial’.
Dengan tubuhnya terasa sangat gerah, ia pun langsung berusaha mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk mengipasi dirinya yang sudah merasakan gerah yang berlebihan. Tak lama, ia melihat pintu UKS terbuka dan menampilkan wajah Andra dengan keadaan sama seperti dirinya, seperti kegerahan sambil merasa seperti menahan sesuatu yang sudah terbendung cukup lama.
Andra melihat kearahnya, dan hal tersebut membuat Andra tersenyum, Salsa membalas senyuman Andra dengan senyuman nakalnya. Tak tahu mengapa tubuh Salsa serasa terpanggil dengan kehadiran Andra di ruangan ini. Andra mulai mendekatinya dengan smirk nakalnya, Salsa membalas dengan kerlingan menggoda di matanya.
Saat sudah dekat dengan Salsa, tanpa basa-basi, Andra langsung saja melumat bibir Salsa denga nafsunya, dan hal tersebut membuat nafsu Salsa pun ikut muncul dengan cepat. Ia membalas ciuman panas Andra dengan panas pula, ia memainkan lidahnya di dalam mulut Andra, dan sesekali ia menggigit bibir bawah Andra, dan hal tersebut mampu membuat Andra tampak menggelinjang sambil sesekali mendesah-desah.
Tanpa aba-aba, Andra langsung mendorong tubuh Salsa dengan keras dan hal tersebut cukup membuat Salsa terkejut. Namun bukannya marah, Salsa malah mengerlingkan matanya kearah Andra. Dengan segera Andra menciumi area leher Salsa dengan nafsu yang sudah memuncak. Dan Andra membuat cukup banyak kissmark di sekitar leher juga pundak Salsa. Dan hal tersebut membuat Salsa mendesah.
Tanpa mereka sadari mereka melakukan hal yang sebenarnya di larang, dan tanpa sadar pula dengan keadaan mereka tersebut, mereka sama-sama merasa puas. Andra menatap Salsa dengan tatapan puasnya juga sama dengan Andra, Salsa sama puasnya dengan Andra. Dengan cepat ia kembali mencium bibir Andra dan itu cukup membuat nafsu kembali mempengaruhi Andra.
Mereka kembali melakukan hal tersebut untuk kedua kalinya, sampai akhirnya mereka kelelahan dan tertidur dalam keadaan tanpa busana.
Pagi harinya Salsa terbangun dan merasakan agak sakit di selangkangannya, dan hal tersebut cukup membuatnya meringis. Namun matanya membulat saat sadar bahwa dirinya tak memakai sehelai benang pun, dan di sebelahnya terdapat Andra yang juga sedang tertidur dalam keadaan tanpa berbusana. Salsa menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lakukan dengan Andra tadi malam. Salsa mencoba mengingat-ingat, dan ternyata benar, ia dan Andra sudah melakukan hal terlarang tersebut tadi malam.
Air mata Salsa mulai jatuh, ia merasa sangat hina, ia merasa sangat-sangat tak berharga, ia sudah melakukan hal terlarang yang seharusnya tak boleh ia lakukan dengan pemuda yang bukan suaminya. Salsa menangis sesegukan, ia takut, ia tak tahu apa yang harus ia perbuat, karena ia sudah berbuat kesalahan yang begitu besar.
Dengan air mata yang masih mengalir, Salsa akhirnya sadar jika minuman yang sebenarnya ia siapkan untuk Karin sudah tertukar dengan miliknya, dan itu membuat dirinya sendiri lah yang terpengaruh oleh obat perangsang tersebut.
Salsa menangis, ia tak tahu apa yang bisa ia lakukan selain menangis. Dan tangisan Salsa tersebut mampu membuat Andra terbangun dari tidurnya, ia langsung terkejut saat melihat Salsa yang sedang menekuk lututnya tanpa busana, ia pun melihat kearah tubuhnya, dan matanya sukses membulat saat melihat tubuhnya sendiri tampak polos tanpa busana.
“Hiks hiks hiks…”
Terdengar jelas tangisan Salsa, dan itu cukup membuat Andra menyesal telah melakukan hal tersebut pada Salsa, walaupun ia sendiri merasa bahwa semua ini ada pengaruh dari sesuatu yang membuatnya melakukan hal tersebut. Dengan tubuh yang bergetar Andra berkata, “Maaf.”
Ucapan lirih dari Andra mampu membuat Salsa menoleh dan menemukan Andra yang sedang menangis. Baru kali ini Salsa melihat Andra menangis, sebelumnya ia tak pernah melihat Andra menangis sama sekali. Tanpa malu ataupun canggung, Salsa langsung memeluk Andra.
“Harusnya gue yang minta maaf, Ndra.”
Andra mendongakkan kepalanya dan menatap manik mata Salsa, “Kenapa lo yang minta maaf?”
Salsa menundukkan kepalanya, “Gue awalnya punya niat jahat ke elo sama Karin, Ndra. Gue mau bikin kalian ngelakukan hal yang kita lakukan tadi malam, Ndra. Dan gue ngelakuin itu supaya Elfan benci sama Karin dan akhirnya mau nerima gue. Tapi ternyata yang minum minuman yang udah gue kasih obat perangsang itu elo sama gue, dan jadilah kita yang berbuat begini. Maafin gue..”
Awalnya Andra menatap Salsa dengan tatapan benci dan kesalnya, namun saat mengingat bagaimana usaha Salsa yang selalu saja berusaha mendekati Elfan karena ia cinta pada Elfan membuat Andra sadar, itu semua terjadi karena cinta.
Namun hanya caranya saja yang salah. Dengan senyuman yang menenangkan, Andra menggenggam tangan Salsa yang masih saja mengeluarkan air mata walaupun tanpa isakkan.
Andra menggenggam erat tangan Salsa seakan memberi kekuatan, “Gue yakin itu semua elo lakuin karena cinta, tapi cuma cara lo aja yang salah, Sal. Gue gak mau bela elo, tapi ini semua terjadi di luar rencana, dan itu berarti lo harus terima konsekuensinya. Sal, gue janji sama lo, gue bakal tanggung jawab.”
Flashback off
****
Hello..... Ternyata di draft cuma tinggal 3 chapter lagi guys. Siap² ngucapin selamat tinggal ya sama cerita ini.
Selasa, 23 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️
RomanceDijodohkan? Pas SMA? Bukan cuma tunangan tapi langsung nikah? Rasanya..... Seperti anda menjadi Ironman, hehe 😂😂 Penasaran gimana kisah mereka? Kuy pantengin terus!! A romance story written by @Kenzalert12 2020