"Iya Ma, Jae libur kok hari ini."
"Gak tahu Jae juga."
"Iya Ma, nanti Jae tanyain."
"Iya Ma siap."
"Daaah."
Itulah kiranya percakapan yang terjadi antara Jae dan Mamanya via telepon di pagi hari ini. Beliau menanyakan apakah Jae dan Anin sedang tidak sibuk hari ini karena rencananya mereka akan mengadakan pertemuan keluarga gitu yang memang rutin diadakan setiap bulan. Pertemuan ini bukan hanya melepas kangen ataupun silaturrahmi, tapi juga arisan keluarga. Nah kebetulan untuk bulan ini giliran di rumah orangtuanya Jae.
Jae sebenarnya kurang suka dengan pertemuan keluarga, soalnya berisik ada anak kecil. Jae kan sukanya suasana sepi gimana gitu makanya sejak kuliah dia memilih hidup mandiri. Tapi sekarang berhubung dia selaku anak dari tuan rumah dan sedang tidak ada kesibukan, Jae sudah tidak punya alasan lagi untuk menolak hadir. Mana Mama nyuruhnya harus sama Anindya lagi.
Jae pun keluar dari kamarnya kali aja ketemu sama Anindya biar sekalian ditanya daripada harus nyemperin ke kamarnya bikin ribet.
Beruntunglah Jae, dia menemukan Anindya ada di dapur. Dia lagi cari sesuatu gitu di kulkas. Jae melangkah memasuki dapur, dia mengambil gelas kemudian mengisinya dengan air dari dispenser yang berada disebelah kiri kulkas.
Anindya yang sadar akan kehadiran Jae pun sempat meliriknya sebentar.
"Hm" Jae berdeham, ciri-ciri mau memulai obrolan.
"Hari ini sibuk gak ?" Tanyanya dengan nada yang biasa, datar.
Anindya menutup pintu kulkas, "sibuk nugas kayaknya." Jawabnya tanpa melihat ke lawan bicaranya.
"Ada apa ?" Lanjutnya begitu Jae tak berbicara lagi. Iya, Jae tuh maklum soalnya dia sering banget kedapatan melihat Anindya lagi ngerjain tugas yang buanyaaak banget.
"Mama nyuruh ke rumah, ada acara keluarga."
"Kapan ?"
"Hari ini agak siangan."
Anindya manggut-manggut, "bisa kok."
"Oke, jangan lupa cincinnya dipakai !" Ucap Jae kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Anindya.
Mendengar kata cincin itu berarti cincin kawin, Anindya jadi ingat kejadian semalam saat Music Festival dihelat.
Waktu itu bertepatan dengan Enam Hari tampil. Beberapa orang disekitar Anindya dan Zara ada yang heboh membicarakan tentang kabar pernikahannya Jae.
"Bang Jae makin ganteng anjiiirrr."
"Percuma dah, laki orang."
"Lah emang beneran udah nikah ?"
"Katanya sih, tapi gak tahu juga soalnya gak ada tuh bocoran foto-foto pas nikahannya."
"Tertutup kali nikahnya atau emang bener hoax."
"Hoax apaan kan di konfirmasi langsung sama JYP Entertainment."
"Beneran nikah guys, tuh lihat aja di jari manis tangan kanannya ada cincin."
Awalnya Anindya ya acuhin mereka mau ngomongin soal pernikahan Jae yang memang benar-benar terjadi karena yang jadi istrinya kan dirinya sendiri. Tapi pas dengar ada cincin dijari manis tangannya Jae, Anindya langsung menyipitkan matanya untuk melihat ke arah tangan Jae yang lagi menggenjreng gitarnya. Dan memang benar, Jae memakai cincin pernikahan mereka.
"Itu cincin biasa kali, Bang Jae kan emang suka pakai cincin."
"Beda ih, coba perhatiin itu cincin kawin."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Got Married
General FictionAnindya Mootiara Soebjakto tidak pernah mengira akan menikah di usianya yang baru menginjak 19 tahun dengan Zabdan Akandra Nawasena atau yang lebih dikenal dengan panggilan Jae, gitaris band Enam Hari. Start : Senin, 8 Juni 2020