5. WHAT

908 130 27
                                    

Bersamaan dengan mobil yang berhenti karena sudah sampai di halaman depan rumah, orang-orang yang tidur di dalam mobil pun terbangun.

Begitu juga dengan Anindya yang sepanjang perjalanan pulang tidur bersandar pada bahunya Jae. Jae sendiri nggak tidur. Selain karena nggak jadi ngantuknya dia juga nemenin ngobrol Mas Malik yang lagi nyetir. Karena malas ketahuan ngerelain bahunya buat tidur, Jae langsung menjauhkan tubuhnya dari Anindya yang mulai terbangun dan ia pun keluar dari mobil.

"Om Je mau kemana ?" Tanya Sadewa begitu melihat Jae memegang kunci motor setelah memasuki rumah. Sedangkan Sadewa dan Nakula baru saja keluar dari mobil dengan Anindya dibelakang mereka.

"Om Je mau ke minimarket bentaran."

Nakula mendelik, "Oom gak capek ?"

"Enggaklah, cemen banget jadi cowok ke kebun binatang aja capek."

"Oh gitu ? Yaudah Sadewa ikut ya ?"

"Abang juga."

"Enggak ah kalian ileran, mending tidur lagi aja."

Nakula dan Sadewa kompak melotot dan mengusap ujung bibir masing-masing. Padahal enggak ada iler, itu akal-akalan Jae aja biar mereka nggak maksa ikut.

"Mending kalian masuk rumah aja istirahat, Oom Jae pasti beliin kalian ice cream kok." Kata Mbak Jessya yang langsung mendapat lirikan maut dari Jae.

"Beneran Om ?" Tanya Nakula dan Sadewa dengan mata berbinar.

Jae berdecak, "iya iya, ntar di beliin. Dah ya ? Om mau langsung jalan."

Baru saja Nakula mau ngomong lagi, Jae udah kabur ke garasi, soalnya kalau kelamaan ngobrol sama anak-anak itu nanti malah banyak minta, memang benar didikan Mbak Jess.

Sepeninggalnya Jae ke minimarket, Anindya bersama kedua keponakannya itu pun memasuki rumah.

"Kamu langsung istirahat gih Nin, kayaknya capek banget. Mbak sama anak-anak juga sama." Kata Mbak Jessya.

"Iya Mbak." Ucap Anindya kemudian melangkah menuju kamarnya, eh kamar Jae maksudnya.

Hari ini emang capek banget. Makanya Anindya heran Jae yang baru sampai langsung pergi lagi. Tapi bagus deh, Anindya jadi bebas tiduran di kasur. Pokoknya semalam itu harus jadi pertama dan terakhirnya dia tidur bareng Jae, malas banget harus berbagi tempat tidur lagi.

Handphone Anindya berbunyi ketika Anindya baru saja merebahkan tubuhnya. Walau kesal karena mengganggu, Anindya mengubah posisinya menjadi duduk dan mengambil handphonenya yang berada dalam tas yang ia taruh diatas nakas.

Layar handphonenya menampilkan panggilan tak terjawab dari kontak bernama Zaraaaaa.

Tumbenan banget Zara menelepon kalau gak penting-penting amat, pikir Anindya.

Mungkin ada keperluan yang penting, Anindya pun menelepon balik Zara. Tak butuh waktu lama, Zara menerima panggilan.

"Lo abis darimana Nin ?" Tanya Zara to the point, biasanya bacot dulu.

Kening Anindya mengernyit, "dari kebun binatang, kenapa ?"

"Berarti bener elo."

"Ada apaan sih ? Tumbenan banget nanya darimana."

"Instagram dispaturah ngeposting foto Bang Jae lagi makein cewek sweater di kebun binatang. Gue kaget dong, tapi dilihat dari postur tubuh sama rambut, mirip banget sama lo. Berhubung gue sebagai Hariku yang baik sekaligus sahabat lo, yaaaa gue harus memastikan itu bukan selingkuhannya Bang Jae."

We Got Married Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang