21

1.2K 213 33
                                    


'Klek' pintu ruangan jeongwoo terbuka dan menunjukkan sesosok wanita berkepala tiga. Eh ini umurnya loh ya, bentar ko ngakak sendiri.

"Duh haruto maafin tante ya, pasti tante kelamaan"

"Eehh ngga ko tante. Haruto ga pernah bosen ada di sisi jeongwoo"

Ibu jeongwoo tersenyum. Terharu mendengar ucapan teman anaknya itu.

"Tapi ini sudah malam haruto, sebaiknya kamu segera pulang. Nanti orangtuamu khawatir"

"Tapi tante-"

"Gapapa, nanti ayah jeongwoo juga datang kesini"

"Yaudah tante haruto pulang dulu ya, besok haruto dateng lagi. Gapapa kan?"

"Iya hati hati di jalan. Tentu saja boleh, kenapa kamu sangat baik. Terimakasih haruto"

Haruto tersenyum, membungkuk lalu pamit untuk pulang.

Sekarang ibu jeongwoo sedang membuka semua buku diary jeongwoo. Baru halaman pertama saja rasanya sudah sesak. Apa kalian ingin tau? Akan ku tunjukkan beberapa kutipan isi hati jeongwoo disini.

---

Ibu. Bukankah dulu ibu sangat menyayangiku? Lalu kenapa sekarang kau sangat membenciku. Sungguh aku tidak pernah ingin jeonhoo hilang. Bukan hanya kasih sayang darimu yang akan musnah tapi aku juga akan sangat kesepian jika jeonhoo hilang.

Sempat aku berpikir untuk ikut hilang seperti jeonhoo agar aku tidak terus menerima cacianmu. Tapi aku tidak bisa menjauh darimu, aku sangat menyayangimu. Aku tidak ingin apa apa selain kasih sayangmu kembali lagi. Tapi sepertinya itu tidak mungkin.

Maafkan aku Ibu. Aku memang kakak yang tidak berguna, ibu juga berkata jika aku bodoh bukan? Iya aku mengakuinya. Ingin sekali saja aku mendengar dari mulutmu, bahwa kau bisa bangga padaku. Aku akan selalu mengingat perkataan itu jika kau mengatakannya.

Ibu. Aku sangat menyangimu.
Tolong maafkan aku.

---

Hari ini hari ulang tahunku dan Jeonhoo. Selamat ulang tahun Jeonhoo! Adik yang selalu aku rindukan. Apa kau baik baik saja disana? Cepatlah kembali, ibu sangat merindukanmu. Oh tidak, tidak hanya ibu, aku juga, ayah juga dan junghwan pasti juga ingin melihatmu Jeonhoo.

Ayo kita makan es krim banyak bersama lagi! Tidakkah kau merindukanku Jeonhoo?. Tadi. Ibu berbicara, saat hari ulang tahun kita dia selalu berdoa agar kamu kembali. Hey aku senang mendengarnya, bukankah doa ibu akan selalu di dengar tuhan?.

Banyak sekali yang akan ku ceritakan padamu saat kau kembali. Kau tau? Sekarang aku hidup tapi aku tidak pernah merasakan arti kehidupan. Ayah selalu menghargaiku walau aku telah membuat kesalahan besar. Terimakasih Tuhan, setidaknya aku masih bisa merasakan kasih sayang darimu orangtuaku.

---

Aku mengidap leukimia. Mungkinkah ini jawaban Tuhan dari semua doa doa ku? Jika memang benar makan aku akan sangat senang dan menerimanya dengan ikhlas.

Jika aku ditakdirkan untuk mati mendahului ibu mungkin nanti aku bisa melihat, apakah ibu benar benar membenci aku tidak. Tapi haruto selalu membuatku menanti hari hari berikutnya, dia selalu membuatku merasa senang dan tenang. Jika bisa aku ingin terus bersamanya dan jika tidak, aku ingin haruto menjadi teman baik jeonhoo.

---

Ibu jeongwoo membaca semua buku diary jeongwoo dari awal sampai akhir, kutipan ibaratkan hanya sebutir debu dari semua isi di buku diary jeongwoo. Banyak curahan isi hati jeongwoo yang mampu membuat air mata ibunya bercucuran setiap detik.

"Jeongwoo hiks, Ibu minta maaf. Bangunlah sayang, Ibu mohoonn. Akan ku lakukan semua apa yang kamu inginkan, percayalah." Saat itu ibu jeongwoo terus menangis, saat ayah jeongwoo datang pun dia terus menangis. Dadanya terasa sangat sesak hingga membuatnya ingin terus menangis. Bukankah ini sebuah penyesalan?, menurut kalian apakah sebaiknya jeongwoo melanjutkan kehidupannya kembali? Atau berhenti saja dan membuat ibunya menjadi gila?.








°Mi1111.

Klandestin' || Hajeongwoo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang