12

1.2K 242 30
                                    


'Tok tok tok' bunyi ketukan pintu di kamar jeongwoo membuat sang pemilik kamar cepat cepat menuju arah pintu.

'Ceklek'

"Eh, ayah?"

"Woo kita sekarang langsung berangkat aja ya, ayah buru buru mau nyiapin buat meeting hari ini"

"Ohiya ayah, sebentar. Jeongwoo mau mengambil tas dulu"

Setelah jeongwoo mengambil tas, mereka pergi menuju sekolah jeongwoo.

"Woo, seperti biasa. Jaga diri baik baik ya, semangat untuk hari ini. Karena ayah berharap kamu selalu bahagia walau itu sulit. Nanti mau di jemput atau tidak?"

"Mmm iya ayah sesuai perintah. Tidak usah, katanya hari ini haruto mau mengajakku ke sungai dulu untuk mencari angin sejuk, apakah boleh?"

"Ohh haha tentu saja boleh, bersenang-senang lah dengan haruto. Ayah percaya padanya"

"Baik ayah terimakasih, kalo begitu. Jeongwoo pergi dulu ya dah" Jeongwoo pergi keluar mobil setelah mendapat anggukan dari ayahnya.

Hari ini, jeongwoo berusaha menjadi bahagia. Seperti apa yang ayahnya harapkan.

"Woo~!" Panggil Yeon gue dari arah belakang.

"Ehh gyu, kenapa lari lari?" Tanya jeongwoo heran.

"Ngejar kamu hehe. Ohiya woo hari ini nilai akhir semester bakal diumumin loh. Aku yakin kamu masih jadi juara umum di angkatan kita"

"Hmmmkayanya nilai aku bakal turun deh gyu. Soalnya belakangan ini aku jarang belajar" Jeongwoo merendah untuk meroket.

"Ehhh kita liat aja nanti. Pokonya kalo aku menang, kamu harus ngajarin aku pelajaran matematika ya woo"

"Hmmm Iyaiya"

Setelah itu mereka sampai di kelas dan duduk di bangkunya masing masing.

'Haruto ko belum dateng?' tanya jeongwoo dalem hatinya sendiri.

Ohiya jeongwoo baru inget kalo tadi dateng kepagian. Hmmm udah mulai khawatir ke haruto nih jeongwoo.

Ga lama haruto dateng.

"Pagii jeongwoo" Sapa haruto.

"Eh pagi haruto" Balas jeongwoo sambil tersenyum.

"Woo, sekarang jadi ya pulang sekolah kita kesana"

"Iya jadi ko"

Setelah itu mereka sibuk masing masing. Jeongwoo sibuk menulis diary, dan haruto sibuk bermain game.

'KRIINNGGG!' Bel untuk jam pertama berbunyi.

Sekarang adalah jam olahraga untuk kelas mereka. Seperti biasa, mereka akan langsung menuju lapangan saat belum berbunyi.

"Ayo woo"

Jeongwoo berdiri. Lalu haruto dan jeongwoo pergi bersama ke lapang.

Sebelum olahraga di mulai, biasanya diadakan pemanasan dulu. Pemanasan nya lari 3 keliling lapangan dan pemanasan badan seperti biasa. Lari saja sudah panas padahal tapi-

Lapangan sekolah mereka itu besar jadi pasti akan sangat menguras tenaga untuk melewatinya.

Di putaran pertama jeongwoo masih biasa biasa saja, hanya merasa sedikit kelelahan. Ohiya haruto dan jeongwoo lari bersampingan, bukankah mereka sudah dekat sekarang? Bahkan jeongwoo merasa nyaman saat berada di dekat haruto.

Tapi tunggu, kenapa sekarang pandangan jeongwoo memudar? Aahh itu semua berubah menjadi pudar, jeongwoo menghentikan kakinya. Ini serasa melayang layang dan bruk! Jeongwoo terjatuh pingsan di pelukan haruto. Untung saja haruto sigap menahan Jeongwoo.

Haruto segera membawa jeongwoo ke depan guru olahraga dan meminta izin untuk pergi ke UKS.

Saat sampai di UKS haruto membaringkan Jeongwoo di ranjang UKS. Lalu ada dokter khusus sekolah yang menghampiri mereka.

"Kenapa?" Tanya dokter itu.

"Tadi saat sedang lari dia pingsan dok"

Dokter itu mengangguk ngangguk lalu memeriksa keadaan jeongwoo.

"Dia belum sarapan. Tapi ada hal lain yang membuat dia bisa pingsan, biasanya siswa tidak pingsan hanya karena belum sarapan, apakah dia punya riwayat penyakit?"

"Ahh saya kurang tau dok"

"Saya merasa tidak enak hati. Bagaimana jika kamu mengantar dia ke rumah sakit saja? Ambil tas kalian dan saya akan mengurus surat izin kalian. Saya khawatir karena detak jantungnya sangat lemah dan kulit nya terlihat pucat"









°Mi0311.

Klandestin' || Hajeongwoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang