'Ddrrtttt ddrtttt'
Handphone haruto bergetar saat dia sedang di Koridor sekolah."Jeongwoo?" Haruto bingung saat melihat jeongwoo yang menelpon.
"Hallo?"
"Haruu? Apa kabar!?"
"Woo? Kamu udah bangun woi?! Kenapa ga ngabarin dulu, malah langsung nelpon. Untung ga jantungan kan." Haruto kaget ampe jantungnya sempet copot tapi untung bisa nempel lagi
"Hehe, haru gausah ke rumah sakit. Aku udah pulang barusan, gausah ke rumah juga. Besok aku sekolah lagi ko"
"SERIUS WOO?!"
"Iya serius, buat apa aku boong"
"Ko ngedadak banget sih, kenapa rasa senengnya berganda kaya gini"
"Mmm haru kamu udah pulang?"
" Ini lagi di Koridor otw pulang"
"Oh yaudah, hati hati di jalan ya haruu"
Haruto tersenyum. Senyuman yang sulit di artikan.
"Iya maksih woo, kamu istirahat yang cukup ya, jangan lupa minum obatnya. Besok kita harus ke sekolah bareng pokonya"
"Iya haruu, byebye"
"Bye~" Tut, telpon mereka terputus.
Haruto mimpi apa semalam? Hingga hari ini ia mendapat kejutan yang tidak pernah terbayang dalam pikirannya. Baru saja haruto mendengar suara jeongwoo kembali, sungguh itu suara yang sangat dirindukan.
Ini membuat suasana hati haruto berubah menjadi senang. Haruto memutuskan untuk cepat pulang dan tidur, karena saat haruto merasa senang dia akan tidur. Aneh tapi memang benar
Di sisi lain, jeongwoo juga sama merasakan senang yang luar biasa. Jeongwoo tidak pernah menyangka bahwa ibunya akan berubah secepat ini. Itu tidak cepat jeongwoo, itu bahkan mendekati 9 tahun.
'Tok tok tok'
"Masuk" Ucap jeongwoo saat mendengar ketukan pintu kamarnya.
"Ayah?"
Yunseo tersenyum senang saat melihat malaikat kecilnya hidup dengan nyata kembali. Yunseo segera mendekati jeongwoo dan duduk di sampingnya.
"Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanya yunseo.
"Sangat baik ayah! Aku merasa bahwa hidupku sangat berarti sekarang" Jawab jeongwoo antusias.
Pemandangan indah ini sangat menyejukkan hati yunseo.
"Syukurlah, ayah ikut senang. Teruslah bahagia karena bahagiamu adalah bahagiaku juga. Besok kamu sekolah bukan?"
"Tentu saja ayah, aku sangat ingin cepat sekolah. Aku rindu rumus rumus yang terkadang memhuatku kesal. Sudah satu bulan aku tertinggal pelajaran, aku takut nilaiku akan turun"
"Jangan khawatir, kamu tetap akan mempertahankannya. Ayah tau itu. Besok kita berangkat bersama?"
Jeongwoo tersenyum.
"Tidak ayah, Ibu sudah bilang padaku besok ibu akan mengantar jemputku dengan junghwan"
"Apakah kepala ibumu itu terbentur? Haha aku sangat kaget saat melihat tingkahnya yang seolah olah kau adalah anak kesayangannya"
"Hush ayah, Seorang ibu tidak akan pernah benar benar membenci anaknya bukan"
Yunseo tersenyum.
"Kau benar. Kau tau segalanya, bahkan kau tau apa yang tidak aku tau"
"Tidak seperti itu ayah, hanya saja-"
"Ssttt, sekarang kamu istirahat. Agar besok badanmu fit lagi okeee!" Yunseo mengacak ngacak rambut jeongwoo.
Jeongwoo tersenyum dan mengangguk.
Ternyata peran orangtua sangat penting dalam kehidupan seorang anak yang sedang dalam pertumbuhan. Sudah jelas itu benar kkkkk.
Gemess banget tolong🤧
Doain ya semoga besok aku bisa tamatin cerita ini:v°Mi1311.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin' || Hajeongwoo (End)
FanfictionSelamat datang dalam cerita kehidupanku yang menarik. Aku akan menceritakannya setitik saja, jika kau ingin mendengarnya lebih banyak maka kau harus mati dan menjadi temanku. °251020.