9

1.3K 234 53
                                    


Ga kerasa ini udah jam pulang. Huh lumayan melelahkan hari ini.

"Ayo woo kita ke pasar malem!"

"Eh ini baru jam 4 loh haru. Mana dibolehin aku main malem"

"Ya pulang dulu lah ganti baju, rumah kita kan deket. Aku minta izin nanti ke orang tua kamu deh"

"Gausah haru"

"Usah woo"

"Oke aku aja nanti yang minta izin!" Jeongwoo kesel terus jeongwoo pergi ninggalin haruto.

"EHH WOO, Tungguin woi" Haruto ngejar jeongwoo.

"Hhhh hhhh kamu di jemput atau naik bis woo hhh?"

"Dijemput"

Tiba tiba langsung datang mobil tesla X P100D warna putih.

Kaca depan mobil itu perlahan terbuka dan menunjukkan sosok ayah jeongwoo yang sedang tersenyum.

"Ayo, woo" Ajak ayahnya.

Jeongwoo mengangguk lalu tersenyum.

"Eh kamu temen jeongwoo? Ayo bareng aja sama jeongwoo. Dimana rumahnya?"

"Ee-eeh iya om, sama kaya jeongwoo om tapi saya di blok B"

"Ohyaudah ayo bareng, gaada penolakan ya"

"Eehiya om makasihh" Haruto masuk ke mobil ayah jeongwoo.

Di jalan ayah jeongwoo ngajak ngobrol, biar ga hening hening gitu kan bawaannya jadi tegang.

"Nama kamu siapa?"

"Haruto om"

"Wah, dari Jepang ya?"

"Iya om ko tau?"

"Udah ketebak sama namanya sih. Ohiya kamu temen jeongwoo?"

"Iyaa om saya temen sebangku jeongwoo"

"Wah udah deket berarti sama jeongwoo. Om mau nitip jeongwoo sama kamu, kalo ada apa apa tentang jeongwoo kasih tau om aja ya."

"Iyaa om. Ohiya om nanti malem jam 7 boleh ga saya ngajak jeongwoo ke pasar malem? Soalnya waktu jeongwoo ulang tahun saya ga ngasih apa apa"

"Oh boleh ko. Tapi jangan pulang kemaleman ya maksimal pulang jam 10. Om nitip jeongwoo juga, om seneng kalo jeongwoo punya temen. Apalagi kalo liat jeongwoo ketawa"

"Ummm okee makasih om"

Ayah jeongwoo tersenyum.

Cieee di restui.

Ga lama mereka sampe di depan rumah haruto.

"Om makasih banyak ya, maaf ngerepotin"

"Eehh ngga ko santai aja."

Haruto tersenyum lalu keluar dari mobil. Setelah mobil sudah tidak terlihat haruto masuk ke rumahnya.

"Woo, ko kamu diem aja sih daritadi" Tanya ayahnya.

"Jeongwoo bingung mau ngomong apa"

"Hmmm gemes banget anak yang satu ini. Jangan lupa malem haruto jemput kamu tuh, kapan coba kamu main keluar sama temen kamu. Nikmati oke, ayah udah ngizinin kan"

"Hmmm iya makasih yah"

Saat mereka sampai, ada hal yang mampu membuat jeongwoo iri. Tapi jeongwoo hanya bisa terdiam.

Junghwan baru saja terjatuh dari sepedahnya. Ibunya langsung lari menghampiri junghwan.

"Sayang, kamu tidak apa apa? Ahh kamu terluka"

"Hueee, perih bu"

"Sstt jangan menangis, ayo kita obati" Ucap ibunya sambil mengusap ngusap kepala junghwan.

Jeongwoo tersenyum miris. Ayahnya yang sadar akan kejadian itu akhirnya meraih pundak jeongwoo.

"Heyy jangan melamun. Apa kamu mau ayah obati juga? Tapi apa yang terluka? Kamu terlihat baik baik saja"

'Hati jeongwoo terluka sangat parah ayah'

Jeongwoo menggeleng lalu tersenyum tipis.

"Cepat kamu mandi lalu kita makan bersama. Ayah sudah meminta bibi untuk memasak masakan favoritmu"

"Wah benarkah?! Baiklah ayah" Jeongwoo senang lalu segera pergi ke kamarnya. Sang ayah meneteskan air matanya, tidak kuasa menahan rasa sakit yang di Terima jeongwoo selama 9 tahun ini. Jeongwoo yang masih lugu harus menerima hal yang tidak adil sejak kelas 2 SD.

Bahkan ayah jeongwoo bingung dengan ibu jeongwoo. Ayah jeongwoo bisa bersikap adil pada junghwan dan jeongwoo, tapi kenapa dia tidak? Sikap ibunya benar benar egois, yang belum bisa menerima kenyataan yang memang harus ia Terima.

°°°

Sekarang sudah pukul 7 malam. Jeongwoo berpamitan kepada ayahnya yang sedang ada di ruang kerja.

"Ayah aku pergi dulu"

Ayahnya terlihat kaget saat mendengar suara jeongwoo. Tapi tunggu, ayah sedang melihat video apa? Kenapa itu seperti setiap sudut rumahnya. Ayah jeongwoo langsung mematikan PC nya.

"Eh jeongwoo iya hati hati, ingat jaga diri baik baik dan jangan pulang terlalu malam"

"Iya ayah" Jeongwoo salam lalu pergi.

Di depan ternyata sudah ada haruto dengan motor ninja 250 warna hitam.

"Loh? Aku gabisa naik motor haru"

"Tinggal naik doang, kaya naik sepeda ko"

"Tapi susah ini terlalu tinggi."

"Mana sini" Haruto membantu jeongwoo dengan memegang tangan jeongwoo. Akhirnya bisa juga.

"Nih pake helmnya"

Jeongwoo nurut.

Dan mereka pergi menuju pelaminan~
Eh pasar malam ~







°Mi3010.

Klandestin' || Hajeongwoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang